Terbit: 13 October 2019 | Diperbarui: 15 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Banyak orang yang masih menganggap gemuk sebagai tanda bahwa tubuh lebih sehat, pikiran lebih tenang, dan hidup yang lebih berbahagia. Padahal, pakar kesehatan menyebut kegemukan bisa menjadi tanda dari adanya masalah kesehatan yang cukup serius. Selain itu, penelitian terbaru bahkan membuktikan bahwa kegemukan di usia kurang dari 40 tahun bisa meningkatkan risiko kanker.

Kegemukan Sebelum 40 Tahun Bisa Picu Kanker

Kegemukan dan Risiko Kanker

Sebuah peelitian yang dilakukan di Unversity of Bergen, Norwegia, menghasilkan fakta bahwa orang-orang yang mengalami masalah kegemukan dengan kadar indeks massa tubuh lebih dari 25 atau 30 lebih rentan terkena kanker. Hal ini terjadi jika masalah berat badan berlebihan ini sudah dialami sejak usia kurang dari 40 tahun.

Risiko kanker tersebut adalah 70 persen terkena kanker endometrium, 58 persen terkena kanker ginjal bagi kaum pria, 29 persen terkena kanker usus bagi kaum pria, dan 15 persen terkena berbagai jenis kanker lainnya.

“Obesitas sudah dikenal luas sebagai penyebab utama dari berbagai macam penyakit. Dalam penelitian yang kami lakukan, dihasilkan fakta bahwa kondisi kesehatan ini memang terkait dengan kanker, apalagi jika sudah terjadi sejak usia di bawah 40 tahun,” ucap Prof. Tone Bjorge yang terlibat dalam penelitian ini.

Sebagai informasi, partisipan dalam penelitian ini diikuti kondisi kesehatannya dalam waktu 18 tahun. Hasil dari penelitian ini adalah, mereka yang memiliki indeks massa tubuh lebih dari angka 30 cenderung lebih rentan terkena kanker dibandingkan dengan mereka yang memiliki indeks massa tubuh normal.

“Risiko terkena kanker ini secara umum sekitar 64 persen bagi kaum pria dan 48 persen bagi kaum hawa. Kanker-kanker ini bisa saja muncul di payudara, ginjal, usus besar, dan organ-organ lainnya,” lanjut Prof. Bjorge.

Berbagai Hal yang Tanpa Disadari Bisa Memicu Obesitas

Kelebihan berat badan tak selalu terjadi akibat pola makan. Terkadang, hal ini lebih sering terjadi akibat kebiasaan sehari-hari yang sering kita sepelekan.

Berikut adalah berbagai penyebab obesitas yang sering kita lakukan.

  1. Pola Tidur yang Buruk

Jika kita tidur kurang dari enam jam setiap malam, maka risiko untuk terkena kegemukan akan meningkat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadara hormon kortisol yang bisa membuat nafsu makan meningkat dengan drastis. Hal ini juga bisa membuat sistem metabolisme berjalan dengan jauh lebih lambat sehingga penumpukan lemak lebih memungkinkan untuk terjadi.

Hal yang sama ternyata juga terjadi jika kita terbiasa tidur hingga lebih dari 10 jam setiap malam. Dampaknya bisa membuat indeks massa tubuh meningkat drastis.

  1. Jarang Terpapar Sinar Matahari

Banyak orang yang jarang terpapar sinar matahari karena kesibukan pekerjaan yang membuat mereka hanya berdiam diri di dalam kantor hingga malam hari. Meski terkesan sepele, pakar kesehatan menyebut hal ini akan mempengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh yang akhirnya berimbas pada kenaikan berat badan.

Orang-orang yang masih sempat menikmati sinar matahari pagi yang hangat selama 20 menit ternyata cenderung memiliki sistem metabolisme yang lebih baik dan memiliki berat badan lebih ideal dibandingkan dengan mereka yang jarang mendapatkannya.

  1. Jarang Sarapan

Jarang sarapan karena tidak sempat melakukannya atau karena sedang berada dalam program diet ternyata bisa membuat kita lebih mudah mengalami kenaikan berat badan, lho. Hal ini disebabkan oleh nafsu makan yang kemudian meningkat sehingga kita pun akan lebih mudah tertarik mengonsumsi camilan yang tidak sehat.

  1. Langsung Tidur Setelah Makan

Hal ini bisa menyebabkan terganggunya proses pencernaan dan menyebabkan penumpukan lemak.

  1. Salah Memilih Camilan

Hobi mengonsumsi gorengan atau camilan tidak sehat lainnya bisa meningkatkan risiko terkena obesitas dengan signifikan.

 

Sumber:

  1. Andreassen, Kim. 2019. Overweight before age 40 increases the cancer risk. no/en/med/130462/overweight-age-40-increases-cancer-risk. (Diakses pada 13 Oktober 2019).

DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi