DokterSehat.com – Kanker payudara merupakan kanker pembunuh wanita kedua di dunia. Meskipun sudah banyak artikel yang mengulas ini, tetap saja banyak wanita yang belum tahu bagaimana cara mendeteksi dini kanker ini. Padahal dengan mudah kita dapat melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pemeriksaan SADARI ini dapat dilakukan secara mandiri di kamar, atau setiap setelah mandi, intinya dalam posisi tanpa bra dan tanpa kaos.
Secara ringkas, SADARI pada intinya menekan payudara dari berbagai kuadran (arah) menuju ke tengah, dan ketiak, apakah ada benjolan, dan SADARI dilakukan pada kedua payudara. Payudara kiri diperiksa dengan cara lengan kiri diangkat, dan tangan kanan yang meraba. Begitu pula sebaliknya. Bagi para wanita yang memiliki ibu atau nenek atau tante atau siapapun saudara perempuan yang masih memiliki hubungan darah dengan riwayat benjolan pada payudara entah itu ganas atau jinak, entah itu kecil atau besar, pemeriksaan SADARI wajib untuk dilakukan setelah usia aktif menstruasi. Kenapa? Karena benjolan pada payudara yang memang berasal dari kelenjar payudara dipengaruhi oleh hormon estrogen. Maka jarang sekali kanker payudara terjadi pada laki-laki ataupun pada wanita menopause karena kadar hormon estrogen yang rendah pada kedua golongan tersebut.
Ketika memiliki kesadaran yang berlebih, ibu atau anak dengan riwayat kanker maupun tumor jinak payudara pada keluarga selain melakukan SADARi dapat pula mengkonsultasikannya kepada dokter. Anggaplah sebagai suatu medical check up, tidak perlu menunggu adanya gejala, adanya benjolan, atau adanya jaringan tumbuh di sekitar payudara. Pencegahan dan deteksi dini sangat penting dalam menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.
Deteksi dini dapat dilakukan dengan banyak cara. Check up ke dokter untuk memeriksakan diri, terutama dengan riwayat keluarga kanker payudara. Pemeriksaan yang paling sederhana mulai dari pemeriksaan fisik sampai dengan mamografi dan USG payudara. Jika memang terasa adanya suatu benjolan pada pemeriksaan fisik, dapat segera diusulkan untuk dilakukan operasi kecil pengambilan jaringan atau “biopsi” agar jaringan tersebut dilihat di bawah mikroskop dan diselidiki sifatnya apakah ganas ataupun jinak.
Dengan adanya deteksi dini, kematian akibat kanker payudara secara statistik di Amerika Serikat menurun sebesar 24% dari tahun 1990-an hingga tahun 2000-an pada wanita sia 30 – 79 tahun. Penurunan kematian ini dikarenakan deteksi dini yang dilakukan lantas diikuti dengan modalitas terapi yang tepat sehingga kanker dapat ditangani dengan tuntas.
Prognosis kanker sendiri tergantung dari temuan jaringan histologis ketika dilakukan biopsi dan juga semakin dini ditemukan benjolan, ukurannya juga belum membesar, sehingga diharapkan stadiumnya juga semakin rendah. Tidak ada kata “sembuh” untuk penderita kanker, namun, yang ada adalah kata “5 year survival rate” angka keberhasilan ketiadaan kekambuhan pada penderita kanker dalam 5 tahun selanjutnya yang didapatkan dari statistik penelitian para penderita kanker. Semakin awal diketahui, maka 5 year survival rate akan semakin meningkat, dan angka kematian juga dapat menurun. *UPP