DokterSehat.Com- Memainkan ponsel sebelum tidur dipercaya dapat membuat rasa kantuk datang lebih cepat. Maka tak heran jika mereka yang sulit untuk tertidur, memilih untuk memainkan ponsel, baik hanya untuk melihat sosial media, menonton video, maupun mengirim dan membalas pesan kepada kawan agar mereka bisa tertidur dengan cepat.

Kebiasaan ini sebenarnya merupakan kebiasaan yang sangat buruk, terlebih lagi jika memainkan ponsel dalam keadaan gelap. Sebab, sebelum tidur Anda pasti telah mematikan lampu terlebih dahulu. Selain dapat menyebabkan kerusakan pada mata, memainkan ponsel sebelum tidur tanpa cahaya juga dapat meningkatkan risiko terkena penyakit mematikan, yakni kanker.
Seperti yang Anda ketahui bahwa penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang paling berbahaya di dunia. Tidak hanya disebabkan oleh pola hidup yang buruk, khususnya pola makan yang diterapkan sehari-hari, melainkan juga disebabkan oleh kebiasaan buruk memainkan ponsel pada malam hari tanpa cahaya.
Meningkatnya risiko penyakit kanker disebabkan oleh cahaya biru yang dipancarkan oleh ponsel Anda. Sebuah penelitian juga membenarkan hal tersebut yang menunjukkan bahwa paparan cahaya biru pada ponsel dapat meningkatkan risiko terkena kanker, terutama kanker prostat dan payudara.
Para peneliti melakukan penelitian terhadap 4.000 orang dewasa di Spanyol. Dari hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa tingginya tingkat cahaya biru di kegelapan meningkatkan risiko kanker mematikan sebesar 1,5 kali lipat. Sedangkan pada pria, risiko terkena penyakit kanker, khususnya kanker prostat akibat paparan cahaya biru pada ponsel adalah sebesar 2,8 kali lipat.
Melihat efek buruk dari cahaya biru pada ponsel tersebut ternyata disebabkan oleh panjang gelombang yang dimiliki. Menurut pakar saraf dari salah satu Universitas di Jerman, mengatakan bahwa cahaya biru memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dan energi yang tinggi daripada cahaya lainnya. Selain itu, paparan cahaya biru pada ponsel juga melepaskan melatonin di otak yang merupakan hormon hasil dari kelenjar pineal yang berfungsi untuk mengatur seseorang untuk tertidur dan terjaga.