DokterSehat.Com – Penis memang tidak memiliki tulang keras seperti kaki atau tangan, tapi organ yang dimiliki oleh pria juga bisa mengalami cedera. Kondisi ini bisa terjadi saat terjatuh, kecelakaan di jalan, naik sepeda, atau saat melakukan seks yang intens. Cedera pada penis bisa menyebabkan rasa nyeri yang besar dan gangguan lain seperti penurunan fungsi ereksi.
Cedera pada penis sendiri ada beberapa jenis. Secara umum ada empat jenis cedera yang bisa dialami oleh pria. Masing-masing cedera memiliki derajat kerusakan tersendiri dan efek samping yang beragam. Berikut beberapa jenis cedera pada penis dan cara mencegahnya.
Cedera pada penis yang dialami oleh pria terdiri dari empat jenis di bawah ini. Simak baik-baik agar tahu apa saja penyebabnya.
Cedera jaringan lunak ini umumnya lebih ringan dibandingkan dengan cedera jenis lainnya. Corpora cavernosa tidak terkena sehingga penyembuhannya akan cepat. Operasi juga jarang dilakukan kalau cedera tidak terlalu dalam atau sampai ada beberapa bagian dari penis yang tercabik.
Cedera jaringan lunak bisa terjadi saat seks ketika wanita memberikan seks oral. Penis yang terkena gigit atau tergigit bisa alami cedera. Selanjutnya gigitan bintang, terkena api, dan infeksi lain menyebabkan cedera dengan derajat parah yang berbeda-beda.
Penis bisa mengalami parah meski tidak berwujud seperti tulang. Patahnya penis biasanya terjadi saat pria sedang ereksi. Akibat gerakan tertentu saat seks atau hal lainnya, penis tertekuk dan mengalami patah pada beberapa jaringan. Yang paling sering adalah bagian corpora cavernosa yang saat ereksi jadi mengeras dan dipenuhi darah.
Patah penis juga bisa disebabkan oleh masturbasi yang terlalu kuat sehingga penis tertekuk sebagian atau seluruhnya. Cedera jenis ini bisa menyebabkan penis jadi agak bengkok dan rasa sakitnya cukup besar. Tindakan operasi harus dilakukan agar tidak terjadi kerusakan yang permanen.
Pada kondisi tertentu penis bisa mengalami cedera berupa amputasi atau pemotongan baik sebagian atau seluruhnya. Amputasi bisa terjadi karena tidak sengaja, sengaja, atau terkena tindakan kekerasan. Penis yang terpotong akan mengalami perdarahan yang cukup hebat sehingga kemungkinan terjadi masalah fatal akan besar.
Pria yang mengalami amputasi ini harus segera melakukan operasi. Penis masih bisa disambungkan lagi dengan baik. Kalau sampai telat, ada kemungkinan kemampuan penis untuk ereksi dan merasakan rangsangan akan menurun.
Luka tembus pada penis bisa terjadi akibat tambahan atau tertembus jarum. Dua buah corpora cavernosa akan tertembus sehingga kerusakan akan menjadi besar. Luka tembus ini bisa sebabkan perdarahan hebat dan fungsi penis akan menurun karena saat tertembus banyak bagian yang hancur.
Cedera jenis ini bisa saja didapatkan saat Anda mengalami kecelakaan atau sejenisnya. Kalau penis sampai mengalami cedera ini kemungkinan mengalami hancur dan sulit disembuhkan akan besar. Oleh karena itu penanganan yang tepat harus segera dilakukan sebelum terlambat.
Penis tidak hanya berhubungan dengan bagian batang yang memanjang saja. Lebih dari itu, penis juga termasuk testis yang sangat penting untuk tubuh. Seseorang yang mengalami cedera pada testis bisa saja mengalami nyeri yang intens sampai keluar perdarahan saat orgasme.
Cedera di testis bisa terjadi karena ada benturan atau tekanan yang hebat pada testis. Selain itu masalah lain seperti torsio juga bisa muncul dan menyebabkan rasa sakit hingga pembengkakan.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Hal ini juga berlaku pada cedera yang ada di penis. Cedera pada organ penting ini bisa dicegah dengan melakukan beberapa hal di bawah ini.
Inilah beberapa jenis cedera pada penis. Semoga kita semua tidak mengalami cedera sehingga fungsi dari penis tidak terganggu. Daripada mengobati cedera yang terjadi, akan lebih baik lagi kalau Anda bisa mencegahnya.
Sumber: