DokterSehat.Com– Pernahkah Anda merasakan sangat ingin buang air kecil namun harus menunggu beberapa saat hingga urine keluar dari alat kelamin? Bisa jadi Anda sedang mengalami susah buang air kecil. Jika urine tidak bisa dibuang dari tubuh, maka urine ini justru bisa menyebabkan infeksi pada organ tubuh dan pada akhirnya menyebabkan komplikasi. Lantas apa saja penyebab susah buang air kecil ini? Lebih langkapnya simak penjelasannya di bawah ini.
Banyak kondisi yang berbeda dapat menyebabkan susah buang air kecil, berikut adalah kemungkinan penyebab sulit berkemih disertai solusi susah buang air kecil, di antaranya:
Penyebab susah buang air kecil yang paling sering terjadi adalah adanya permasalah pada organ sekitar saluran kencing seperti kelenjar prostat pada pria. Memang, seiring dengan bertambahnya usia, kelenjar prostat pada pria bisa mengalami pembengkakan sehingga akan mengganggu saluran kencing dan urine pun akan membutuhkan beberapa waktu untuk bisa dikeluarkan.
Wanita juga bisa mengalami infeksi saluran kencing (ISK) yang disebabkan penumpukan bakteri di saluran kemih. Bagian tubuh ini bergerak dari ginjal ke kandung kemih ke uretra, yang membawa urine ke arah luar tubuh. Gejala susah buang air kecil yang ditimbulkan ISK di antaranya, buang air kecil yang menyakitkan, sering merasa perlu buang air kecil, urine keruh atau urine bedarah, demam, dan urine berbau busuk.
Selain gangguan di area saluran kelamin, kandung kemih mungkin tidak berfungsi dengan benar karena ada masalah dalam mengirimkan pesan dari otak ke kandung kemih dan uretra melalui jalur saraf, yang menjadi penyebab susah buang air kecil. Beberapa penyakit yang mengganggu sistem saraf seperti diabetes, stroke, multiple sclerosis, trauma pada tulang belakang atau panggul, tekanan pada sumsum tulang belakang akibat tumor dan cakram hernia yang dapat menyebabkan susah berkemih.
Sementara pada wanita, persalinan pervaginam terkadang dapat merusak jalur saraf kontrol yang terjadi.
Jika sebelumnya pernah menggunakan tabung tipis yang disebut kateter, Anda mungkin berisiko lebih besar mengalami susah buang air kecil. Risiko juga lebih tinggi jika dokter menggunakan alat khusus lain apa pun, seperti ureteroscope atau cystoscope.
Selain itu, susah buang air kecil juga bisa disebabkan oleh efek samping dari penggunaan obat-obatan yang menghambat urine untuk keluar dengan mudah. Ini termasuk obat yang disebut antikolinergik, sering mengonsumsi obat untuk depresi, antihistamin, obat penurun tekanan darah, antipsikotik, agen hormon, dan obat nyeri otot.
Kaum perempuan yang menjelang atau sedang menopause, kadar estrogen atau hormon penting pada wanita ini akan turun secara alami. Akibatnya, dinding vagina menjadi tipis, kering, dan terkadang meradang.
Kurangnya estrogen melemahkan kandung kemih (yang menampung urine) dan saluran kencing, saluran yang membawa urine keluar dari tubuh, mengganggu kemampuannya untuk mengontrol fungsi kemih, salah satunya menyebabkan susah buang air kecil.
Prolaps kandung kemih juga disebut kandung kemih yang turun. Ketika dinding vagina yang menopang kandung kemih melemah biasanya karena usia), kandung kemih dapat mengalami prolaps atau turun ke dalam vagina, yang biasanya dapat menyebabkan susah buang air kecil.
Penyebab prolaps kandung kemih biasanya adalah stres akibat persalinan, mengangkat beban berat, mengejan saat buang air besar, sembelit jangka panjang, dan kurangnya estrogen menopause – hormon yang memperkuat otot-otot vagina. Obesitas juga dapat berisiko pada kandung kemih yang prolaps.
Anuria adalah penyebab susah buang air kecil. Anuria terjadi ketika ginjal berhenti memproduksi urine. Kondisi ini biasanya akibat penyakit atau kerusakan ginjal. Buang air kecil adalah proses vital dan hasil dari ginjal menyaring dan mengeluarkan produk limbah, cairan, elektrolit, dan zat lain yang tidak lagi diinginkan atau dibutuhkan tubuh.
Zat-zat yang menunggu untuk dikeluarkan kembali dari dalam tubuh dan tidak dikeluarkan jika ginjal berhenti bekerja dan susah buang air kecil. Penyumbatan ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lainnya dan dapat mengancam jiwa jika tidak diobati.
Anuria didiagnosis ketika ginjal memproduksi kurang dari 500 mililiter (mL) urin setiap hari. Urine harian yang keluar biasa adalah antara 1 hingga 2 liter untuk orang dewasa.
Penggemar jengkol harus berhati-hati, karena terlalu banyak makan makanan yang dianggap paling enak oleh sebagaian orang ini menjadi penyebab susah buang air kecil, lho. Seperti dikutif dari kompas.com, efek samping kelebihan makan jengkol yaitu jengkolan atau jengkoleun, yang menyebabkan asam jengkolat sulit larut dalam air mengendap dalam ginjal, membentuk kristal padat. Kristal tak larut pada ginjal ini yang menyebabkan susah buang air kecil.
Beruntung, kondisi ini dapat diatasi dengan meminum banyak air. Namun, jika masih merasakan susah untuk berkemih, disarankan segera mendapat penanganan medis seperti pembedahan atau laser untuk mengeluarkan kristal yang mengendap dalam ginjal.
Jika area ginjal atau saluran kencing ini baru saja menjalani operasi, saluran kencing juga mengalami efek samping sehingga kesusahan untuk mengeluarkan urine. Obat yang diberikan sebelum dan selama operasi untuk membuat pasien relaks dapat menyebabkan retensi urine tepat setelah operasi. Prosedur hip replacement (penggantian pinggul), operasi dubur, operasi untuk masalah wanita, dan operasi untuk mengatasi wasir dapat menyebabkan susah buang air kecil.
Retensi urine adalah suatu kondisi di mana kandung kemih benar-benar masih penuh, namun susah buang air padahal sering merasa harus berkemih. Ada dua bentuk retensi urine, yakni akut dan kronis.
Retensi urine dapat terjadi pada pria dan wanita, tetapi terjadi lebih sering terjadi pada pria, terutama ketika bertambah tua. Bahkan, penelitian menunjukkan 10 kali lebih sering pada pria daripada wanita.
Munculnya gejala susah buang air kecil sesekali biasanya tidak memprihatinkan. Namun, jika gejalanya persisten atau berulang, Anda haru mendapat pengangan dokter.
Sebelum perawatan, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai gejala susah buang air kecil. Dokter juga dapat melakukan tes untuk mencari penyebab yang mendasarinya. Untuk pria, tes biasanya dengan melakukan pemeriksaan atau pencitraan prostat. Tes lain termasuk pemeriksaan urine.
Perawatan dan pemberian obat susah buang air kecil akan tergantung pada penyebab yang mendasari susah buang air kecil. Beberapa perawatan standar di antaranya:
Selain perawatan medis, ada beberapa pengobatan alami yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meringankan susah buang air kecil. Langkah-langkah ini biasanya melibatkan upaya minimal dan dapat digunakan bersamaan dengan perawatan medis.
Obat susah buang air kecil yang alami di antaranya:
Jika susah buang air kecil berlangsung hingga berhari-hari, segera periksakan kondisi ini ke dokter terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.