DokterSehat.Com – Veneer gigi adalah salah satu metode untuk memperbaiki bentuk dan tampilan gigi. Cara kerja nya adalah dengan menempelkan lapisan veneer sesuai dengan bentuk dan warna gigi yang diinginkan.
Terdapat dua jenis veneer gigi yaitu direct veneer dan indirect veneer yang menggunakan jenis dan juga prosedur yang berbeda. Sebelum memutuskan untuk memasang veneer gigi, berikut adalah berbagai hal tentang veneer gigi yang harus Anda pahami.
Bukan tanpa alasan memang banyak yang memilih veneer gigi sebagi metode untuk merapikan gigi. Berikut adalah beberapa manfaat veneer gigi:
Manfaat veneer gigi yang pertama adalah untuk memutihkan gigi. Jika dibandingkan dengan metode bleaching gigi, bisa dikatakan bahwa veneer gigi lebih unggul dari segi hasil.
Pada metode bleaching gigi, reaksi pada setiap gigi berbeda-beda, sehingga sulit untuk memastikan hasil gigi dapat sesuai dengan yang kita inginkan. Sedangkan pada metode veneer gigi, Anda bisa menentukan warna veneer sesuai dengan keinginan.
Manfaat veneer gigi selanjutnya adalah untuk merapikan gigi. Adanya gigi yang berjarak, gigi patah, ataupun posisi gigi yang tidak merata tentunya akan merusak tampilan gigi kita. Dengan veneer gigi, semua kerusakan tersebut dapat tertutupi dan gigipun terlihat lebih rapi.
Manfaat yang satu ini sepertinya menjadi trend belakangan ini. Selain memutihkan gigi dan merapikan gigi, sebagian orang juga memilih untuk membentuk gigi kelinci dengan veneer gigi. Gigi kelinci memang seringkali dianggap bisa membuat senyum seseorang terlihat lebih manis.
Veneer gigi memang memiliki banyak manfaat, tapi di sisi lain veneer gigi juga memiliki banyak risiko untuk kesehatan. Berikut risiko veneer gigi:
Risiko dari veneer gigi yang pertama adalah gigi menjadi lebih sensitif. Sebelum veneer dipasang, lapisan enamel gigi akan dikikis sebanyak 0.5 mm agar terdapat ruang untuk memasang veneer.
Akibat dari pengikisan ini, kekuatan gigi pun berkurang dan gigi menjadi semakin sensitif. Selain itu, beberapa kasus juga menunjukkan adanya sensitifitas pada semen yang digunakan untuk merekatkan gigi.
Anda mungkin akan merasakan ngilu ketika mengonsumsi minuman panas atau dingin dan ketika menggingit makanan keras akibat gigi yang menjadi sensitif. Hal ini juga lah yang membuat pasien veneer gigi dilarang untuk makan makanan yang terlalu keras.
Risiko veneer gigi yang kedua adalah rentannya iritasi gusi. Iritasi gusi umumnya akan terjadi pada awal pemasangan veneer gigi, karena gigi masih menyesuaikan dengan bentuk gigi baru. Selain pada masa awal pemasangan, iritasi juga sangat mungkin terjadi jika Anda tidak menjaga kebersihan gigi Anda dengan baik.
Pemasangan veneer gigi tidak dapat dibatalkan ataupun diperbaiki. Semen atau lem yang digunakan untuk memasang veneer gigi sangatlah kuat dan mudah kering. Ketika terjadi salah pemasangan seperti posisi atau ukuran yang keliru, maka veneer gigi tidak dapat dicopot kembali.
Selain membuat gigi menjadi lebih tidak rapi, terdapat juga risiko kerusakan pada bagain gigi yang tidak tertutup veneer. Ini lah alasan mengapa Anda harus memilih dengan teliti dokter gigi tempat Anda akan memasang veneer.
Sama halnya seperti gigi alami kita, veneer gigi juga bisa mengalami kerusakan. Rata-tata veneer gigi akan bertahan selama 10 tahun. Setalah itu, Anda harus melakukan pemasangan ulang veneer gigi. Saat pemasangan kedua, lapisan enamel gigi Anda akan dikikis kembali.
Pada seseorang yang telah mengalami erosi enamel gigi pada saat sebelum pemasangan veneer gigi pertama, maka tidak memungkinkan untuk mengikis gigi dan memasang veneer kembali. Pada akhirnya prosedur lain seperti pemasangan mahkota gigi harus dilakukan.
Jika ingin terhindar dari risiko ini, Anda harus mendiskusikannya pada awal sebelum pemasangan veneer gigi pertama. Jika tidak memungkinkan untuk pemasangan kedua dan seterusnya di kemudian hari, lebih baik untuk tidak melakukan veneer gigi sama sekali.
Harga veneer gigi bergantung pada jenis veneer gigi yang Anda pilih. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, veneer gigi terbagi menjadi dua jenis yaitu direct veneer dan juga indirect veneer.
Direct veneer atau composite veener dikerjakan secara langsung di gigi tanpa proses pencetakan gigi. Proses direct veneer lebih cepat dan bisa Anda dapatkan hanya dengan satu kali kunjungan saja ke dokter. Bahan yang digunakan untuk direct veneer adalah resin komposit.
Veneer gigi dari bahan komposit umumnya hanya akan bertahan kurang lebih selama dua tahun dan warnanya juga mudah berubah. Proses yang cepat dan juga kuliatas bahan dari direct veneer ini membuat harga veneer gigi yang satu ini tidak terlalu mahal yaitu hanya sekitar 1 hingga 2 juta rupiah.
Indirect veneer tidak bisa Anda dapatkan hanya dengan satu kali kunjungan ke dokter gigi. Proses awal indirect veneer adalah pengikisan dan pecetakan gigi, selanjutnya baru lah memasuki proses pembentukan veener di laboratorium yang kurang lebih memakan waktu satu minggu. Setelah veneer jadi, barulah veneer gigi siap dipasang pada kunjungan Anda selanjutnya.
Bahan yang digunakan untuk indirect veneer adalah bahan porcelain. Jika dibandingkan dengan bahan komposit, bahan porcelain memiliki kelebihan dari segi kekuatan dan juga ketahanan warna. Indirect veneer ini diklaim mampu bertahan rata-rata 10 tahun. Harga vener gigi porcelain berkisar antara 3 hingga 9 juta rupiah.
Setelah memahami manfaat, risiko, dan biaya veneer gigi, apakah Anda sudah mengetahui tindakan terbaik apa yang sebaiknya Anda pilih untuk gigi Anda? Jika Anda memilih untuk memasang veneer gigi, berikut adalah hal lain yang harus Anda perhatikan.