Terbit: 18 May 2023
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Aloisia Permata Sari Rusli

Gejala kanker rahim paling umum adalah perdarahan abnormal pada vagina. Selain itu, ada gejala lainnya yang penting untuk Anda kenali. Ketahui berbagai tanda terkena kanker rahim selengkapnya di bawah ini.

7 Gejala Kanker Rahim yang Perlu Anda Waspadai

Apa itu Kanker Rahim?

Kanker rahim adalah jenis kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam rahim, tepatnya di rongga, otot, dan dinding rahim. Rahim sendiri adalah organ berbentuk seperti buah pir. Organ ini merupakan tempat tumbuh janin selama kehamilan.

Kanker rahim terjadi ketika sel-sel sehat di dalam rahim berubah dan tumbuh di luar kendali. Pertumbuhan sel abnormal ini akan membentuk massa atau tumor yang bisa bersifat jinak ataupun kanker.

Istilah kanker rahim merujuk pada kanker yang tumbuh di sekitar rahim, bisa berupa kanker endometrium atau sarkoma uterus.

Kanker endometrium berkembang di jaringan lapisan rahim dan kasus penyakit ini tergolong umum. Sementara itu, sarkoma uterus berkembang di otot atau jaringan lain dari usus. Kasusnya termasuk jarang terjadi.

Mengenai Beragam Gejala Kanker Rahim 

Ciri kanker rahim mungkin berbeda pada setiap wanita bergantung pada jenis yang dialami. Namun, terdapat beberapa gejala umum yang dapat terjadi, di antaranya:

1. Nyeri Panggul

Gejala awal kanker ini adalah nyeri panggul dan merasakan adanya massa (tumor) dalam rahim. Ini adalah gejala sarkoma uterus, jenis kanker rahim.

Pengidapnya mungkin memiliki perasaan penuh di perut atau panggul dan mengalami rasa sakit di perut bagian bawah pusar yang hilang timbul atau terjadi secara terus-menerus.

Ketika ukurannya membesar dan mulai menyebar, kanker rahim ini akan menyebabkan perut membesar dan mengeras.

2. Perdarahan atau Bercak Abnomal

Penderita kanker rahim sangat mungkin mengalami perdarahan dari vagina. Sekitar 85 persen pasien yang mengidap kanker sarkoma uterus mengalami perdarahan yang tidak teratur atau abnormal atau perdarahan setelah mengalami menopause.

selain itu, perdarahan juga dapat terjadi di luar masa menstruasi atau perdarahan berat selama menstruasi.

Baca Juga9 Macam Kanker pada Wanita yang Sering Terjadi dan Patut Diwaspadai!

3. Keputihan yang Tidak Biasa

Keputihan yang abnormal cenderung menandakan infeksi atau kondisi non kanker lainnya. Kondisi ini juga bisa menjadi gejala kanker rahim.

Beberapa wanita yang mengidap kanker sarkoma uterus mengalami keputihan yang tidak mengandung darah dan terkadang berbau.

Jika mengeluarkan cairan yang abnormal dari vagina, penting untuk memeriksakan diri ke dokter agar mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.

4. Penurunan Berat Badan Tanpa Sebab

Penurunan berat badan tanpa alasan yang jelas bisa menjadi gejala kanker rahim, terutama pada jenis kanker endometrium. Gejala ini lebih sering terjadi pada penderita kanker stadium lanjut.

Keterlambatan mendapatkan perawatan medis dapat membuat kanker ini berkembang lebih jauh sehingga membuat pengobatan menjadi kurang efektif.

5. Sulit atau Nyeri Saat Buang Air Kecil

Masalah berkemih menjadi gejala kanker rahim yang perlu Anda waspadai. Selain keinginan untuk buang air kecil bertambah, penyakit ini juga dapat menyebabkan rasa nyeri ketika buang air kecil. Anda juga bahkan bisa kesulitan untuk melakukannya.

Penyebabnya kemungkinan berasal dari tumor yang menekan kandung kemih. Hal ini tak jarang membuat Anda lebih sering pipis dan mengalami sembelit.

6. Nyeri saat Berhubungan Seksual

Bukan hanya karena tumor yang tumbuh, pengobatan kanker rahim juga bisa mencetuskan rasa nyeri yang dirasakan. Pengobatan biasanya dimulai dengan histerektomi, operasi pengangkatan rahim dan leher rahim.

Selain itu, faktor hormon wanita (terutama estrogen) dapat berperan dalam perkembangan kanker rahim, pengobatan sering kali mencakup pengangkatan ovarium serta rahim. Prosedur ini bisa menimbulkan masalah seksual.

Hormon wanita yang diproduksi oleh ovarium berfungsi membantu menjaga jaringan vagina tetap lembap dan fleksibel. Pengangkatan ovarium dapat menghentikan produksi hormon tersebut. Hal ini menyebabkan vagina kering dan kencang sehingga memicu nyeri ketika berhubungan seksual.

Baca Juga: Rahim Membesar, Tapi Tidak Hamil? Ini Penyebabnya

7. Perut Kembung

Perut terasa penuh atau sesak mungkin merupakan kondisi yang sering dialami oleh wanita, terutama menjelang masa menstruasi. Namun faktanya, kondisi ini juga bisa menjadi tanda kanker rahim.

Penyebab perut kembung karena kanker adalah asites. Kondisi ini terjadi ketika adanya cairan yang menumpuk di dalam perut.

Asites biasanya terbentuk ketika sel kanker mulai menyebar ke peritoneum, lapisan pada perut. Penumpukan cairan juga bisa terjadi ketika tumor atau kanker menghalangi bagian dari sistem limfatik.

Perlu diketahui, gejala tumor di rahim biasanya terjadi pada wanita perimenopause dan pascamenopause. Selain gejala yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa kondisi yang mungkin menjadi tanda-tanda kanker rahim, antara lain:

  • Sakit di perut.
  • Merasa kenyang setiap saat.
  • Tidak nafsu makan.
  • Lelah tanpa sebab yang jelas.
  • Nyeri punggung dan kaki.
  • Pembengkakan di kaki.
  • Sering buang air kecil.
  • Menstruasi yang lebih berat dari biasanya.
  • Pendarahan konstan (menstruasi yang berkelanjutan).
  • Pembesaran rahim (dapat terdeteksi selama pemeriksaan panggul).

Pengobatan Kanker Rahim

Pembedahan (histerektomi dan salpingo-ooforektomi bilateral) akan menjadi satu-satunya pengobatan yang diperlukan bagi kebanyakan pengidap kanker rahim, terutama jika kanker terdeteksi sejak dini dan belum menyebar ke bagian lain dari tubuh.

Selain itu, beberapa pengobatan lainnya untuk mengobati gejala kanker rahim, di antaranya:

1. Terapi Radiasi (Radioterapi)

Pengobatan ini menggunakan sinar-x untuk membunuh atau melukai sel kanker. Radioterapi ini biasanya sebagai pengobatan tambahan untuk mengurangi kekambuhan kanker.

2. Kemoterapi

Terapi dilakukan untuk mengobati beberapa jenis kanker rahim, mengatasi kanker yang kembali muncul setelah operasi atau radioterapi, dan menangani kanker yang tidak merespons pengobatan hormon.

Kemoterapi dengan obat yang disuntikan ke pembuluh darah bertujuan untuk mengendalikan kanker dan meredakan gejala.

Baca Juga: Imunoterapi Kanker: Cara Kerja, Jenis, Manfaat, dan Efek Samping

3. Terapi Hormon

Jika kanker telah menyebar atau jika kanker rahim gejalanya kambuh, biasanya terapi hormon diberikan. Terapi ini juga terkadang digunakan jika operasi bukan menjadi pilihan.

Progesteron adalah pengobatan hormon utama untuk kanker rahim, dan tersedia dalam bentuk tablet atau injeksi.

4. Perawatan Paliatif

Dalam beberapa kasus kanker rahim, dokter mungkin berbicara dengan pasien tentang perawatan paliatif. Perawatan ini untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dengan mengurangi gejala kanker.

Perawatan dapat mengurangi rasa sakit dan membantu mengelola gejala lainnya. Tindakan bisa berupa gabungan dari radioterapi, kemoterapi, atau terapi obat lainnya.

Nah, itu dia sejumlah gejala kanker rahim yang perlu diwaspadai dan pengobatan yang dapat diberikan. Bila mendeteksi adanya masalah yang tidak biasa pada organ reproduksi Anda, segera periksakan kondisi ke dokter.

Diagnosis dini akan membantu mencegah kanker berkembang lebih jauh sehingga pengobatan dapat dilakukan secara lebih efektif.

 

  1. Anonim. 2019. Signs and Symptoms of Endometrial Cancer. https://www.cancer.org/cancer/endometrial-cancer/detection-diagnosis-staging/signs-and-symptoms.html. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  2. Anonim. 2022. Signs and Symptoms of Uterine Sarcomas. https://www.cancer.org/cancer/uterine-sarcoma/detection-diagnosis-staging/signs-symptoms.html. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  3. Anonim. 2021. Symptoms-Womb (Uterus) Cancer. https://www.nhs.uk/conditions/womb-cancer/symptoms/. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  4. Anonim. 2022. Signs and Symptoms of Uterine Cancer. https://www.cancercenter.com/cancer-types/uterine-cancer/symptoms. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  5. Anonim. Uterine Cancer. https://www.cancer.org.au/cancer-information/types-of-cancer/uterine-cancer. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  6. Marks, Julie. 2019. Is Bloating a Sign of Ovarian Cancer? https://www.healthline.com/health/ovarian-cancer/bloating-ovarian-cancer. (Diakses pada 3 Maret 2023).
  7. Newsome, Melba. 2023. What Is Uterine Cancer? Symptoms, Causes, Diagnosis, Treatment, and Prevention. https://www.everydayhealth.com/uterine-cancer/guide/. (Diakses pada 3 Maret 2023).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi