Perbedaan demensia dan Alzheimer penting diketahui terutama jika terdapat anggota keluarga yang mengidap salah satu dari kedua kondisi tersebut. Simak penjelasan mengenai perbedaan antara demensia dan Alzheimer, selengkapnya di bawah ini.
Demensia adalah istilah umum untuk penurunan kemampuan mental yang cukup parah hingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Sementara, Alzheimer adalah penyebab paling umum dari demensia. Alzheimer adalah penyakit tertentu, sedangkan demensia adalah gejala suatu penyakit.
Perlu diketahui juga, demensia adalah sekelompok gejala yang terkait dengan penurunan memori, penalaran, atau keterampilan berpikir lainnya. Demensia memiliki banyak jenis dan bisa disebabkan oleh berbagai kondisi.
Sindrom ini bukanlah bagian normal dari penuaan. Hal ini disebabkan oleh kerusakan sel-sel otak yang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berkomunikasi, yang kemudian memengaruhi pemikiran, perilaku, dan perasaan.
Sementara itu, Alzheimer adalah penyakit otak degeneratif yang disebabkan oleh perubahan otak yang kompleks setelah kerusakan sel. Penyakit ini menyebabkan gejala demensia yang secara bertahap memburuk dari waktu ke waktu.
Gejala awal Alzheimer yang paling umum adalah kesulitan mengingat informasi baru karena penyakit ini biasanya memengaruhi bagian otak yang terkait dengan pembelajaran terlebih dahulu.
Demensia menggambarkan kumpulan gejala tanpa penyebab spesifik. Kondisi ini dapat memengaruhi berbagai fungsi mental. Banyak kondisi yang berbeda memiliki hubungan dengan sindrom ini.
Penyakit Alzheimer adalah bentuk paling umum dari demensia dan menyumbang sekitar 70 % kasus. Namun, ada jenis dan penyebab lain, antara lain:
Beberapa faktor dan kondisi yang dapat memicu gejala yang mirip dengan demensia, antara lain:
Pada akhirnya, penyebab demensia tergantung pada jenisnya, akan tetapi penyebab pasti dari berbagai bentuk demensia saat ini masih belum jelas. Meski sindrom ini bisa terjadi pada usia muda, keadaan ini lebih sering terjadi pada lansia.
Gejala demensia bervariasi tergantung tingkat keparahan dan juga bervariasi tergantung pada area otak yang terpengaruh oleh kondisi tersebut. Gejala yang paling umum termasuk:
Munculnya penyakit ini diduga karena penumpukan protein yang tidak biasa di otak sehingga membentuk plak. Protein ini mengelilingi sel-sel otak dan memengaruhi kemampuan untuk berkomunikasi. Hal ini pada akhirnya menyebabkan kerusakan pada sel hingga tidak dapat berfungsi lagi.
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa penumpukan protein ini terjadi di area otak tertentu, termasuk hippocampus. Wilayah ini memainkan peran penting dalam mengingat memori jangka panjang.
Penyakit Alzheimer melibatkan gejala spesifik karena terdapat area otak tertentu yang terpengaruh. Tanda dan gejala awal termasuk kesulitan mengingat sesuatu dan kebingungan.
Seiring waktu, penderita mungkin juga mengalami:
Meskipun faktor risiko terbesar yang diketahui untuk Alzheimer adalah bertambahnya usia, penyakit ini bukanlah bagian normal dari penuaan.