Kendati terlihat mirip, faktanya ada perbedaan antara virus Corona dan flu. Agar Anda tidak bingung, simak perbedaan virus Corona (COVID-19) dan flu berikut ini!
Secara umum, baik Corona maupun sebenarnya sama-sama menyerang sistem pernapasan. Selain itu, keduanya ditandai oleh gejala berupa batuk, bersin, dan demam.
Selain itu, persamaan yang paling utama dari keduanya adalah sama-sama disebabkan oleh infeksi virus. Itu sebabnya, baik Corona maupun flu biasa tidak dapat diobati dengan menggunakan obat antibiotik yang notabene merupakan obat untuk mengatasi infeksi bakteri.
Terlepas dari persamaan-persamaan tersebut, faktanya terdapat perbedaan antara Corona dan flu biasa. Mengetahui perbedaan keduanya pun menjadi penting guna meningkatkan kewaspadaan Anda terhadap dampak yang ditimbulkan, terutama Corona (COVID-19) yang diklaim lebih berbahaya ketimbang flu biasa.
Berikut ini adalah perbedaan Corona dan flu yang perlu Anda ketahui!
Perbedaan pertama yang bisa ditelisik antara Corona dan flu adalah penyebab. Ya, kendati keduanya sama-sama disebabkan oleh virus, nyatanya ada perbedaan dari segi jenis virus yang menginfeksi.
Pada kasus infeksi virus Corona seperti yang saat ini sedang menggemparkan dunia, jenis virus yang menginfeksi adalah COVID-19 (sebelumnya dinamai 2019-nCoV atau novel coronavirus).
Selain COVID-19, jenis virus dari keluarga Corona lainnya yang juga menyebabkan infeksi saluran pernapasan adalah:
Sementara untuk flu biasa, virus yang berperan dalam menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini umumnya adalah rhinovirus.
Rhinovirus, kendati menginfeksi saluran pernapasan hingga menyebabkan flu, tidak seagresif virus Corona COVID-19 maupun jenis Corona yang lainnya.
Selain penyebab, gejala juga menjadi variabel yang bisa dijadikan pembeda antara infeksi virus Corona dan infeksi virus flu biasa.
Gejala virus Corona COVID-19 adalah sebagai berikut:
Ketiga gejala tersebut bisa saja tidak langsung muncul sesaat setelah seseorang terinfeksi COVID-19. Pasalnya, virus Corona yang satu ini memiliki masa inkubasi sekitar 2 sampai 14 hari (2 minggu). Jadi, orang yang terjangkit Corona kemungkinan akan tampak sehat pada awalnya. Sayangnya, penularan virus tetap dapat terjadi dalam kurun waktu tersebut.
Sementara itu, flu biasa justru memiliki gejala yang lebih beragam ketimbang infeksi Corona. Gejala flu pada umumnya meliputi:
Gejala flu biasa di atas pada umumnya akan mulai muncul sekitar 1 sampai 3 hari pasca virus berhasil menginfeksi saluran pernapasan.
Dari cara penularannya, antara Corona dan flu sebenarnya juga bisa dikatakan serupa yakni sama-sama ditularkan melalui droplet. Ketika seseorang yang terinfeksi virus batuk atau bersin, maka cairan tubuh yang keluar—mengandung virus—akan mengudara.
Nah, virus yang terbawa droplet tersebut lantas akan berpindah ke orang lain yang ada di sekitar penderita. Virus akan masuk ke saluran pernapasan melalui hidung atau mulut.
Akan tetapi, ada sedikit perbedaan dari cara penularan antara Corona dan flu yaitu:
Virus Corona yang ikut terbang bersama droplet yang dikeluarkan saat batuk maupun bersin tetap dapat menginfeksi subjek lain kendati orang yang menularkan sudah tidak ada di lokasi tersebut.
Sementara itu, virus flu biasanya tidak akan menyebar apabila pengidap masalah kesehatan ini sudah tidak berada di lokasi.
Bagaimana perbedaan Corona dan flu dalam konteks vaksin?
Hingga saat ini, belum ada vaksin yang bisa mencegah—atau setidaknya meminimalisir—infeksi virus Corona COVID-19.
Berbeda dengan Corona, vaksin untuk memproteksi diri dari serangan flu saat ini sudah ditemukan. Tanyakan pada dokter Anda mengenai vaksin flu dan lakukan vaksinasi untuk melindungi diri dari gangguan kesehatan yang satu ini.
Dilansir dari John Hopkins Medicine, berikut adalah perbedaan flu dan Corona dilihat dari persebaran infeksinya:
Persebaran virus Corona (COVID-19) telah mencapai sekitar 90,279 kasus yang tersebar di seluruh dunia. Per tanggal 2 Maret 2020, setidaknya ada sekitar 100 kasus COVID-19 di Amerika Serikat.
Diperkirakan ada sekitar 1 milyar kasus flu di seluruh dunia per tahunnya, di mana sekitar 9,3 hingga 45 juta di antaranya terjadi di Amerika Serikat.
Baik flu maupun Corona sama-sama telah menimbulkan korban jiwa. Akan tetapi, keduanya memiliki perbedaan dari segi angka kematian. Rinciannya adalah sebagai berikut:
Per tanggal 2 Maret 2020, setidaknya ada 3,085 korban meninggal dunia akibat virus Corona COVID-19 di seluruh dunia.
Sementara sekitar 291-646 ribu orang dilaporkan meninggal dunia setiap tahunnya akibat penyakit flu.