Ini Alasan Mengapa Kini Semakin Banyak Orang yang Mengalami Nyeri Sendi

Terbit: 2 January 2017 | Diperbarui: 22 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Belakangan ini, semakin banyak orang yang mengalami nyeri sendi. Tak hanya mereka yang berusia lanjut, mereka yang berusia muda juga bisa mengalami masalah kesehatan ini. Selain karena faktor gaya hidup yang cenderung semakin memburuk, pakar kesehatan menyebutkan jika adanya evolusi yang terjadi pada manusia ikut berperan dalam membuat kita cenderung lebih mudah untuk terkena nyeri sendi. Bagaimana hal ini bisa terjadi?

Pakar kesehatan dr. Paul Monk yang berasal dari Nuffield Department of Orthopaedics, Rheumatology, & Musculoskeletal Sciences, yang ada di Oxford University, menemukan fakta yang cukup mengejutkan ini. Setelah meneliti radang sendi yang terjadi pada pasiennya, Ia menemukan jika nyeri sendi bisa terjadi pada bahu, lutut, pinggul, dan pada persendian lainnya. Dr. Monk dan timnya pun kemudian melakukan penelitian pada 300 sampel dari tulang dan fosil yang berasal dari rentang waktu 400 juta tahun yang ada di Natural History di London dan juga Smithsonian Institution, Washington. Dari penelitian ini, diketahui bahwa tulang manusia memang mengalami perubahan yang sangat signifikan dalam waktu jutaan tahun.

Semenjak manusia mulai bisa berdiri tegak dan berjalan dengan kakinya, tulang paha pun cenderung lebih tebal agar mampu menopang berat badan. Yang menarik adalah, tulang paha ternyata mengalami evolusi dimana seiring dengan waktu, tulang paha kita juga semakin melebar. Padahal, semakin tebal tulang paha seseorang, semakin besar resiko kita terkena nyeri sendi.

Pola yang sama ternyata juga ditemukan pada bahu manusia. Seiring dengan waktu, celah alami pada bahu yang pada awalnya ada sebagai tempat untuk tendon dan berbagai pembuluh darah, cenderung semakin menyempit. Karena hal inilah, banyak orang yang merasakan nyeri pada bahu saat menggerakkan lengan, khususnya pada gerakan mengangkat tangan ke atas.

Adanya penemuan ini diharapkan mampu menjadi pedoman bagi para praktisi kesehatan untuk lebih baik dalam mengatasi atau mencegah masalah nyeri sendi yang diperkirakan akan memakan korban lebih banyak di masa depan.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi