Terbit: 19 October 2021 | Diperbarui: 23 August 2022
Ditulis oleh: Muhamad Nuramdani | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Gangguan muskuloskeletal adalah kondisi yang dapat memengaruhi beberapa bagian tubuh, seperti otot, tulang, dan sendi terkait dengan pekerjaan. Gangguan ini dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

Gangguan Muskuloskeletal: Gejala, Penyebab, Cara Mengobati, Pencegahan, dll

Apa Itu Gangguan Muskuloskeletal?

Sistem muskuloskeletal adalah kesatuan organ tubuh yang bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh. Muskulus adalah sistem otot, skeletal adalah sistem rangka. Gangguan muskuloskeletal adalah cedera atau gangguan yang dapat memengaruhi gerakan tubuh dan sistem muskuloskeletal, seperti otot, tulang, sendi, tendon, ligamen, saraf, cakram, dan pembuluh darah.

Gangguan muskuloskeletal terkait dengan pekerjaan yang memengaruhi punggung, leher, bahu dan tungkai atas serta bawah. Ini menutupi kerusakan atau gangguan pada sendi atau jaringan lain. Masalah kesehatan berkisar dari rasa sakit dan nyeri ringan hingga kondisi medis yang lebih serius. Bahkan ini menyebabkan kecacatan.

Tanda dan Gejala Gangguan Muskuloskeletal

Gejalanya dapat berbeda-beda tergantung pada penyebab nyeri muskuloskeletal pada setiap orang. Nyeri kronis adalah salah satu tanda pertama. Beberapa orang memiliki rasa sakit yang umum di tubuh, sementara yang lain mungkin mengalami rasa sakit di tempat tertentu.

Berikut ini gejala muskuloskeletal yang umum:

  • Sendi kaku
  • Peradangan
  • Kelelahan
  • Pembengkakan
  • Otot tegang
  • Kesulitan dalam bergerak
  • Memar dan perubahan warna
  • Rasa hangat dan lunak pada muskuloskeletal

Gejalanya tergantung pada jenis muskuloskeletal yang terjadi. Misalnya, osteoarthritis dapat menyebabkan nyeri, sendi kaku, otot stres yang menyakitkan, dan kejang.

Penyebab Gangguan Muskuloskeletal

Sebagian besar ini terkait pekerjaan yang berkembang seiring waktu. Biasanya tidak ada penyebab tunggal, tetapi berbagai faktor risiko sering bekerja, termasuk faktor fisik dan biomekanik, faktor organisasi dan psikososial, dan faktor individu.

Penyebab gangguan muskuloskeletal terkait pekerjaan meliputi:

  • Postur tubuh yang buruk.
  • Gerakan berulang.
  • Mengangkat beban berat atau besar.
  • Bekerja di depan komputer dengan posisi duduk yang sama.
  • Gerakan kaku.
  • Getaran.
  • Gerakan kuat yang berkelanjutan atau berlebihan.
  • Mengerjakan tugas dalam waktu yang lama.
  • Tekanan mekanis langsung pada jaringan tubuh.
  • Lingkungan kerja yang dingin.

Faktor Risiko Gangguan Muskuloskeletal

Berikut ini beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena gangguan muskuloskeletal akibat kerja:

  • Usia. Penyakit ini berkembang seiring bertambahnya usia, karena otot, tulang, dan persendian secara alami memburuk terkait usia. Untuk itu, orang yang lanjut usia (lansia) lebih berisiko akibat kerusakan sel-sel di tubuh.
  • Tingkat aktivitas. Penggunaan otot yang berlebihan selama menjalani tugas dapat memicu gangguan muskuloskeletal.
  • Pekerjaan. Melakukan tugas atau aktivitas yang berulang, terutama dengan posisi tubuh yang buruk.
  • Gaya hidup. Risiko gangguan muskuloskeletal dapat meningkat pada seorang atlet.
  • Riwayat keluarga. Orang yang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan muskuloskeletal dapat meningkatkan risiko.

 

Diagnosis Gangguan Muskuloskeletal

Persiapan perawatannya akan berbeda-beda tergantung pada penyebab gejalanya. Untuk itu, penting dalam mendapatkan diagnosis yang tepat.

Jika mengalami gejala muskuloskeletal, sehera buat janji dengan dokter. Ini untuk mendiagnosis keluhan yang Anda rasakan, dokter kemungkinan akan melakukan pemeriksaan fisik.

Dokter mungkin akan memeriksa gejala berikut ini:

  • Nyeri
  • Kemerahan
  • Pembengkakan
  • Kelemahan otot
  • Atrofi otot

Dokter juga akan menguji refleks tubuh. Refleks yang tidak biasa bisa mengindikasikan kerusakan pada saraf. Dokter mungkin juga akan memesan tes pencitraan, termasuk:

  • Sinar-X
  • Pemindaian MRI.

Tes ini dapat membantu dokter memeriksa tulang dan jaringan lunak. Dokter mungkin juga akan memesan tes darah untuk memeriksa penyakit rematik, seperti rheumatoid arthritis.

Jenis Gangguan Muskuloskeletal

Terdapat lebih dari 150 jenis kondisi muskuloskeletal, namun beberapa yang umum terjadi, termasuk:

  • Rheumatoid arthritis
  • Radang sendi remaja
  • Gangguan sendi (osteoarthritis, rheumatoid arthritis, psoriasis arthritis, asam urat)
  • Osteoporosis
  • Patah tulang
  • Sakit punggung
  • Masalah punggung seperti skoliosis
  • Lupus

Pengobatan Muskuloskeletal

Perawatannya berdasarkan penyebab yang mendasari dan tingkat keparahan gejala. Untuk mengatasi rasa sakit sesekali, dokter mungkin menganjurkan olahraga ringan dan obat-obatan yang dijual bebas seperti ibuprofen atau asetaminofen.

Sementra untuk gejala yang lebih parah, dokter mungkin akan meresepkan obat untuk mengurangi peradangan dan rasa sakit. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan terapi fisik, terapi okupasi, atau keduanya.

Beberapa terapi bisa membantu mempelajari cara mengelola rasa sakit dan ketidaknyamanan, mempertahankan kekuatan dan rentang gerak, serta menyesuaikan tugas atau aktivitas dan lingkungan sehari-hari.

Jika kondisinya tidak kunjung membaik dengan perawatan sebelumnya, dokter mungkin menganjurkan untuk operasi. Prosedurnya mencakup:

  • Penggantian sendi
  • Laminektomi
  • Perbaikan jaringan lunak dan tulang rawan
  • Artroskopi

 

Pencegahan Muskuloskeletal

Risiko penyakit ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Tetapi ini tidak berarti tidak dapat dihindari. Dengan merawat tubuh sepanjang masa dewasa, ini dapat menurunkan risiko.

Berikut ini tips untuk mencegah gangguan muskuloskeletal akibat kerja:

  • Menerapkan gaya hidup sehat mulai dari sekarang.
  • Latihan penguatan dan peregangan secara teratur untuk membantu menjaga tulang, sendi, dan otot tetap kuat.
  • Menyelesaikan tugas sehari-hari dengan cara yang aman dan nyaman.
  • Pertahankan postur tubuh yang baik untuk mencegah sakit punggung.
  • Berhati-hati saat mengambil atau mengangkat benda berat
  • Usahakan untuk meminimalkan gerakan berulang.

Tanyakan kepada dokter untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana cara mempertahankan sistem muskuloskeletal yang sehat dan menurunkan risikonya.

Selama melakukan pekerjaan, tindakan harus fokus pada pencegahan primer, tetapi juga pada tindakan untuk mengurangi keseriusan cedera. Penting pula untuk memastikan mendapatkan informasi, pendidikan, dan pelatihan yang tepat tentang kesehatan dan keselamatan di tempat kerja, serta mengetahui cara menghindari bahaya dan risiko tertentu.

Berikut tindakan di tempat kerja untuk pencegahan gangguan muskuloskeletal:

  • Tata letak tempat kerja. Sesuaikan tata letak yang bertujuan untuk meningkatkan postur kerja.
  • Peralatan. Pastikan peralatan atau fasilitas dirancang secara ergonomis (kenyamanan penggunaan alat dengan manusia) dan cocok untuk tugas.
  • Tugas. Mengubah metode atau alat kerja.
  • Manajemen. Pastikan untuk mengatur tata laksana pekerjaan guna menghindari pekerjaan yang berulang atau berkepanjangan dalam postur yang buruk.

Langkah pencegahan juga harus mempertimbangkan perubahan teknologi dalam peralatan dan digitalisasi proses kerja dan perubahan cara mengatur pekerjaan.

 

 

  1. Anonim. Tanpa Tahun. Musculoskeletal disorders. https://osha.europa.eu/en/themes/musculoskeletal-disorders (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  2. Anonim. 2020. Musculoskeletal disorders. https://healthservice.hse.ie/staff/benefits-services/health-and-safety/musculoskeletal-disorders.html (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  3. Anonim. 2021. Musculoskeletal Pain. https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/14526-musculoskeletal-pain#management-and-treatment (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  4. Anonim. 2020. What we’re doing about musculoskeletal conditions. https://www.health.gov.au/health-topics/chronic-conditions/what-were-doing-about-chronic-conditions/what-were-doing-about-musculoskeletal-conditions (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  5. Biggers, Alana. 2020. Musculoskeletal Pain. https://www.healthline.com/health/tgct/musculoskeletal-pain (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  6. Cherney, Kristeen. 2018. Musculoskeletal Disorders. https://www.healthline.com/health/musculoskeletal-disorders (Diakses pada 19 Oktober 2021)
  7. Middlesworth, Matt. 2021. The Definition and Causes of Musculoskeletal Disorders. https://ergo-plus.com/musculoskeletal-disorders-msd/ (Diakses pada 19 Oktober 2021)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi