Apa Penyebab Kulup Penis Tidak Bisa Ditarik ke Belakang?

Terbit: 11 May 2018
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebagian besar pria di Indonesia mungkin sudah melakukan sunat sejak kecil. Dengan sunat, mereka tidak akan mengalami beberapa masalah pada kulup atau foreskin penis. Salah satu masalah yang sering terjadi pada pria yang tidak sunat adalah tidak bisanya kulup untuk ditarik ke belakang khususnya saat ereksi.

Nah, kira-kira apa yang menyebabkan kondisi ini? Lalu apa penyebabnya dan bagaimana mengatasi kondisi ini agar kemampuan seksual pria tidak terganggu?

Mengenal fimosis pada pria yang tidak sunat

Kondisi kulup yang tidak bisa ditarik ke belakang ini disebut dengan nama fimosis. Kondisi ini biasanya terjadi saat anak masih bayi hingga menjelang dewasa. Fimosis membuat penis menjadi susah keluar dari kulup dan kadang menimbulkan rasa sakit saat pria mengalami ereksi.

Fimosis biasanya disebabkan oleh eksim pada penis yang membuat kondisi ujung kulup mengalami gatal, infeksi, dan pembengkakan. Selanjutnya fimosis juga bisa disebabkan oleh psoriasis, lichen planus, dan lichen sclerosus yang merupakan penyakit kulit.

Kalau fimosis tidak terjadi karena penyakit tertentu, bisa jadi ada kelainan sejak lahir. Kulit yang tumbuh di sekitar penis mengalami gangguan sehingga susah ditarik dan mengganggu aktivitas seks dan reproduksi.

Cara mengatasi fimosis

Untuk mengatasi fimosis ini dokter akan menyarankan penggunaan salep tertentu. Salep akan mengobati kondisi foreskin yang mengalami gangguan. Kalau kondisi foreskin membaik, penis kepala penis bisa dikeluarkan dengan tanpa menimbulkan rasa sakit.

Cara lain yang ditawarkan adalah memotong beberapa bagian dari ujung kulup. Pada anak-anak atau pria dewasa yang menginginkannya, sunat bisa menjadi solusi terbaik meski foreskin akan dipotong habis sehingga kepala penis tidak akan memiliki pelindung.

Semoga ulasan di atas bisa bermanfaat dan memberikan tambahan pengetahuan terkait kesehatan dari penis.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi