Tidak hanya ejakulasi dini, pria juga harus waspada dengan yang namanya ejakulasi tertunda. Ketahui lebih lanjut mengenai masalah seksual yang satu ini mulai dari ciri-ciri, penyebab, hingga bagaimana cara mengobati dan mencegahnya.
Ejakulasi tertunda adalah kondisi ketika pria membutuhkan waktu lebih lama, pun rangsangan seksual yang lebih intens untuk dapat mengeluarkan air mani dan mencapai orgasme. Bahkan, ada kasus di mana pria tidak dapat berejakulasi sama sekali. Kondisi ini tentu cukup mengkhawatirkan karena bisa mengganggu aktivitas seksual pria dan pasangannya.
Lantas, apakah ejakulasi yang tertunda ini terjadi secara permanen? Jawabannya bisa ya, bisa tidak. Bukan suatu masalah apabila masalah ini menimpa Anda untuk sementara waktu, namun jika terjadi terus-menerus, maka penanganan medis mungkin perlu dilakukan karena jika tidak, dapat memicu stres atau bahkan depresi.
Ejakulasi tertunda (delayed ejaculation) sendiri terbagi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu:
Gangguan seksual pria yang satu ini ditandai oleh sejumlah gejala. Ciri atau gejala yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Sebenarnya, tidak ada patokan waktu yang mengindikasikan seorang pria mengalami delayed ejaculation. Anda mungkin mengalami ejakulasi tertunda apabila hal ini sudah sampai menyebabkan stres, frustrasi, atau jika Anda harus menyudahi aktivitas seksual karena kelelahan, iritasi fisik, kehilangan ereksi, atau permintaan dari pasangan.
Gejala berdasarkan jenis ejakulasi tertunda, meliputi:
Gejala tersebut dapat membantu dokter mendiagnosis penyebab yang mendasari dan menentukan pengobatan yang paling efektif.
Seperti yang sudah disebutkan di atas, masalah seksual ini bisa menyebabkan penderitanya mengalami stres, frustrasi, penurunan gairah seks, dan sebagainya.
Apabila Anda mengalami delayed ejaculation dalam jangka waktu cukup lama dan sudah sampai disertai oleh gangguan-gangguan psikologis tersebut, maka Anda mungkin perlu untuk memeriksakan diri ke dokter guna mendapat penanganan lebih lanjut.
Baca Juga: Ejakulasi Dini: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan
Penyakit seksual ejakulasi tertunda memiliki beragam faktor penyebab, berikut di antaranya:
Pertama, kondisi ini bisa dipicu oleh sejumlah faktor yang berkaitan dengan psikologis. Faktor psikologis yang dimaksud meliputi:
Selain itu, faktor-faktor penunjang seperti budaya, agama, dan sebagainya dalam konteks seksualitas juga secara tidak sadar turut memengaruhi psikologis seseorang hingga memicu terjadinya delayed ejaculation ini.
Penyebab kedua dari delayed ejaculation ialah adanya gangguan medis yang dialami oleh yang bersangkutan. Beberapa contoh gangguan medis tersebut adalah sebagai berikut:
Penggunaan obat-obatan juga dapat membuat seseorang mengalami ejakulasi tertunda. Obat-obatan yang dimaksud di antaranya adalah:
Apabila Anda sedang mengonsumsi salah satu dari obat-obatan di atas, Anda mungkin akan mengalami delayed ejaculation. Akan tetapi, kondisi ini umumnya hanya bersifat sementara dan akan sembuh dengan sendirinya seiring dengan penghentian penggunaan obat.
Analisis gaya hidup dan riwayat medis diperlukan untuk memastikan kondisi sekaligus menentukan metode pengobatan yang akan diterapkan. Jika ejakulasi tertunda terindikasi disebabkan oleh masalah medis tertentu, Anda mungkin memerlukan tes lebih lanjut.
Tes lanjutan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Perawatan untuk ejakulasi tertunda disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Ini termasuk dengan mengonsumsi obat-obatan dan menjalani konseling psikologis.
Berikut ini beberapa pengobatan untuk ejakulasi tertunda, meliputi:
Bila Anda sedang mengonsumsi obat yang mungkin menjadi pemicu ejakulasi tertunda, kemungkinan dianjurkan untuk mengurangi dosis obat atau mengganti obat guna mengatasi masalah tersebut. Adakalanya, menambahkan obat mungkin dapat membantu pengobatan.
Belum ada obat yang khusus untuk mengobati ejakulasi tertunda. Adapun obat yang digunakan untuk mengatasi ejakulasi tertunda terutama digunakan untuk mengatasi kondisi lain.
Berikut obat-obatan yang terkadang digunakan untuk mengatasi ejakulasi tertunda:
Konseling psikologi atau psikoterapi bisa membantu mengatasi masalah kesehatan mental mendasar yang menyebabkan ejakulasi tertunda, seperti depresi atau kecemasan.
Psikoterapi juga digunakan untuk mengatasi masalah psikologis yang secara langsung memengaruhi kemampuan pria untuk ejakulasi.
Terapi psikologis ini dengan menemui psikolog atau konselor kesehatan mental baik sendiri atau bersama pasangan. Tergantung pada penyebab utamanya, mungkin akan mendapat manfaat paling besar jika mengunjungi terapis seks, yaitu konselor kesehatan mental khusus terapi bicara untuk masalah seksual.
Delayed ejaculation yang terjadi dalam jangka panjang mungkin akan menimbulkan komplikasi. Komplikasi yang dimaksud adalah:
Ejakulasi tertunda yang disebabkan oleh kerusakan saraf atau penuaan tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat mencegah masalah seksualitas yang disebabkan oleh konsumsi minuman beralkohol berlebihan atau penyalahgunaan obat-obatan.
Apabila dirasa masalah hubungan dengan pasangan adalah salah satu faktor penyebab ejakulasi tertunda, sebaiknya bicarakan secara jujur ??dengannya. Memperbaiki hubungan akan membantu mencegah berkembang atau memburuknya ejakulasi tertunda.
Demikian ulasan lengkap mengenai ejakulasi tertunda yang perlu diwaspadai oleh para pria. Jika Anda memiliki gejala yang telah dijelaskan di atas, sebaiknya segera atasi agar tidak mengganggu keharmonisan hubungan Anda dengan pasangan. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!