Terbit: 19 March 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Kekurangan kalium (hipokalemia) sangat berbahaya bagi tubuh. Jika kebutuhan kalium setiap hari terpenuhi, tubuh akan memiliki sumber elektrolit yang cukup untuk memastikan jantung dan otot-otot tubuh melakukan kontraksi seperti biasanya.

8 Bahaya Kekurangan Kalium bagi Kesehatan Tubuh

Penyebab Kekurangan Kalium dalam Tubuh

Kekurangan kalium bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti penggunaan pil air (diuretik), diare, dan penyalahgunaan pencahar kronis merupakan penyebab kekurangan kalium paling sering. Penyakit dan beberapa obat juga menurunkan kadar kalium dalam tubuh. Berikut ini adalah penyebab kekurangan kalium dalam tubuh lainnya:

1. Gangguan ginjal

Gangguan ginjal tertentu seperti asidosis tubulus ginjal, misalnya mengalami gagal ginjal kronis dan gagal ginjal akut,  mengalami kekurangan magnesium, leukemia, dan penyakit Cushing (dan gangguan adrenal lainnya).

2. Efek obat-obatan

Dampak penggunaan obat-obatan tertentu kemungkinan juga menjadi penyebab kekurangan kalium, Seperti pil air (diuretik), obat-obatan yang digunakan untuk asma atau emfisema (obat agonis beta-adrenergik seperti bronkodilator, steroid, atau teofilin), dan aminoglikosida (sejenis antibiotik).

3. Pergeseran kalium dalam tubuh

Pergeseran kalium ke dalam dan keluar sel dapat menurunkan kalium yang diukur dalam darah, seperti penggunaan insulin dan kondisi metabolik tertentu (seperti alkalosis).

4. Mengurangi asupan makanan atau kekurangan gizi

Kekurangan asupan makanan yang berdampak pada kekurangan gizi, yang biasanya dialami oleh penderita anoreksia, bulimia, operasi bariatrik, dan alkoholisme.

Dampak Kekurangan Kalium bagi Tubuh

Jika mengalami kekurangan kalium setiap hari, kemungkinan tubuh akan berisiko mendapatkan beberapa masalah kesehatan yang ditandai dengan gejala seperti berikut ini:

1. Sering mengalami kelelahan

Kelelahan dan lesu biasanya tanda pertama akibat kekurangan kalium. Ada beberapa penyebab kekurangan kalium yang mengakibatkan kelemahan dan kelelahan. Pertama, kalium membantu mengatur kontraksi otot. Ketika kadar kalium darah rendah, otot menghasilkan kontraksi yang lebih lemah.

Kurang kalium juga dapat memengaruhi bagaimana tubuh menggunakan nutrisi, yang mengakibatkan kelelahan. Misal, beberapa bukti menunjukkan bahwa kekurangan kalium dapat merusak produksi insulin, yang mengakibatkan kadar gula darah tinggi.

2. Kram dan kejang otot

Kram otot adalah kontraksi otot yang secara tiba-tiba dan tidak terkendali. Ini dapat terjadi akibat kekurangan kalium dalam darah. Dalam sel-sel otot, kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak yang merangsang kontraksi. Ini juga membantu mengakhiri kontraksi dengan keluar dari sel otot.

Saat kadar kalium dalam darah rendah, otak tidak dapat menyampaikan sinyal-sinyal ini secara efektif. Ini menghasilkan kontraksi yang lebih lama, seperti kram otot.

3. Gangguan pencernaan

Masalah pencernaan memiliki banyak penyebab, salah satunya mungkin kekurangan kalium. Kalium membantu menyampaikan sinyal dari otak ke otot-otot yang terletak di sistem pencernaan. Sinyal-sinyal tersebut merangsang kontraksi yang membantu sistem pencernaan mengocok dan mendorong makanan sehingga dapat dicerna.

Ketika kurang kalium dalam darah, otak tidak dapat menyampaikan sinyal secara efektif. Kemudian, kontraksi dalam sistem pencernaan bisa menjadi lebih lemah dan memperlambat pergerakan makanan.

Kondisi ini dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti kembung dan sembelit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kekurangan kalium yang parah dapat menyebabkan usus menjadi lumpuh total.

4. Jantung berdebar

Jika jantung Anda tiba-tiba berdetak lebih keras, lebih cepat, atau tidak berdetak, kondisi ini dikenal sebagai jantung berdebar dan biasanya dihubungkan dengan stres atau kecemasan. Jantung berdebar juga bisa menjadi tanda kekurangan kalium tau penyakit kalium. Kondisi tersebut karena aliran kalium masuk dan keluar dari sel-sel jantung membantu mengatur detak jantung.

Kadar kalium dalam darah yang rendah dapat mengubah aliran ini, menghasilkan jantung berdebar. Selain itu, jantung berdebar mungkin tanda aritmia atau detak jantung yang tidak teratur, yang juga terkait dengan kurang kalium. Tidak seperti palpitasi, aritmia dihubungkan dengan kondisi jantung yang serius.

5. Nyeri dan otot kaku

Nyeri dan kekakuan pada otot juga bisa menjadi tanda penyakit kekurangan kalium yang parah. Gejala penyakit kalium ini dapat menyebabkan kerusakan otot yang cepat, yang juga dikenal sebagai rhabdomyolysis. Kadar kalium dalam darah membantu mengatur aliran darah ke otot.

Ketika kurang kalium dalam darah, pembuluh darah dapat berkontraksi dan membatasi aliran darah ke otot. Kondisi tersebut berarti sel-sel otot menerima lebih sedikit oksigen, yang dapat menyebabkan pecah dan bocor. Ini menghasilkan rhabdomyolysis, yang disertai dengan gejala-gejala seperti kekakuan dan nyeri otot.

6. Kesemutan dan mati rasa

Individu yang mengalami penyakit kekurangan kalium akan merasakan kesemutan dan mati rasa yang persisten. Kondisi ini disebut paresthesia dan biasanya terjadi pada tangan, lengan, tungkai dan kaki. Kalium sangat penting untuk fungsi saraf yang sehat.

Efek kekurangan kalium dalam darah dapat melemahkan sinyal saraf, yang kemudian menyebabkan kesemutan dan mati rasa. Terdadang individu yang mengalami gejala-gejala ini tidak berbahaya, kesemutan dan mati rasa yang terus-menerus mungkin merupakan tanda dari kondisi yang mendasarinya. Namun, segera hubungi dokter bila mengalami paresthesia persisten.

7. Sulit bernapas

Efek kekurangan kalium yang parah dapat menyebabkan kesulitan bernapas. Kondisi ini karena kalium membantu menyampaikan sinyal yang merangsang paru-paru untuk berkontraksi dan berkembang. Ketika kadar kalium dalam darah sangat rendah, paru-paru mungkin tidak mengembang dan berkontraksi dengan baik, sehingga mengakibatkan sesak napas.

Dampak kekurangan kalium juga dapat menyebabkan tubuh kehabisan napas, karena menyebabkan detak jantung tidak normal. Ini berarti lebih sedikit darah yang dipompa dari jantung ke seluruh tubuh.

Darah dapat mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, sehingga aliran darah yang berubah menyebabkan sesak napas. Dampak kekurangan kalium pada tubuh juga dapat menghentikan kinerja paru-paru yang berakibat fatal.

8. Perubahan suasana hati

Efek samping kekurangan kalium juga dihubungkan dengan perubahan suasana hati (mood) dan kelelahan mental. Kurang kalium dalam darah dapat mengganggu sinyal yang membantu mempertahankan fungsi otak yang optimal. Berdasarkan hasil riset, peneliti menemukan bahwa 20% pasien yang menderita gangguan mental mengalami penyakit kekurangan kalium.

Sumber Kalium dari Berbagai Macam Makanan

Cara mudah dan terbaik untuk memenuhi asupan kalium dalam tubuh adalah dengan mengonsumsi lebih banyak makanan yang mengandung banyak kalium seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian. Bila mengacu pada otoritas kesehatan di Amerika, yang telah menetapkan recommended daily intake/RDI (asupan harian yang direkomendasikan) untuk kalium pada 4,700 mg.

Berikut adalah berbagai makanan sumber kalium yang sangat baik dikonsumsi, bersama dengan persentase RDI yang terkandung dalam 100 gram makanan:

  1. Bit hijau yang dimasak: 26% dari RDI
  2. Ubi yang dipanggang: 19% dari RDI
  3. Kacang putih yang dimasak: 18% dari RDI
  4. Kerang yang dimasak: 18% dari RDI
  5. Kentang putih yang dipanggang: 16% dari RDI
  6. Ubi jalar yang dipanggang: 14% dari RDI
  7. Alpukat: 14% dari RDI
  8. Kacang pinto yang dimasak: 12% dari RDI
  9. Pisang: 10% dari RDI

Itulah efek samping kekurangan kalium yang perlu Anda waspadai untuk menjaga kesehatan tubuh Anda. Penting untuk melakukan pencegahannya dengan memenuhi asupan kalium dalam tubuh, dengan mengonsumsi berbagai macam makanan yang mengandung banyak kalium seperti yang telah disebutkan di atas.


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi