Menjadi seorang ibu bukanlah hal yang mudah. Selain mengurus anak, ibu juga harus menjadi istri bagi suami, belum lagi jika menjadi ibu pekerja. Tak jarang tuntutan peran ini sering membuat ibu stres. Oleh karena itu, harus tahu cara mengatasi emosi ketika menjadi ibu.
Emosi negatif yang dibiarkan saja dan tidak tertangani dengan baik, tentunya akan berdampak buruk jika berkepanjangan.
Dampak luapan emosi negatif berlebihan ini kemungkinan lebih banyak terjadi pada anak, antara lain:
Berikut adalah tips untuk mengatasi luapan emosi berlebih yang dialami seorang ibu:
Faktor pemicu ini bisa berbeda-beda untuk setiap orang. Perlu menjadi catatan bahwa pemicu tidak harus selalu berasal orang lain. Beberapa faktor yang jarang disadari, yaitu lapar, kurang tidur, lelah, atau stres sepulang kerja. Hal yang paling penting, ibu harus sadar ketika emosi meluap dan mencari tahu faktor pemicunya.
Segera alihkan perhatian dengan cara mencari hal (termasuk kegiatan, benda, makanan dll) yang bisa membuat tenang. Luapan emosi adalah hal yang wajar, tapi yang penting adalah mengetahui cara agar emosi ibu tidak berlanjut. Cara meredakan emosi bisa dengan aroma terapi dengan minyak esensial, mendengarkan musik, berjalan kaki, atau berdoa.
Catat hal-hal yang membuat Anda marah atau sedih beserta pemicunya. Menulis dapat menenangkan dan juga membuat ibu berpikir dua kali mengenai hal-hal yang terjadi. Jujurlah dalam menulis dan belajarlah dari kesalahan.
Coba buat daftar hal-hal yang dibutuhkan. Kita tidak bisa selalu mengatur hal-hal di luar diri, tetapi kita bisa mengatur diri sendiri dan pikiran.
Konseling dengan ahli sangat dianjurkan jika periode emosi negatif sangat sering muncul dan memengaruhi ibu. Oleh sebab itu, penting untuk mencatat seberapa sering emosi tersebut menguasai dan apa faktor pemicunya.
Stres bukanlah alasan untuk melampiaskan emosi kepada orang lain, terutama kepada anak dan orang terdekat. Saat emosi hampir meluap, segera tarik napas yang dalam dan alihkan perhatian dengan berjalan kaki atau stretching.
Jika makan adalah salah satu cara mengontrol emosi, maka pastikan makanan yang dikonsumsi itu menyehatkan. Beberapa jenis makanan yang bisa jadi pilihan adalah sayur, buah, atau kacang-kacangan.
Tanda-tanda membiarkan stres adalah tidur berlebihan, menunda-nunda pekerjaan, atau melakukan hal-hal yang tidak memperbaiki kondisi stres.
Pada 31 Januari 2020, DokterSehat bersama @mamapapa.id kuliah singkat melalui grup WhatsApp untuk membahas tips mengatasi emosi ketika menjadi seorang ibu. Semua pertanyaan dijawab langsung oleh Irma Gustiana A., M.Psi (Psikolog dan Founder Ruang Tumbuh @ruangtumbuh.id)
Jawaban:
Berarti si kecil memang membutuhkan ibunya. Khusus untuk new moms memang perlu adaptasi dengan pola kegiatan pengasuhan dan domestik. Jadi utamakan kebutuhan anak-anak terpenuhi, terutama terkait kebutuhan makan, tidur, dan main. Apabila pekerjaan rumah belum selesai, maka kerjakan saat si kecil tertidur. Turunkan standar soal kerapian saat memiliki anak agar tidak frustrasi.
Jawaban:
Sebenarnya setiap orang memiliki kemampuan mengendalikan emosi. Cara paling praktis adalah membuat jadwal harian, lalu turunkan standar dan bersikap realistis, istirahat saat anak tertidur, komunikasi dengan pasangan, sehingga bisa bagi tugas dan tanggung jawab. Selanjutnya, praktikkan teknik pernapasan untuk relaksasi (tarik nafas dalam, tahan dengan hitungan 1-3, lalu hembuskan dari mulut).
Jawaban:
Para suami cara berpikirnya berbeda dengan ibu, sehingga ketika membagi tugas, perlu bicara lebih lanjut dan sesuaikan dengan kemampuan suami. Berikan tugas ringan yang sekiranya suami bisa bantu, seperti mengajak main si kecil saat ibu menyiapkan makan malam. Jangan lupa apresiasi usaha suami saat ia mau berusaha ikut serta menjaga si kecil.
Jawaban:
Ambil waktu, misalnya ke kamar mandi sebentar. Anda harus memberi ruang untuk diri sendiri saat sedang emosional, tarik nafas dalam dan buang dari mulut atau, menghirup aromatherapy yang menenangkan, lalu jika sudah siap/tenang baru hadapi anak.
Jawaban:
Ucapkan saja dengan kalimat. Jika anaknya sudah bisa diajak bicara, misalnya dengan berkata “Kak/Adik, Mama marah karena Adik melanggar aturan.” Jangan lupa juga jika anak sudah bisa diajak berdiskusi, pemberian punishment bisa didiskusikan saat membuat aturan bersama. Ini dilakukan agar anak tahu ketika melanggar aturan, maka ada konsekuensinya. Sebaliknya, jika anak berlaku positif, berikan reward seperti pelukan atau suguhan makanan yang disukainya.
Perlu menjadi catatan!
Kelola emosi adalah hal paling mendasar dan penting sekali dilakukan agar bisa memberikan pengaruh positif pada tumbuh kembang anak. Beberapa caranya yaitu bisa dengan mengenali emosi diri, kenali pemicunya, beri ruang pada diri ketika dalam emosi negatif, lepaskan dengan terarah, minta dukungan pasangan, dan bersikap realistis. Tidak ada ibu yang sempurna, yang ada adalah ibu yang mau berusaha mencoba jadi yang terbaik untuk anaknya.
—
Masih punya pertanyaan lain seputar cara mengontrol emosi bagi ibu? Segera konsultasikan dengan tim dokter dari DokterSehat secara GRATIS!
Cukup follow dan tanyakan langsung pertanyaan Anda melalui media sosial DokterSehat berikut ini: