Pernah mendengar brain fog pasca COVID-19? Studi terbaru menjelaskan bahwa pasien yang pulih dari COVID-19 mungkin mengalami gejala neurologis. Beberapa gejalanya seperti mudah lupa dan sulit konsentrasi. Cek penjelasan lengkapnya!
Brain fog adalah sebuah kumpulan gejala neurologi-psikologis yang ditandai dengan adanya gangguan kognitif seperti gangguan daya ingat dan konsentrasi.
Pada beberapa pekan terakhir, istilah brain fog semakin dikenal oleh para pakar ilmiah maupun masyarakat awam. Hal ini lantaran diduga karena adanya hubungan dengan COVID-19.
Gejala yang umum terjadi adalah:
Kondisi ini juga dapat menimbulkan gejala lain seperti rasa cemas, nyeri kepala, kualitas tidur yang buruk, dll.
Salah satu penyebab brain fog adalah infeksi COVID-19. Beberapa studi menyebutkan bahwa kondisi ini terjadi akibat virus SARS-CoV-2 masuk ke dalam tubuh. Kondisi ini menyebabkan terjadinya respon imunologi di otak berupa ledakan sitokin yang dapat menyebabkan reaksi peradangan di otak.
Beberapa teori juga menyebutkan bahwa masuknya virus SARS-CoV-2 masuk ke dalam otak melalui endothelium pembuluh darah juga dapat menjadi penyebabnya.
Berdasarkan beberapa studi, kondisi ini dapat terjadi pada seseorang yang terinfeksi COVID-19, baik mereka yang mengalami gejala ringan, sedang, maupun berat.
Kondisi ini dapat menetap dan menimbulkan gejala dalam hitungan menit sampai tahunan. Hal yang penting untuk dilakukan jika mengalami gejalanya adalah melakukan konsultasi ke dokter untuk menemukan faktor pencetusnya.
Beberapa hal yang dianjurkan untuk seseorang yang mengalami brain fog adalah: