Tak Pernah Minum Alkohol, Pria Ini Selalu Mabuk, Kok Bisa?

Terbit: 29 October 2019 | Diperbarui: 29 September 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Sebuah kasus yang cukup aneh terjadi di Amerika Serikat. Seorang pria selalu berada dalam kondisi mabuk dalam enam tahun terakhir. Anehnya, ia bukanlah peminum alkohol. Lantas, bagaimana bisa ia bisa terus berada dalam kondisi mabuk?

Selalu Mabuk Meski Tidak Pernah Minum Alkohol

Pria dengan usia 46 tahun ini akhirnya memeriksakan kondisinya ke dokter. Usut punya usut, ternyata kondisi mabuk yang dialaminya disebabkan oleh kondisi auto brewery syndrome (ABS) yang membuat tubuhnya secara alami memproduksi bir. Kondisi ini termasuk sangat langka hingga dilaporkan di dalam BMJ Open Gastroenterology Journal beberapa saat lalu.

Pakar kesehatan menyebut kondisi ini terkait dengan kondisi bakteri di dalam usus yang bisa membuat karbohidrat justru berubah menjadi alkohol. Hal inilah yang membuat sang pria terus berada dalam kondisi mabuk setelah mengonsumsi makanan berkarbohidrat atau memiliki kandungan gula tinggi.

Awal mula sang pria mengalami masalah ini adalah pada 2011 lalu. Saat itu, ia mengalami cedera pada ibu jarinya dan mendapatkan antibiotik. Sayangnya, efek dari antibiotik ini mempengaruhi kondisi mikrobioma di dalam ususnya, khususnya dalam mengolah makanan berkarbohidrat dan gula.

Selama bertahun-tahun, sang pria sering mengalami masalah akibat kondisi kesehatan yang dialaminya. Ia sulit berkonsentrasi, sering melakukan tindakan agresif sebagaimana orang yang mabuk alkohol pada umumnya, hingga ditangkap polisi saat mengemudi. Sayangnya, tak ada orang yang percaya jika dirinya sama sekali tidak pernah mengonsumsi alkohol. Hasil tes juga menunjukkan darahnya dipenuhi dengan alkohol.

Salah satu kerabatnya memberitahunya ada orang lain yang mengalami kondisi kesehatan yang mirip di kawasan Ohio, Amerika Serikat. Sang pria akhirnya pergi ke klinik yang menangani kasus tersebut dan melakukan berbagai tes. Saat itulah ditemukan penyebab mengapa ia selalu berada dalam kondisi mabuk meski tak pernah minum alkohol.

Bahaya Mabuk Alkohol

Pakar kesehatan menyebut ada banyak sekali dampak kesehatan yang bisa didapatkan jika sering mabuk alkohol. Berikut adalah dampak-dampak kesehatan tersebut.

  1. Menyebabkan Penyakit Hati

Alkohol bisa memasuki aliran darah dan kemudian terkumpul pada hati atau liver agar bisa dimetabolisme. Masalahnya adalah kemampuan hati dalam mengolah alkohol terbatas. Jika sampai konsumsi alkohol berlebihan, maka akan membuat hati bekerja dengan sangat keras dan membuatnya rentan mengalami kerusakan.

Beberapa masalah pada liver yang bisa disebabkan oleh konsumsi alkohol berlebihan adalah hepatitis, perlemakan hati, sirosis hati, hingga kanker hati.

  1. Penyakit Kardiovaskular

Konsumsi alkohol berlebihan bisa membuat tekanan darah dan denyut jantung meningkat dengan signifikan. Bahkan, ada yang sampai mengalami gangguan denyut jantung. Jika hal ini terjadi dalam jangka panjang, maka risiko untuk terkena stroke atau penyakit jantung akan meningkat dengan drastis.

  1. Menyebabkan Kanker

Tak hanya kanker hati, beberapa jenis kanker lain yang bisa muncul akibat terlalu sering mengonsumsi alkohol adalah kanker mulut dan tenggorokan, kanker usus besar, kanker payudara, serta kanker esophagus.

  1. Bisa Mengganggu Fungsi Otak dan Saraf

Alkohol ternyata bisa menyebabkan ukuran otak menyusut dengan signifikan. Hal ini akan menyebabkan penurunan fungsi kognitif. Risiko untuk terkena penyakit degeneratif seperti alzheimer dan demensia pun akan meningkat.

  1. Depresi

Banyak orang yang minum alkohol saat stres. Masalahnya adalah hal ini ternyata bisa membuat masalah kesehatan mental justru menjadi semakin parah. Hal ini disebabkan oleh terganggunya zat kimia di dalam otak yang akhirnya membuat kesehatan psikis memburuk.

Sumber:

  1. Lanese, Nicoletta. 2019. A Man Kept Getting Drunk Without Using Alcohol. It Turns Out, His Gut Brews Its Own Booze. com/drunk-man-actually-had-autobrewery-syndrome.html. (Diakses pada 29 Oktober 2019).
DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi