Terkait wabah virus Corona (COVID-19), Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini memperkenalkan istilah yang disebut sebagai OTG. Apa itu OTG virus Corona (COVID-19)? Guna meningkatkan kewaspadaan Anda semua, simak informasi selengkapnya berikut ini!
OTG adalah kependekan dari ‘Orang Tanpa Gejala’. Istilah yang mungkin baru pertama kali ini Anda dengar diperkenalkan oleh Kemenkes RI di dalam buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19).
Orang tanpa gejala atau OTG—sesuai dengan namanya—adalah istilah yang disematkan kepada orang-orang yang tidak menunjukkan gejala umum COVID-19 seperti demam, batuk, dan sesak napas, namun berpotensi untuk tertular penyakit ini dikarenakan ia merupakan kontak erat dengan yang sudah terkonfirmasi positif.
Apa itu kontak erat? Kontak erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di dalam radius 1 meter (bisa juga kurang) dengan pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien terkonfirmasi COVID-19. Orang-orang yang masuk ke dalam kategori kontak erat ini antara lain sebagai berikut:
Mereka yang termasuk ke dalam kategori OTG virus Corona (COVID-19) ini tentu saja tidak menunjukkan ciri atau gejala apapun sehingga sangat sulit untuk dideteksi.
Bahkan, kita sendiri tidak dapat memastikan apakah saat ini termasuk ke dalam kategori OTG atau tidak. Pasalnya, COVID-19 memang tidak selalu menimbulkan gejala. Hal tersebut biasanya dikarenakan sistem kekebalan tubuh yang masih kuat untuk melakukan perlawanan terhadap virus.
Masalahnya, orang tanpa gejala ini berisiko untuk menularkan virus ke orang lain yang ada di sekitarnya. Ketika orang lain yang ada di sekitarnya ternyata memiliki daya tahan tubuh yang rendah, maka orang tersebut akan tertular dan dapat berujung pada kondisi serius.
Atas dasar hal tersebut, maka sudah sepatutnya kita semua untuk sementara waktu menerapkan apa yang disebut sebagai pembatasan fisik (physical distancing), terutama untuk Anda yang memang memiliki kriteria OTG virus Corona (COVID-19).
Jika memungkinkan, tetaplah berada di rumah untuk sementara waktu dan batasi jarak Anda dengan orang lain di sekitar (minimal 2 meter). Apabila keadaan tidak memungkinkan, dalam artian Anda harus tetap beraktivitas di luar ruangan, maka sesuai anjuran Kemenkes dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gunakan masker.
Mengingat masker bedah dan N95 lebih diprioritaskan untuk tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan COVID-19 (selain karena terbatasnya jumlah masker-masker tersebut di pasaran), maka Kemenkes sendiri menyarankan Anda untuk menggunakan masker berbahan kain.
Kendati demikian, masker kain sebaiknya digunakan dalam jangka waktu maksimal 4 jam. Setelah itu, Anda bisa mencucinya dengan sabun agar dapat digunakan lagi di lain waktu. Langkah ini juga harus didukung dengan sejumlah aktivitas lainnya, seperti:
Anda mungkin kerap dibuat bingung mengenai istilah-istilah terkait status COVID-19 pada seseorang yakni OTG, ODP, dan PDP. Agar semakin jelas, simak rangkuman perbedaan definisi di antara ketiganya (berdasarkan pemaparan Kemenkes) berikut ini!
Orang tanpa gejala adalah mereka yang tidak menunjukkan gejala terkait COVID-19 namun berpotensi tertular dikarenakan memiliki kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif.
Anda bisa masuk ke dalam kategori OTG COVID-19 ini apabila:
Orang dalam pemantauan (ODP) adalah istilah terkait virus Corona (SARS-CoV-2) untuk mendefinisikan seseorang yang mengalami gejala:
Selain itu, seseorang yang masuk ke dalam kategori ODP ini ialah mereka yang dalam kurun waktu 14 hari terakhir sebelum timbulnya gejala memenuhi kriteria sebagai berikut:
Mereka yang berstatus ODP biasanya tidak akan menjalani rawat inap di rumah sakit, namun diwajibkan untuk menjalani isolasi mandiri selama 14 hari atau sampai kondisi kesehatan meningkat.
Sementara itu, pasien dalam pengawasan (PDP) adalah istilah yang digunakan untuk mendefinisikan seseorang yang memiliki kondisi sebagai berikut:
Itu dia informasi mengenai OTG virus Corona (COVID-19) yang perlu Anda ketahui. Siapa saja bisa terkena COVID-19, dan penyakit ini tidak selalu menunjukkan gejala.
Oleh sebab itu, ikuti anjuran untuk tetap berada di rumah selama memungkinkan, atau gunakan masker ketika harus ke luar ruangan guna meminimalisir risiko penyebaran virus ini. Semoga bermanfaat dan jaga selalu kesehatan diri Anda!