Korban Pelecehan Seksual Di National Hospital Mengalami Stres dan Trauma Berat

Terbit: 25 January 2018 | Diperbarui: 3 November 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com- Video yang menunjukkan kemarahan pasien National Hospital Surabaya pada salah seorang oknum perawat pria yang melakukan pelecehan seksual padanya saat masih berada dalam pengaruh obat bius viral di media sosial. Banyak pihak yang mengaku marah dan jijik dengan pelaku oknum perawat yang sama sekali tidak mencerminkan tenaga pelayanan medis yang sebenarnya.

Tak hanya marah, sang korban yang tidak disebutkan namanya mengalami stres serta trauma berat gara-gara kejadian ini. Hal ini diungkapkan oleh suami korban, Yudi. Setelah mendampingi istrinya melaporkan kejadian ini ke SPKT Polrestabes Surabaya pada hari ini, 25 Januari 2018, Yudi menyebutkan bahwa istrinya berada dalam kondisi stres. Bahkan, saat ditanyai hal-hal yang ringan saja sampai tidak mampu berkonsentrasi apalagi menjawab dengan benar. Psikisnya ternyata masih terganggu dan trauma akibat dari kejadian tersebut.

Yudi sendiri mengaku sangat jengkel dengan oknum perawat dari National Hospital ini. Menurut pendapatnya, sang oknum pasti juga sudah pernah melakukan hal yang sama pada orang lain, tidak hanya istrinya saja.

Meskipun sudah meminta maaf sebagaimana yang terlihat dalam video yang viral, Yudi menganggap perilaku yang dilakukan oknum perawat ini sudah sangat kelewatan sehingga memilih untuk melaporkannya ke kepolisian. Ia pun menyerahkan sepenuhnya pada kepolisian untuk memberikan hukuman yang sepadan bagi sang oknum tersebut.

Sang pelaku berinisial ZA sendiri ternyata sudah tidak lagi bekerja di rumah sakit National Hospital sebagai konsekuensi atas tindakan tidak terpujinya. Hanya saja, saat unit Perlindungan Perempuan dan Anak dari Polrestabes Surayaba datang ke rumah sakit tersebut untuk melakukan pemeriksaan, ZA ternyata tidak mau datang. Bahkan, saat pihak kepolisian mendatangi rumahnya, ZA diketahui sudah pindah rumah.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi