Cara isolasi mandiri COVID-19 dengan tinggal di rumah saja, jaga kebersihan, cuci tangan, makan sehat, dan lainnya. Ketahui isolasi mandiri berapa hari dan cara karantina mandiri yang benar berdasarkan KEMENKES dalam pembahasan ini.
Isolasi mandiri adalah tindakan pencegahan penyebaran infeksi COVID-19 bila Anda sudah terkonfirmasi COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala (asimtomatik). Anda juga disarankan untuk melakukan isolasi mandiri bila Anda melakukan kontak dekat dengan orang lain yang terkonfirmasi COVID-19.
Selama isolasi mandiri, Anda harus tinggal di rumah atau tempat khusus dengan melimitasi kontak dengan orang lain selama 14 hari. Anda juga harus memantau gejala COVID-19 yang mungkin Anda alami, tetap dengan pendampingan dari rumah sakit atau pusat kesehatan setempat.
Anda diwajibkan melakukan isolasi mandiri COVID-19 bila mengalami:
Selama melakukan isolasi mandiri, Anda harus tetap dipantau oleh oleh petugas Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) via telepon atau daring. Bila tidak memungkinkan untuk isolasi mandiri di rumah, Anda dapat menghubungi FKTP untuk isolasi di fasilitas atau pusat COVID-19 yang disediakan pemerintah.
Berdasarkan Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 2 yang diterbitkan pada Agustus 2020 oleh:
Karantina mandiri di rumah dilakukan selama maksimal 14 hari sejak Anda terkonfirmasi positif COVID-19 atau sejak kontak terakhir dengan pasien positif COVID-19 (untuk kasus probable/suspek).
Lakukan karantina mandiri selama 10 hari di rumah sejak gejala pertama kali muncul, lalu ditambah karantina mandiri 3 hari untuk memastikan Anda bebas gejala demam dan gangguan pernapasan. Anda harus melakukan kontrol di FKTP setidaknya setelah 10 hari karantina untuk pemantauan klinis dan gejala COVID-19.
Isolasi mandiri adalah salah satu perawatan dan pencegahan penyebaran COVID-19. Saat Anda di rumah saja, Anda akan memutus risiko paparan COVID-19 pada orang lain baik bila Anda sudah terkonfirmasi positif COVID-19 atau bila Anda tergolong kasus probable, suspek, atau memiliki kontak dengan pasien COVID-19.
Pahami cara isolasi mandiri COVID-19 dengan benar berdasarkan protokol isolasi mandiri yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), sebagai berikut:
Tinggal di rumah atau kamar yang terpisah dengan anggota keluarga atau orang lain. Pastikan kamar Anda tertutup dari kontak dengan orang lain namun tetap memiliki ventilasi udara yang memadai dan juga bersih. Sebaiknya, pindahkan semua peralatan yang Anda butuhkan ke dalam kamar agar Anda tidak bolak-balik ke ruangan lain dan meningkatkan risiko penyebaran virus Corona.
Gunakan masker untuk mengurangi risiko penularan COVID-19 melalui droplet, terutama bila Anda mengalami gejala ringan seperti batuk, pilek, dan bersin. Pakai masker dengan benar, harus menutupi semua bagian hidung, mulut, dan dagu. Buang bekas masker di tempat sampah khusus.
Bila Anda tinggal dengan orang lain di rumah, pastikan untuk menghindari kontak dekat atau kontak langsung dengan orang lain. Jaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain. Bila anggota keluarga ingin membantu aktivitas Anda sehari-hari seperti mengantarkan makanan dan lainnya, bisa meletakkannya di depan pintu tanpa kontak langsung.
Anda tidak boleh keluar rumah sama sekali terutama ke tempat umum seperti pasar, sekolah, kantor, mall, tempat sosialisasi, tempat ibadah, dan ruang publik lainnya. Konsultasikan pada pihak yang bersangkutan agar Anda bisa bekerja, sekolah, atau kuliah di rumah hingga Anda dinyatakan sembuh.
Cuci tangan adalah salah satu cara mencegah COVID-19 yang paling efektif karena tangan Anda menjadi media paparan virus paling rentan. Anda harus cuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik. Cuci tangan Anda sesering mungkin.
Jaga kebersihan kamar Anda. Gunakan cairan pembersih dan disinfektan untuk membersihkan lantai dan benda-benda lain yang sering disentuh. Anda juga harus membersihkan gagang pintu dan ponsel Anda. Selain itu, Pisahkan baju kotor Anda dengan anggota keluarga lain. Sebaiknya dicuci secara terpisah.
Walaupun Anda karantina mandiri dan tanpa gejala, Anda harus tetap konsultasi dengan tempat Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP). Kontrol rutin (atau di hari 10 karantina) akan membantu menganalisis kondisi kesehatan Anda untuk mengetahui apakah gejala sudah berkurang, memburuk, atau Anda sudah sehat berdasarkan pemeriksaan klinis.
Sebaiknya siapkan peralatan pribadi untuk mengontrol saturasi oksigen dengan oksimeter dan mengontrol suhu badan dengan termometer.
Pisahkan alat makan, mandi, tidur, dan kebutuhan lainnya dari orang lain. Jangan menggunakan alat-alat tersebut bersamaan karena sangat riskan menularkan virus.
Bila Anda harus berbagi kamar mandi dengan orang lain, mohon minimalisir menyentuh banyak benda dan permukaan. Bila perlu, bersihkan kamar mandi setelah Anda menggunakannya. Anda dapat menggunakan desinfektan spray khusus yang mudah digunakan.
Kunci utama untuk melawan virus dari tubuh adalah dengan meningkatkan sistem imun tubuh dengan konsumsi makanan dan minuman sehat. Setiap hari, Anda harus makan buah dan sayur apa pun yang mengandung vitamin A, B, C, D, E, serta makanan tinggi antioksidan.
Bila ingin makan makanan ringan, Anda harus konsumsi camilan sehat seperti kacang-kacangan, madu, dan buah. Contoh makanan sehat yang mudah diolah dan didapatkan adalah sayur bayam, kangkung, capcay sayuran, brokoli, sayur sop, ikan, kacang panjang, dan lainnya.
Selain makan sayur dan buah setiap hari, sebaiknya Anda juga konsumsi vitamin tambahan termasuk vitamin C 1000, vitamin E, vitamin B kompleks, vitamin D, dan vitamin untuk immune booster. Mohon konsultasikan dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan terkait untuk jenis vitamin yang sesuai dengan kondisi Anda.
Cara isolasi mandiri COVID-19 selanjutnya adalah olahraga teratur, minimal 15 menit per hari. Walaupun Anda di rumah saja, Anda harus tetap olahraga. Pilih jenis olahraga yang memungkinkan Anda lakukan di kamar seperti squat, yoga, push up, plank, crunch, senam sederhana, dan lainnya.
Selain olahraga, Anda juga disarankan untuk berjemur setiap pagi selama 15-30 menit. Waktu berjemur paling ideal adalah jam 9-10 pagi. Manfaat berjemur adalah meningkatkan sistem imun, memproduksi vitamin D alami untuk tubuh, serta mengurangi level stres. Vitamin D memiliki efek yang sangat baik dalam mempercepat penyembuhan COVID-19.
Sampah pribadi seperti bekas tisu, bekas masker, dan lainnya harus dikumpulkan di kantong plastik terpisah. Buang sampah ke tempat sampah luar rumah tangga setelah 72 jam.
Anda dapat memanfaatkan fasilitas telemedicine untuk mengetahui informasi kesehatan terkini. Anda juga dapat berkonsultasi kesehatan secara online sehingga tidak perlu bepergian ke luar.
Hubungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat bila Anda mengalami gejala COVID-19 yang semakin memburuk. Anda mungkin harus melakukan check-up kesehatan keseluruhan. Selanjutnya, dokter akan memberitahu Anda saran perawatan kesehatan terbaik.
Lakukan tes swab PCR (polymerase chain reaction) COVID-19 untuk memastikan bahwa Anda sudah sembuh dan negatif virus Corona COVID-19. Perlu diketahui bila Anda sudah tidak mengalami gejala dan menyelesaikan karantina mandiri selama 14 hari, hasil tes swab Anda mungkin tetap positif COVID-19 namun virus tersebut sebenarnya sudah lemah di dalam tubuh Anda.
Anda mungkin harus melakukan tes swab lagi beberapa hari setelahnya. Silakan konsultasi dengan dokter Anda untuk memastikan apakah diri Anda sudah sembuh dari COVID-19.
Itulah panduan cara isolasi mandiri COVID-19 berdasarkan KEMENKES. Hal lain yang perlu Anda perhatikan adalah untuk tidak panik atau stres menghadapi COVID-19. Lakukan semua protokol kesehatan dan konsultasi dengan dokter atau penyedia layanan kesehatan terdekat yang menampung pasien COVID-19.