Legionnaire adalah penyakit pernapasan yang merupakan jenis pneumonia. Seberapa bahayakah penyakit ini? Ketahui lebih lanjut mengenai Legionnaire mulai dari gejala, penyebab, hingga pengobatan dan pencegahannya.
Penyakit Legionnaire (Leggionaire’s disease) adalah gangguan medis ketika paru-paru mengalami peradangan akibat adanya infeksi bakteri. Legionnaire sebenarnya merupakan jenis pneumonia yang sudah sampai ke tahap yang lebih parah. Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri bernama legionella pneumophila.
Penyakit ini pertama kali teridentifikasi pada tahun 1977 silam. Enam bulan sebelumnya, sebanyak 29 orang tentara (legion) tewas akibat wabah misterius saat menghadiri pertemuan di sebuah hotel di Philadelphia, Amerika Serikat (itu sebabnya penyakit diberi nama legionnaire). Penyakit ini menyebar melalui tetesan air (droplet) yang membawa bakteri penyebabnya.
Penyakit Legionnaire biasanya mulai menunjukkan gejala dalam kurun waktu 2 hingga 10 hari setelah penderitanya terpapar bakteri penyebab yakni legionella pneumophila. Pada awalnya, gejala yang muncul meliputi:
Pada hari kedua atau ketiga, penderita akan merasakan sejumlah gejala lainnya yang terdiri dari:
Meskipun penyakit ini utamanya menyerang paru-paru, pada beberapa kasus infeksinya juga terjadi pada organ tubuh lainnya, termasuk jantung.
Sementara itu, bentuk ringan dari penyakit ini—dikenal sebagai demam Pontiac— memiliki ciri-ciri yaitu timbulnya gejala berupa:
Demam Pontiac tidak menginfeksi paru-paru Anda, dan gejalanya pun akan hilang dalam waktu dua hingga lima hari ke depan.
Segera temui dokter Anda jika mengalami gejala-gejala yang mengarah pada penyakit ini. Mendiagnosis dan mengobati penyakit sesegera mungkin— terutama untuk orang yang berisiko tinggi seperti perokok atau orang dewasa yang lebih tua—dapat membantu mempersingkat masa pemulihan dan mencegah kondisi bertambah buruk hingga menyebabkan komplikasi serius.
Penyebab penyakit Legionnaire adalah infeksi bakteri Legionella pneumophila. Lantas, apa yang menyebabkan bakteri ini bisa sampai masuk ke dalam tubuh dan menginfeksi paru-paru kita?
Pertama-tama, Anda harus tahu di mana saja biasanya bakteri ini hidup. Legionella pneumophila biasanya hidup di lingkungan air tawar, termasuk danau, sungai, dan sungai. Namun, mayoritas kasus infeksi justru berasal sistem perairan yang ada di gedung maupun rumah.
Bakteri Legionella masuk ke dalam tubuh ketika Anda menghirup tetesan air (droplet) yang beterbangan di udara. Bakteri ini sangat kecil sehingga dapat ‘menumpang’ pada droplet yang biasanya berupa kabut dan uap air tersebut.
Meskipun penyakit ini mungkin tertular dari pipa rumah, sebagian besar kasus terjadi di gedung-gedung besar, mungkin karena sistem yang rumit memungkinkan bakteri tumbuh dan menyebar dengan lebih mudah.
Ada sejumlah medium yang menjadi “jalan” bagi bakteri Legionella untuk dapat tumbuh dan menyebar, yaitu:
Selain dengan menghirup tetesan air (droplet), penularan dapat dilakukan dengan cara lain, antara lain:
Tidak semua orang yang terpapar bakteri ini menjadi sakit. Ada sejumlah faktor yang dapat membuat seseorang menjadi sangat rentan untuk mengalami penyakit ini, yaitu:
Untuk mendiagnosis penyakit ini, dokter akan melakukan pemeriksaan yang terbagi ke dalam 3 (tiga) tahap, yaitu:
Pertama-tama, dokter akan terlebih dahulu menanyakan kepada pasien seputar keluhan yang sedang pasien alami. Ini juga termasuk pertanyaan-pertanyaan seputar riwayat medis pasien.
Untuk lebih memastikan kondisi, dokter juga akan melakukan sejumlah tes. Tes tersebut meliputi:
Selain itu, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan pungsi lumbal untuk mencari tahu apakah infeksi sudah sampai menyebar ke otak atau belum.
Mengingat penyakit ini terjadi karena adanya infeksi bakteri, maka pemberian obat antibiotik—biasanya dari golongan antibiotik makrolid, tetracyclines, fluoroquinolone—menjadi yang metode pengobatan yang paling utama. Obat bisa dalam bentuk tablet minum (oral) atau cairan suntik (IV). Penggunaan obat umumnya selama 10-14 hari.
Perlu diperhatikan, mengonsumsi obat antibiotik untuk menyembuhkan penyakit Legionnaire bisa menimbulkan efek samping berupa:
Sementara apabila infeksi yang terjadi sudah terlalu parah sehingga pasien mengalami kesulitan bernapas, prosedur rawat inap mungkin diperlukan.
Penyakit Legionnaire dapat menyebabkan sejumlah komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak tertangani dengan baik. Komplikasi meliputi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memberikan panduan perihal cara mencegah—atau setidaknya meminimalisir risiko—munculnya wabah penyakit Legionnaire. Menurut CDC, kunci untuk mencegah penyakit ini adalah memastikan bahwa sistem pengelolaan air pada bangunan berjalan dengan baik, termasuk untuk urusan perawatannya yang harus memiliki standar tinggi.
Ini berlaku untuk:
Selain itu, perlu diperhatikan juga bahwasanya bakteri Legionella sangat ‘senang’ berada di dalam air yang bersuhu hangat, seperti suhu air pada bak air panas. Oleh sebab itu, sebaiknya rutin untuk memeriksa dan membersihkan bak mandi—bila perlu semprotkan cairan disinfektan—secara berkala guna mencegah bakteri tumbuh dan berkembang.