Kebutuhan ASI bayi terutama yang baru lahir sering kali menjadi kekhawatiran sebagian besar ibu baru. Kekhawatiran itu didasari ketakutan orang tua jika sang anak mengalami kelaparan. Padahal, bayi baru baru lahir memiliki perut yang sangat kecil, sehingga Anda tidak perlu memberi ASI dalam jumlah banyak.
Pada dasarnya bayi minum ASI dalam jumlah yang semakin banyak seiring dengan bertambahnya usia. Akan tetapi setiap bayi memiliki kebutuhan yang berbeda-beda. Berikut adalah perkiraan rata-rata tentang berapa banyak kebutuhan ASI pada bayi.
Usia bayi | Jumlah setiap kali menyusui |
Hari 1 | 7 ml (lebih dari satu sendok teh) |
Hari 2 | 14 ml (kurang dari 3 sendok teh) |
Hari 3 | 38 ml (lebih dari 2 sendok makan) |
Hari 4 | 58 ml (lebih dari 3 sendok makan) |
Hari 7 | 65 ml ( lebih dari 3,5 sendok makan) |
Setelah Anda mengetahui jumlah rata-rata kebutuhan bayi, lantas bagaimana mengukur takaran ASI yang sesuai jika si Kecil menyusu langsung pada payudara. Berikut adalah tanda-tanda yang bisa dikenali jika anak sudah mendapatkan asupan yang cukup, di antaranya:
Selain berpatokan pada kondisi di atas, ibu juga bisa membiarkan si Kecil menyusu selama yang dia inginkan dari payudara pertama sebelum menawarkan payudara sisi lainnya.
Terkadang, bayi akan mendapatkan kebutuhan ASI yang dibutuhkan hanya dalam beberapa menit. Di lain waktu, ia mungkin ingin minum dan mengisap susu lebih lama atau si Kecil mungkin hanya ingin tetap menempel pada kulit ibu dan tidur meringkuk.
Cobalah untuk tidak terlalu mengkhawatirkan waktu yang dihabiskan bayi untuk menyusu. Kuncinya adalah membiarkan bayi menyusu kapanpun dia mau dan menikmati kedekatan serta kenyamanan saat menyusui bayi.
Sementara menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi yang baru lahir harus menyusui setiap dua hingga tiga jam, itu berarti sekitar 8 sampai 12 kali sehari. Jika bayi Anda terlihat sangat mengantuk, Anda harus membangunkannya untuk memastikan si Kecil mendapatkan setidaknya delapan kali menyusu dalam 24 jam.
Apabila si Kecil tidak mendapatkan asupan yang cukup, ia mungkin menangis, rewel, atau memasukkan jarinya ke mulut. Namun, penting juga untuk diketahui bahwa beberapa gejala tersebut juga bisa menjadi tanda kolik atau perut kembung. Beberapa tanda lain bahwa bayi Anda tidak cukup mendapatkan asupan adalah:
Jika Anda mencurigai bayi kurang asupan, beri tahu dokter anak. Dokter dapat menentukan apakah bayi memiliki masalah makan yang mendasarinya (seperti masalah mulut, lidah, langit-langit, atau GERD) dan membantu menentukan rencana pemberian makan yang sehat untuk si Kecil.
Dibanding susu formula, ASI lebih mudah dicerna oleh sistem pencernaan bayi, hal itu membuat bayi lebih cepat lapar.
Bayi mampu mengatur dirinya sendiri dengan baik, yaitu makan saat lapar dan berhenti saat merasa kenyang. Akan tetapi, bayi memiliki kemungkinan mengonsumsi lebih banyak susu terutama saat menyusu lewat botol.
Bayi yang asupannya berlebih mungkin bisa muntah, selain itu asupan yang berlebih juga dapat meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari. Akan tetapi jika bayi terlalu besar hal itu tidak berarti si Kecil makan terlalu banyak. Konsultasi dengan dokter anak diperlukan jika Anda mengkhawatirkan kebiasaan makannya.
Pada dasarnya tidak ada waktu yang tepat, namun Anda bisa memberikan setiap sesi menyusui 20 sampai 30 menit. Selain berpatokan pada waktu, ketika pola isapannya melambat menjadi empat isapan per menelan, itu bisa menjadi pertanda bahwa si Kecil hanya sekadar mengisap dan tidak benar-benar ingin minum lagi.
Hal penting lainnya yang perlu menjadi perhatian ibu adalah sangat wajar jika bayi sesekali ingin menyusu tanpa henti. Kondisi yang disebut cluster feed ini adalah lonjakan kelaparan yang bertepatan dengan lonjakan pertumbuhan (growth spurt).
Namun kondisi ini biasanya hanya berlangsung satu atau dua hari. Karena kebutuhan ASI bayi lahir masih sedikit, jadi jika stok ASI belum banyak, ibu tidak perlu khawatir selama si Kecil tetap memiliki keinginan menyusu dan terlihat kenyang setelahnya. Agar produksi ASI tetap melimpah, ibu disarankan menjalankan gaya hidup sehat.
Kadang-kadang saat usia enam bulan sampai satu tahun, kebutuhan ASI bayi mungkin mulai berkurang, akan tetapi ASI seharusnya memberikan sebagian besar nutrisi bayi selama tahun pertama.
Karena banyaknya variasi dalam jumlah makanan padat yang dikonsumsi bayi selama enam bulan kedua, jumlah ASI juga akan bervariasi. Satu studi menemukan kebutuhan ASI 875 ml/hari pada 7 bulan dan 550 ml/hari pada 11-16 bulan.
Beberapa penelitian lain telah mengukur asupan ASI untuk bayi antara 12 sampai 24 bulan dan menemukan jumlah yang umum adalah 400-550 ml per hari. Sedangkan studi yang mengamati asupan ASI antara 24 sampai 36 bulan telah menemukan jumlah yang umum menjadi 300-360 ml per hari.