Obat diare pada bayi 0-6 bulan berbagai macam, dari yang alami hingga yang medis. Meski di pasaran banyak produk antidiare yang bermanfaat bagi orang dewasa dan anak yang lebih besar, memberikan obat diare pada bayi bisa berbahaya. Oleh karena itu, langkah terbaik sebelum melakukan perawatan adalah konsultasi dengan dokter terlebih dahulu.
Dokter biasanya tidak merekomendasikan obat antidiare yang dijual bebas untuk bayi. Bismuth, magnesium, dan aluminium yang terkandung dalam obat diare yang dijual bebas bisa berbahaya bagi bayi. Jangan pernah memberikan obat antidiare pada bayi kecuali disarankan oleh dokter.
Selain itu, dokter mungkin menyarankan Anda untuk memberikan larutan rehidrasi oral/oralit. Terapi ini dapat mencegah atau mengobati dehidrasi. Obat diare pada bayi 0-6 bulan ini dapat Anda beli di apotek tanpa resep.
Lantas, kapan waktu yang tepat pemberian oralit? Terapi ini dapat diberikan saat BAB cair sering terjadi atau saat anak mengalami dehidrasi (terlihat dari buang air kecil lebih sedikit dari biasanya).
Obat diare pada bayi 0-6 bulan lainnya adalah probiotik. Probiotik adalah bakteri sehat (seperti Lactobacilli). Bakteri sehat ini dapat menggantikan bakteri berbahaya di usus sehingga membantu dalam mengurangi diare. Suplemen probiotik juga dapat dibeli di apotek tanpa resep dokter.
Selain itu, obat diare pada bayi 0-6 bulan yang bisa Anda gunakan adalah suplemen zinc. Suplemen ini dapat digunakan untuk mengobati diare akut dan berkepanjangan pada anak-anak. Beberapa penelitian mengungkapkan, pemberian zinc bersamaan dengan larutan rehidrasi oral dapat mengurangi tingkat keparahan diare pada anak. Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis yang tepat.
Pada dasarnya, pengobatan diare tergantung pada penyebabnya. Terkadang perubahan pola makan dilakukan atau penggunaan obat diperlukan. Namun jangan berikan obat apa pun pada bayi kecuali diresepkan oleh dokter.
Berikut beberapa hal yang dapat Anda lakukan saat bayi diare, di antaranya:
Anda tidak boleh berhenti menyusui untuk mencoba mengistirahatkan perut anak. Bayi dapat mengalami dehidrasi dengan sangat cepat tanpa menyusu, terutama jika bayi kehilangan cairan melalui diare.
Perlu diketahui juga, bayi yang mengalami diare harus menghindari makan yang dapat memperburuk kondisi, seperti:
Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri sangat menular. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun setiap kali Anda mengganti popok bayi untuk mencegah penyebaran infeksi. Selain itu, jaga area tempat mengganti popok tetap bersih.
Diare dapat berbahaya bagi bayi baru lahir dan balita karena dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan. BAB encer sesekali biasanya tidak menjadi masalah, namun jika hal ini sering terjadi, mungkin bayi mengalami diare. Konsultasi dengan dokter diperlukan jika:
Diare adalah kondisi yang umum terjadi pada anak dibawah lima tahun. Keadaan ini umumnya terjadi sekitar dua kali dalam setahun. Sebuah studi menunjukkan bahwa bayi yang diberi ASI lebih jarang mengalami diare daripada bayi yang diberi susu formula.
ASI mengandung antibodi yang melindungi bayi dari beberapa penyakit anak yang umum termasuk diare. Paparan organisme dalam makanan dan air dapat menyebabkan infeksi perut dan diare.
Semakin banyak bayi menyusu, semakin banyak perlindungan yang diterimanya. Pemberian ASI eksklusif lebih baik daripada pemberian ASI kombinasi. Sedangkan pemberian kombinasi ASI memberikan perlindungan yang lebih baik daripada pemberian susu formula penuh.
Meskipun diare pada bayi bisa menyebabkan ketidaknyamanan bagi si Kecil, sebagian besar penyebab diare pada bayi tidak memerlukan pengobatan. Jaga bayi tetap dalam kondisi nyaman dan terhidrasi sampai serangan diare berlalu.
Selain itu, pemberian vaksin juga dapat diberikan untuk melawan rotavirus, infeksi virus yang menyebabkan peradangan di saluran pencernaan. Centers for Disease Control and Prevention merekomendasikan RotaTeq untuk diberikan dalam 3 dosis (pada usia 2, 4, dan 6 bulan) atau Rotarix® diberikan dalam 2 dosis (pada usia 2 dan 4 bulan).
Jika bayi Anda mengalami diare yang sangat parah, perhatikan efek samping yang serius seperti dehidrasi. Keadaan ini sangat berisiko terutama jika disertai muntah atau demam. Tanda atau gejala dehidrasi akibat diare, antara lain:
Penting untuk diketahui, bayi yang baru lahir biasanya memiliki kotoran yang lembut dan licin. Pada usia ini bayi juga sering buang air besar (terkadang beberapa kali sehari). Keadaan ini membuat orang tua sulit untuk membedakan apakah bayi mengalami diare atau tidak. Jika Anda khawatir mengenai kondisi anak, konsultasi dengan dokter diperlukan.