Terdapat beragam jenis makanan yang dapat Anda jadikan MPASI atau makanan pendamping ASI. Salah satunya adalah mentimun. Apa saja manfaat timun untuk bayi? Bagaimana cara mengolah sayuran ini agar dapat dicerna dengan baik oleh si Kecil? Simak di sini!
Ketika bayi memasuki usia 6 bulan, ia sudah siap menerima asupan makanan padat alias MPASI (makanan pendamping ASI). Pada usia ini, air susu ibu saja sudah tidak cukup untuk memberikan nutrisi yang dapat mendukung pertumbuhannya.
Salah satu makanan yang bisa Anda olah menjadi MPASI adalah mentimun. Sayuran ini diketahui memiliki beragam manfaat untuk kesehatan si Kecil. Manfaat timun untuk bayi hadir berkat berbagai kandungan makronutrien dan mikronutrien di dalamnya.
Berikut ini adalah sejumlah khasiat memberikan timun untuk bayi yang sayang untuk Anda lewatkan:
Air memegang peran penting bagi keberlangsungan fungsi tubuh, salah satunya menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Kebutuhan cairan umumnya Anda penuhi lewat minum air putih. Namun jangan salah, Anda juga bisa memperolehnya dari makanan tinggi air.
Kabar baiknya, timun merupakan salah satu makanan dengan kandungan air yang cukup tinggi. Memang pada dasarnya sayuran dan buah dapat menjadi sumber air.
Dengan menambahkan timun pada MPASI bayi, kebutuhan cairan si Kecil akan terpenuhi sehingga hidrasi tubuhnya tetap terjaga.
Manfaat timun untuk bayi berasal dari berbagai kandungan berbagai nutrisi penting, seperti vitamin C, vitamin K, folat, kalium, magnesium, silika, dan mangan.
Agar memperoleh berbagai nutrisi tersebut, para ahli merekomendasikan untuk mengonsumsi timun dalam bentuk mentah tanpa mengupas kulitnya.
Sayangnya, bayi berusia 6 bulan sebaiknya tidak diberikan timun mentah. Anda dianjurkan untuk merebus atau mengukusnya terlebih dahulu. Oleh karena itu, manfaat yang akan diperoleh tidak akan maksimal.
Banyak produk perawatan kulit yang menambahkan timun ke dalam kandungannya. Pasalnya, selain baik untuk menjaga kelembapan kulit, timun juga baik untuk menenangkan kulit dan mengatasi pembengkakan.
Khasiat timun untuk kulit tersebut juga dapat diperoleh melalui konsumsi timun secara langsung. Begitu pula ketika Anda menjadikan timun sebagai MPASI bayi. Si Kecil dapat memperoleh manfaatnya untuk kesehatan kulit.
Buah dan sayuran merupakan sumber antioksidan yang baik untuk menurunkan stres oksidatif. Salah satu sayuran yang memberikan khasiat ini adalah timun.
Stres oksidatif berasal dari radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh. Bila dibiarkan, risiko berbagai penyakit dapat meningkat. Sebut saja penyakit jantung, autoimun, dan paru-paru.
Dengan mengonsumsi makanan sumber antioksidan, risiko terkena berbagai penyakit tersebut dapat menurun.
Sama seperti buah dan sayur pada umumnya, timun mengandung serat yang dapat membantu mengatasi masalah perut dan pencernaan, misalnya konstipasi atau sembelit.
Kekurangan cairan berisiko mengakibatkan dehidrasi. Ketika tubuh dehidrasi, keseimbangan cairan di dalam tubuh menjadi terganggu. Inilah yang pada akhirnya membuat sulit BAB.
Timun mengandung air yang cukup tinggi dan mengandung serat sehingga baik untuk menghidrasi tubuh sekaligus mengatasi konstipasi.
Mengetahui manfaatnya, Anda bisa menggunakan timun untuk MPASI bayi. Pastikan Anda telah memasaknya terlebih dahulu agar lebih mudah dicerna.
Konsumsi timun untuk bayi akan membantu meningkatkan sistem imun tubuhnya. Seperti yang Anda ketahui, bayi sangat rentan terhadap berbagai penyakit karena organ tubuhnya masih berkembang.
Sebuah studi menunjukkan bahwa timun mengandung flavonoid dan tanin. Keduanya merupakan dua kelompok senyawa yang sangat efektif dalam memblokir radikal bebas berbahaya.
Asam folat dapat membantu mengurangi risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang pada bayi. Atas alasan itu, wanita hamil harus memenuhi kebutuhan asam folat.
Timun mengandung asam folat yang penting untuk tumbuh kembang si Kecil. Inilah menjadi alasan mengapa timun baik sebagai MPASI bayi.
Agar memperoleh manfaatnya secara optimal, perhatikan cara mengolah timun untuk bayi berdasarkan usianya berikut ini:
Hindari menjadikan timun sebagai menu MPASI pertama si Kecil. Perlu Anda ketahui, mentimun tidak boleh diberikan sampai bayi berusia sekitar 9 bulan.
Selain itu, sayuran ini juga hanya boleh dikonsumsi dalam bentuk bubur atau tumbuk. Ini karena mentimun mengandung cucurbitacins, senyawa yang mungkin sulit dicerna bayi.
Berikut adalah cara mengolah timun agar aman untuk bayi berusia 9 bulan:
Setelah memberikan timun untuk bayi, hindari memberikan makanan baru lainnya selama 3 sampai 5 hari ke depan. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan alergi atau intoleransi.
Memasuki usia ini, bayi sudah boleh mengonsumsi timun mentah. Cara menyajikannya pun cukup mudah karena sama dengan bagaimana Anda biasa mengonsumsinya.
Kendati begitu, pastikan Anda tetap memperhatikan beberapa hal berikut:
Jadi, sebelum menjadikan timun sebagai menu MPASI bayi, sebaiknya pastikan usia si Kecil sudah cukup. Jika ada kendala terkait pemberian MPASi, Anda bisa berkonsultasi kepada dokter.