Kangaroo mother care (KMC) atau berarti Perawatan Metode Kanguru (PMK), adalah metode perawatan untuk bayi prematur. Metode ini untuk menekan angka kematian neonatal, prematur, dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), mengingat jumlah kematian neonatal di Indonesia berada di urutan ke-8 menurut WHO. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Kangaroo mother care adalah metode perawatan untuk bayi prematur dan bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Metode ini dilakukan dengan menggendong bayi yang memungkinkan kontak kulit ke kulit antara ibu dan bayi, di mana ibu memanfaatkan suhu tubuhnya untuk menghangatkan bayi.
Metode perawatan ini juga mampu mempermudah ibu untuk memberikan ASI eksklusif sehingga meningkatkan durasi dalam pemberian ASI, serta mempercepat pulang dari rumah sakit.
KMC telah terbukti menurunkan mortalitas (angka kematian) dan morbiditas (angka yang sakit) pada bayi prematur dan bayi BBLR karena dapat memberikan perlindungan dari infeksi; mengatur suhu, pernapasan, dan aktivitas otak; dan mendorong ikatan ibu-bayi.
Kangaroo mother care adalah metode perawatan bayi yang diperkenalkan oleh Ray dan Martinez di Bogota, Columbia di tahun 1979. KMC sebagai alternatif perawatan untuk menekan tingginya akan BBLR dan terbatasnya fasilitas kesehatan.
Metode KMC meniru kanguru, binatang berkantung yang bayinya lahir memang sangat prematur, dan setelah lahir dimasukan ke dalam kantung untuk menghangatkan sekaligus memberikan air susu.
Awalnya KMC terdiri dari tiga komponen, yaitu kontak kulit ke kulit (skin-to-skin contact), pemberian ASI, dan dukungan terhadap ibu (support).
Literatur terbaru menambahkan satu komponen lagi sehingga menjadi terdiri dari 4 komponen, yaitu kangaroo position, adalah meletakkan bayi dengan posisi tegak di dada ibunya yang tanpa busana. Bayi dibiarkan hanya mengenakan popok, kaus kaki, dan topi sehingga terjadi kontak kulit ke kulit.
Perawatan KMC dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
Bayi yang memiliki penyakit atau kondisi medis berat memerlukan perawatan intensif dan khusus di ruang rawat neonatologi, atau bahkan mungkin memerlukan bantuan alat.
Bayi dengan kondisi tersebut, KMC tidak diberikan sepanjang waktu tetapi hanya dilakukan jika ibu mengunjungi bayi yang masih di dalam inkubator.
KMC bisa dilakukan minimal selama satu jam, secara terus-menerus per hari. Setelah kondisinya lebih stabil, bayi dengan KMC intermiten bisa dipindahkan ke ruang rawat untuk menjalani KMC kontinu atau lanjutan.
Dalam KMC kontinu, kondisi bayi harus stabil dan harus dapat bernapas tanpa bantuan oksigen. Kemampuan untuk minum bukan persyaratan utama, karena KMC sudah bisa dimulai meskipun pemberian minum menggunakan pipa lambung.
Dengan KMC, pemberian ASI bisa lebih mudah sehingga dapat meningkatkan asupan ASI.
Baca Juga: 5 Tips Pumping ASI yang Penting Diketahui untuk Ibu yang Bekerja
Menurutkan penelitian, KMC memiliki banyak manfaat baik bagi tubuh dan bayi. Berikut di antaranya:
Ada beberapa penelitian dengan metodologi pengujian terkontrol secara acak yang membandingkan KMC dengan perawatan menggunakan inkubator.
Data Cochrane (organisasi amal internasional Inggris), menunjukkan bahwa jumlah kematian bayi yang dirawat KMC lebih sedikit daripada bayi yang dirawat dengan inkubator.
Sementara penelitian di Addis Abeba menunjukkan jumlah bayi yang meninggal pada kelompok KMC sebesar 22,5 % sedangkan pada kelompok non KMC sebesar 38%. Kesimpulannya bahwa KMC bermanfaat untuk mencegah kematian neonatal.
Berdasarkan berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa PMK sangat erat kaitannya dengan pemberian ASI. Dengan KMC, ASI selalu tersedia dan sangat mudah didapat. Alasannya karena bayi dengan perawatan KMC selalu menempel di dekat payudara dan terjadi kontak kulit ke kulit, sehingga bayi akan menyusu setiap kali menginginkannya.
Selain itu, berikut ini manfaat lain KMC yang terkait dengan pemberian ASI:
Menurut berbagai penelitian, manfaat kangaroo mother care juga dapat mengurangi risiko infeksi pada bayi BBLR. Dalam KMC, bayi terpapar kuman komensal yang terdapat di tubuh ibunya sehingga memiliki kekebalan tubuh untuk kuman tersebut.
Berdasarkan sebuah penelitian menunjukkan bahwa jumlah BBLR yang mengalami sepsis sekitar 3,9% pada kelompok KMC dan 14,8% pada kelompok kontrol.
Manfaat lainnya mengurangi risiko infeksi pada bayi adalah bayi bisa dipulangkan dari rumah sakit lebih cepat sehingga masa perawatannya lebih singkat, dan biayanya lebih sedikit.
Manfaat lain dari KMC adalah meningkatkan perkembangan dan pertumbuhan bayi yang dapat dilihat dari bertambahnya berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala bayi.
Menurut penelitian yang sudah ada terdapat kenaikkan berat badan, panjang badan, dan lingkar kepala pada bayi BBLR yang diberikan KMC lebih tinggi daripada yang hanya mendapat perawatan konvensional.
Penelitian lain menunjukkan bahwa BBLR yang diberikan KMC memiliki nilai perkembangan yang lebih baik daripada BBLR dengan metode konvensional.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Bayi Prematur di Rumah (Orang Tua Harus Tahu!)
Bayi lahir prematur dengan usia kehamilan 34-36 minggu atau lebih, biasanya sudah bisa menyusu ASI. Namun, sebaiknya perhatikan terlebih dahulu refleks isap bayi, jika perlu sesekali selingi pemberian ASI perah menggunakan gelas kecil. Pastikan bayi mengisap dalam posisi dan pelekatan yang benar sehingga proses menyusu bisa berlangsung dengan lancar.
Berikut ini cara metode kanguru:
Baca Juga: Cara Menggendong Bayi yang Aman, Nyaman, dan Sesuai Usia
Guna memudahkan untuk menentukan posisi yang tepat untuk perlekatan antara ibu dengan bayi, berikut ini tanda yang harus diperhatikan:
Itulah penjelasan tentang kangaroo mother care yang memberikan banyak manfaat baik bagi ibu maupun bagi bayi. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!