Ciri-ciri pubertas dapat dilihat dari perubahan fisik anak perempuan dan laki di masa remaja, mulai dari payudara, suara, dan pertumbuhan rambut di wajah. Selengkapnya ketahui tanda-tanda pubertas lainnya di bawah ini!
Pubertas adalah ketika tubuh anak mulai berkembang dan mengalami perubahan saat masa remaja atau beranjak dewasa. Perubahan ini terjadi fisik anak laki laki dan perempuan.
Anak perempuan tumbuh payudara dan mulai menstruasi, sedangkan anak laki-laki akan mengembangkan suara yang lebih dalam dan rambut wajah mulai muncul.
Jika dilihat dari usia, anak perempuan lebih cepat mengalami pubertas dari laki-laki. Usia rata-rata anak perempuan untuk memulai pubertas adalah 11 tahun, sedangkan anak laki-laki rata-rata berusia 12 tahun.
Namun, itu berbeda pada setiap orang, untuk itu tidak perlu khawatir jika anak mencapai pubertas sebelum waktunya atau terlambat. Sangat normal jika pubertas dimulai kapan saja dari usia 8-14 tahun. Prosesnya dapat membutuhkan waktu hingga 4 tahun.
Tanda pertama pubertas pada anak perempuan umumnya mengalami perubahan fisik, yakni payudara mulai berkembang.
Biasanya puting payudara menjadi sangat lembut atau salah satu sisi payudara mulai berkembang beberapa bulan sebelum sisi payudara lainnya.
Rambut kemaluan juga mulai tumbuh, dan beberapa anak perempuan mungkin mengalami pertumbuhan rambut lebih banyak di kaki dan lengan.
Masa pubertas lanjutan mulai terjadi setelah satu tahun atau lebih, dan selama beberapa tahun berikutnya. Berikut ini ciri-ciri masa pubertas pada anak perempuan:
Setelah masa pubertas 4 tahun, anak perempuan akan memiliki ciri-ciri fisik berikut:
Anak laki-laki akan mengalami banyak perubahan fisik selama masa pubertas. Tubuhnya menjadi lebih kuat, suaranya pecah saat berubah, menjadi lebih kuat, dan mulai menjadi dewasa secara seksual.
Ada lima tahap pubertas yang dialami anak laki-laki, tetapi perlu diingat bahwa usia di mana setiap anak laki-laki mulai pubertas sangat bervariasi.
Berikut ini ciri-ciri masa pubertas pada anak laki-laki:
Masa pubertas anak laki laki sedikit lebih lambat dari perempuan. Pubertas anak laki-laki rata-rata dimulai pada usia 11 tahun, meskipun dimulai pada usia 9 atau paling lambat di usia 14 tahun, ini masih dianggap normal.
Tanda pertama pubertas pada anak laki-laki biasanya adalah testis membesar dan skrotum mulai menipis dan memerah. Begitu pun rambut kemaluan juga mulai muncul di pangkal penis.
Setelah satu tahun atau lebih masa pubertas dimulai, dan selama beberapa tahun berikutnya. Berikut ini tanda-tanda pubertas lanjutan pada anak laki-laki:
Setelah masa pubertas 4 tahun, anak laki-laki akan memiliki tanda-tanda fisik berikut:
Pubertas bisa menjadi masa yang sulit untuk anak perempuan dan laki-laki. Ketika sedang menghadapi perubahan secara fisik, termasuk wajah berjerawat dan bau badan membuat mereka mereka merasa minder.
Di sisi lain, pubertas juga bisa menjadi masa yang menyenangkan karena mereka mengembangkan emosi dan perasaan baru. Namun, perubahan yang mereka hadapi dapat memiliki efek psikologis dan emosional, di antaranya:
Kebanyakan anak memiliki penampilan yang lebih kurus atau ramping selama masa kanak-kanak pertengahan (usia 6-12 tahun) daripada selama tahun-tahun prasekolah. Hal ini disebabkan pergeseran akumulasi dan lemak tubuh.
Seiring bertambahnya ukuran tubuh anak, jumlah lemak tubuh relatif stabil, yang membuatnya tampak lebih kurus. Selama tahap kehidupan ini, kaki anak lebih panjang secara proporsional daripada sebelumnya.
Rata-rata pertumbuhan yang stabil pada masa kanak-kanak menengah mengalami peningkatan tinggi badan sedikit di atas 5 sentimeter setahun pada anak laki-laki dan perempuan. Berat badan rata-rata bertambah sekitar 3 kilogram setahun.
Sejumlah faktor, termasuk seberapa dekat anak dengan pubertas, akan menentukan kapan dan seberapa besar anak tumbuh. Biasanya, cenderung ada periode pertumbuhan yang sedikit meningkat antara usia 6 dan 8 tahun.
Hal tersebut dapat disertai dengan munculnya sedikit rambut kemaluan, bulu ketiak, jerawat ringan, dan bau badan.
Pubertas dini atau pubertas sebelum waktunya adalah ketika tubuh anak mulai mengalami perubahan menjadi dewasa terlalu cepat. Umumnya, rata-rata pubertas anak perempuan dimulai antara usia 8 dan 13 tahun, sedangkan pada anak laki-laki antara usia 9 dan 14 tahun.
Dokter mendiagnosis kondisi saat pubertas dimulai lebih awal dan berlanjut melalui percepatan pertumbuhan dan pematangan tulang. Kondisi ini benar-benar tidak diketahui penyebabnya secara pasti.
Anak perempuan yang menunjukkan ciri-ciri masa pubertas yang jelas dan perkembangannya sebelum usia 8 tahun, sedangkan anak laki-laki sebelum usia 9 tahun dianggap dewasa sebelum waktunya. Kondisi ini terjadi pada sekitar 1 dari 5.000 anak.
Pubertas dini terdiri dari dua jenis, di antaranya:
Jenis yang lebih sering terjadi ini seperti pubertas biasa, tetapi terjadi lebih awal. Kelenjar pituitari mulai membuat hormon gonadotropin.
Hormon tersebut menyebabkan testis atau ovarium membuat hormon lain, termasuk testosteron atau estrogen. Hormon seks ini menyebabkan perubahan masa pubertas, seperti perkembangan payudara pada anak perempuan.
Jenis ini juga disebut pseudopubertas dini adalah kondisi yang berbeda dan jarang terjadi. Hormon estrogen dan testosteron memicu gejala pubertas. Tetapi otak dan kelenjar pituitari tidak terlibat. Kelenjar pituitari berfungsi menghasilkan hormon untuk membantu mengendalikan banyak proses dan fungsi organ dalam tubuh.
Kondisi tersebut biasanya masalah pada ovarium, testis, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid yang sangat kurang aktif.
Kondisi lainnya yang mungkin tampak seperti pubertas dini, di antaranya:
Meskipun ada banyak hal yang dianggap normal ketika anak laki-laki dan perempuan mulai mengalami pubertas, anak mungkin dapat mengalami pubertas terlambat.
Berikut ini ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan yang terlambat:
Kemungkinan besar pubertas terlambat tidak serius. Jika anak mengalami keterlambatan pubertas tetapi dalam keadaan sehat, anak harus dievaluasi dan mungkin dirawat, tetapi ini bukan kondisi yang dianggap darurat.
Seberapa umum pubertas terlambat pada anak perempuan dan laki-laki sulit diketahui karena anak laki-laki tampaknya lebih cenderung memerhatikan fisiknya, mungkin karena mereka atau orang tuanya lebih peduli dengan tinggi badan teman sebayanya.
Ada beberapa hal berbeda yang dapat menyebabkan pubertas tertunda, di antaranya:
Berikut ini sejumlah kondisi yang mungkin menyebabkan pubertas terlambat:
Beberapa obat psikiatri juga dapat menyebabkan pubertas tertunda. Obat ini termasuk obat antidepresan SSRI, alprazolam, benzodiazepine, chlordiazepoxide, clonazepam, diazepam, dan lorazepam.
Nah, itulah ciri-ciri pubertas anak laki-laki dan perempuan yang perlu anak atau orang tua ketahui untuk mengamati perkembangan pertumbuhan. Jika mengalami pubertas dini atau terlambat yang mungkin mengkhawatirkan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui penyebab dan cara mengatasinya!