Menindik telinga bayi telah lama menjadi budaya di masyarakat lokal. Namun terkadang tindikan tersebut bermasalah atau infeksi. Cara mengobati tindik telinga yang bernanah pada bayi harus dilakukan dengan hati-hati dan tepat.
Sebagian orang tua akan melakukan tindik pada bayi perempuan untuk mempercantik si buah hati. Sebagian lagi karena mengikuti adat istiadat setempat.
Apapun alasannya, sebenarnya menindik telinga bayi boleh-boleh saja. Asalkan dilakukan dengan tepat, menggunakan alat yang steril dan dilakukan saat bayi sudah cukup umur.
Menurut sebagian besar dokter, seperti dilansir dari Healthline, menyarankan bayi sebaiknya telah berumur tiga bulan atau lebih jika orang tua ingin menindik telinganya. Pertimbangannya adalah, pada usia itu daya tahan tubuh anak telah cukup kuat untuk menerima benda asing yang dipasangkan pada tubuhnya.
Selain itu bayi yang baru lahir masih sangat rentan, tubuhnya juga masih sangat sensitif dan lembut, terutama bagian kulitnya. Penindikan dan perawatan luka tindiknya akan lebih menyita perhatian. Kemungkinan infeksi juga jauh lebih besar.
Melakukan tindik pada telinga bayi tidak bisa sembarangan. Berikut ini adalah hal yang harus diperhatikan orang tua sebelum menindik bayi:
Jika bayi sudah ditindik, berikut adalah cara untuk merawatnya:
Baca Juga: Cara Membersihkan Telinga Bayi yang Benar dan Aman, Jangan Sembarangan!
Prosedur pemulihan infeksi pada tindik telinga bayi akan jauh lebih sulit daripada memulihkan tindik telinga pada orang dewasa. Hal ini karena bayi biasanya aktif dan cenderung penasaran dengan rasa berbeda yang ada di bagian tubuhnya, termasuk telinga.
Tangan bayi yang kerap mengarah ke telinga dan menarik antingnya berulang kali bisa menjadi penyebab terjadinya infeksi. Selain itu jangan biarkan si kakak yang juga masih kecil terlalu sering menyentuh telinga adiknya yang ditindik agar tidak memperluas luka.
Kesulitan lainnya adalah mengatur posisi tidur. Bayi di atas usia tiga bulan biasanya lebih aktif dan sudah bisa berbalik ke kanan dan ke kiri saat tidur.
Penting untuk menjaga agar telinga yang luka tindiknya bermasalah tidak tertindih. Posisikan bayi dengan hati-hati dan tahan agar kepalanya tidak menoleh ke arah telinga yang infeksi.
Bila perlu sangga tubuhnya dengan guling agar posisinya tidak berubah. Posisi yang terus-menerus sama sepanjang malam mungkin akan membuat si kecil pegal sehingga lebih rewel.
Jika tindik telinga terlanjur bernanah, maka telah terjadi infeksi yang lebih dalam. Biasanya infeksi ini juga diiringi dengan rasa gatal, nyeri, dan panas di telinga.
Orang tua juga bisa melihat luka kemerahan yang membengkak pada bekas tindikan. Bengkak ini akan membuat sakit di sekitar telinga, leher, hingga kepala bayi.
Di rumah, orang tua juga harus melakukan cara mengobati tindik telinga yang bernanah pada bayi. Yaitu:
Jika luka tindik telah benar-benar mengering, tidak lagi mengeluarkan nanah atau cairan kekuningan dan tidak bengkak, berarti telah sembuh. Orang tua tinggal menjaga kebersihannya agar infeksi tidak berulang.
Namun bila lebih dari tiga hari infeksi tidak menunjukkan perbaikan dan bayi mengalami demam. Atau infeksi terlihat meluas dan berbau tak sedap, artinya harus dilakukan prosedur perawatan di rumah sakit.
Jika luka telah mengeluarkan nanah seperti ini, sebenarnya cara pengobatan yang benar adalah dengan membawanya ke dokter. Dokter akan memberikan obat yang dioleskan berupa salep antibiotik, gentamisin, atau Neosporin.
Menindik bayi memang membutuhkan kehati-hatian dan kesabaran ekstra. Kulit dan kondisi bayi yang masih rentan juga sebaiknya menjadi pertimbangan orang tua sebelum melakukan tindik.
Namun jika terjadi infeksi, lakukan cara mengobati tindik telinga yang bernanah pada bayi secara tepat. Dengan perawatan yang telaten dan benar, seharusnya luka tersebut akan sembuh dalam waktu 3-4 hari.