Sangat normal bila bayi tidak BAB selama beberapa hari, namun Bunda pasti khawatir bila bayi susah BAB. Pelajari lebih detail tentang gejala, penyebab, cara mengatasi bayi susah BAB, dan kapan harus ke dokter dalam pembahasan ini.
Sangat normal bila bayi tidak BAB selama beberapa hari atau bahkan hanya satu minggu sekali, terutama untuk bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif. ASI mengandung banyak sekali nutrisi yang semuanya dapat diserap oleh sel-sel tubuh bayi, sehingga bayi mungkin tidak BAB selama satu minggu karena tidak ada limbah ASI untuk dikeluarkan.
Di sisi lain, bayi yang diberi susu formula mungkin bisa buang air besar hingga 3-4 kali sehari atau buang air besar setiap beberapa hari sekali. Pola buang air besar bayi juga bervariasi dipengaruhi jenis susu bayi atau makanan apa yang bayi makan memasuki masa MPASI.
Selain itu, sistem pencernaan bayi masih berkembang dan umumnya pergerakan usus bayi lambat, namun tetap normal. Bayi tidak selalu buang air besar secara rutin dan pada kebanyakan kasus, itu tidak masalah. Bila Anda mencurigai bayi mengalami konstipasi, menahan sakit perut, atau kondisi perut yang tidak wajar, silakan hubungi dokter.
Konstipasi atau sembelit bukan hanya tentang bayi jarang BAB, namun juga tentang apakah proses BAB tersebut mudah atau tidak. Bila bayi tidak BAB dalam 4-5 hari, namun feses keluar dengan mudah, teksturnya lembut tidak keras, dan bayi tidak terlihat kesakitan saat buang air besar, maka kemungkinan besar bayi baik-baik saja tidak mengalami sembelit.
Sebaiknya, Anda harus memerhatikan apakah bayi terlihat kesakitan saat BAB atau tidak. Bayi tidak dapat mengatakan bila sedang sembelit, jadi orang tua harus memantau gejala sembelit pada bayi berikut ini:
Bayi akan menunjukan ekspresi tidak nyaman setiap kali ingin atau selama proses BAB. Bila merasa sakit perut, bayi mungkin juga akan cenderung menolak BAB dengan menyilangkan kaku atau lebih rewel.
Kasus anak susah BAB sangat umum dan biasanya bukan masalah serius. Walaupun demikian, sembelit pada anak bisa jadi tanda dari penyakit lain yang mendasarinya. Bawa anak periksa ke dokter bila mengalami sembelit yang diikuti dengan gejala lainnya, termasuk:
Selebihnya, kasus bayi susah BAB tidak serius dan bisa diatasi dengan perawatan di rumah, namun Anda harus tetap memantau kesehatan bayi dengan seksama dan hubungi dokter bila mencurigai ada masalah serius.
Penyebab sembelit paling umum adalah feses yang mengendap terlalu lama di saluran pencernaan sehingga feses menjadi keras, kering, dan sulit dikeluarkan. Kondisi sembelit tersebut mungkin juga terjadi pada bayi akibat beberapa faktor, termasuk:
Penyebab bayi tidak BAB yang paling umum adalah perubahan pola makan dan jenis susu. Bunda harus memberi MPASI bayi sesuai panduan nutrisi.
Anak susah BAB karena beberapa faktor, termasuk:
Dokter anak akan memeriksa kondisi perut dan tubuh bayi secara keseluruhan. Dokter juga akan bertanya pada Anda tentang beberapa informasi, termasuk:
Bila tidak mencurigai adanya masalah pencernaan serius, dokter mungkin akan memberi resep obat laksatif khusus bayi dan memberitahu Anda tentang pola makan yang tepat untuk bayi.
Bila mencurigai adanya masalah gangguan pencernaan serius, dokter akan menyarankan pemeriksaan lanjutan seperti tes darah, tes rektum, rontgen perut, dan tes lain yang diperlukan.
Bila mencurigai gejala bayi susa BAB, lakukan beberapa cara mengatasi sembelit pada bayi berikut ini
Bila bayi minum susu formula, coba ganti dengan merek susu formula lain. Pastikan susu formula yang baru juga mengandung nutrisi lengkap untuk tumbuh kembang bayi.
Bila bayi sudah memasuki masa MPASI, perkenalkan dengan makanan pada yang tinggi serat, seperti:
Semua jenis sayur dan buah tinggi serat yang akan Anda berikan ke bayi harus dimasak dengan tekstur yang sangat lembut. Anda bisa membuatnya menjadi pure atau bubur yang sangat halus.
Anda dapat memberikan bayi jus buah pada masa MPASI. Air putih dan susu juga dapat menjaga bayi tetap terhidrasi dengan baik dan terhindar dari sembelit.
Pijat bagian perut bawah bayi dengan lembut untuk menstimulasi sistem pencernaan dan mempercepat pergerakan makanan di usus. Lakukan pijat bayi beberapa kali sehari, jangan lupa gunakan baby oil agar perut bayi juga hangat.
Tubuh yang aktif bergerak juga dapat melancarkan pencernaan. Ajak bayi bermain dan aktif bergerak. Bila perut bayi kembung dan bayi belum bisa jalan, coba tekuk kaki bayi dan arahkan ke dada. Lakukan perlahan dan ulangi beberapa kali.
Otot bayi akan lebih rileks dan menstimulasi sistem pencernaan agar feses lebih cepat keluarga. Bayi juga akan merasa lebih tenang.
Berikut ini komplikasi yang mungkin terjadi:
Berikut ini cara mencegah sembelit pada bayi:
Itulah pembahasan tentang gejala, penyebab, pencegahan, dan cara mengatasi bayi susah BAB. Kebanyakan kasus sembelit pada bayi atau anak tidak berbahaya dan mudah diatasi, namun tetap konsultasi ke dokter.