Ketika mendapati BAB bayi berbusa, orang tua biasanya akan merasa khawatir. Kondisi feses memang sering kali menggambarkan kesehatan bayi, namun tidak semua perubahan berarti berbahaya ya, Bunda. Kondisi ini merupakan kondisi yang cukup umum dan biasanya tidak berbahaya. Ketahui lebih lanjut tentang penyebab BAB bayi berbusa dan cara mengatasinya berikut ini!
Tentunya banyak orang tua yang bertanya-tanya, kenapa BAB bayi berbusa? BAB berbusa merupakan kondisi yang umum pada bayi. Penyebab BAB bayi berbusa paling umum adalah karena kelebihan laktosa, yang merupakan gula yang terkandung di dalam ASI.
Pencernaan bayi yang belum sempurna membuat susu tidak dicerna dengan baik sehingga menjadi penyebab kondisi ini.
ASI terbagi menjadi dua bagian yang disebut dengan foremilk dan hindmilk. Foremilk adalah bagian yang awal keluar selama beberapa menit bayi menyusu. Selanjutnya baru diikuti dengan hindmilk yang memiliki tekstur yang lebih tebal.
Hindmilk memiliki nutrisi yang lebih besar jika dibandingkan dengan foremilk. Apabila asupan foremilk lebih banyak daripada hindmilk, kemungkinan bayi tidak dapat mencerna laktosa dengan baik, sehingga kondisi ini pun terjadi.
Selain memerhatikan tekstur dari feses, intensitas BAB bayi juga sebaiknya diperhatikan. Pada 6 minggu pertama, bayi yang mengonsumsi ASI dapat BAB paling tidak 3 kali sehari, namun ada juga bayi yang dapat BAB sebanyak 4-12 kali dalam sehari dan kondisi ini normal.
Sedangkan untuk bayi yang diberikan susu formula, umumnya akan BAB sebanyak 1-4 kali dalam sehari untuk 6 minggu pertama usianya.
Jika melihat pada penyebab BAB bayi berbusa, pada dasarnya kondisi ini termasuk umum dan tidak begitu berbahaya. Namun, jika sudah mengalami ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, si kecil mungkin akan menunjukkan beberapa gejala lain.
Ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk ditandai dengan gejala seperti berikut ini:
Gejala-gejala di atas juga sering kali disalahartikan dengan kondisi lain seperti intoleransi laktosa, kolik, refluks asam, hingga alergi susu.
Setiap kondisi yang berbeda, tentunya membutuhkan penanganan yang berbeda. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa penyebab paling umum dari kondisi ini adalah kelebihan laktosa, tapi dapat juga disebabkan berbagai kondisi lainnya.
Apabila BAB bayi berbusa berlangsung selama beberapa hari dan dibarengi gejala lain seperti demam, lemas, dan tidak adanya peningkatan berat badan, sebaiknya konsultasikan kondisi bayi ke dokter spesialis anak untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Cara mengatasi BAB bayi berbusa tentunya harus menyesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya. Jika kondisi ini diakibatkan oleh ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk, berikut adalah beberapa cara untuk mengatasinya:
Tidak perlu langsung merasa khawatir ketika mendapati kondisi ini Bunda dapat mencoba cara di atas yang dapat menghindari bayi dari ketidakseimbangan foremilk dan hindmilk.
Jangan lupa juga untuk menimbang berat badan si kecil secara rutin untuk memastikan pertumbuhannya. Jika berat badan tidak naik seiring waktu dan justru mengalami penurunan, pola makan si kecil mungkin membutuhkan perbaikan.