10 Tips Mengatasi Anak Sakit di Rumah

Terbit: 18 April 2016 | Diperbarui: 24 July 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Bagi para orang tua, tidak ada yang lebih meresahkan daripada melihat anak mereka yang sedang sakit. Jangan panik. Percayalah pada insting sebagai orang tua. Tetapi tetaplah waspada jika sewaktu-waktu memerlukan bantuan tenaga kesehatan. Beberapa tanda bahaya pada anak antara lain: nafsu makan menurun, rewel, lemah, sesak napas, ruam, kaku leher, kejang, demam tinggi, dan buang air kecil sedikit.

Berikut ini adalah 10 gejala penyakit yang paling sering ditemukan pada anak serta tindakan yang bisa dilakukan di rumah.

Mual dan muntah

Bayi sering muntah setelah makan, tetapi muntah yang berat atau terus-menerus memerlukan evaluasi oleh dokter. Muntah yang disertai diare menandai infeksi virus. Kehiilangan cairan tubuh akibat muntah dapat menyebabkan dehidrasi. Oleh karena itu, pastikan kebutuhan cairan anak tercukupi dengan memberikan minum sedikit demi sedikit dengan frekuensi pemberian yang lebih sering dari biasanya. Jika muntah tidak berhenti dalam beberapa jam atau disertai dengan demam (terutama pada bayi kecil) atau anak tidak mau minum, segera hubungi dokter.

Hidung tersumbat

Jika anak sedang flu, mereka biasanya mengeluh hidung tersumbat. Jangan memberikan obat flu yang dijual bebas di pasaran pada anak di bawah usia 4 tahun. Dapat dicoba meneteskan larutan saline (dijual di apotek) ke dalam hidung anak untuk mengencerkan lendir kemudian dihisap dengan aspirator/bulb syringe (juga dijual di apotek). Dapat juga menggunakan alat penguap/vaporizer untuk membantu anak bernapas saat malam.

Kembung

Bersendawa, menangis, dan buang angin dapat menjadi tanda perut kembung. Perut kembung tidak sama dengan nyeri perut, yang bisa membuat anak menangis dan tidak bisa ditenangkan. Karena gas perut biasanya berasal dari udara yang tertelan, cobalah untuk memberi makan pada anak secara perlahan-lahan dan membiarkan anak bersendawa di sela-sela makan. Gas dalam perut juga bisa berasal dari makanan yang tinggi serat atau tinggi lemak, atau bisa juga karena minum jus terlalu banyak.

Nyeri saat gigi tumbuh

Pada sekitar usia enam bulan, gigi pertama anak akan mulai tampak di gusinya. Nyeri pada gusi saat gigi tumbuh ini dapat membuat anak rewel. Nyeri dapat diredakan dengan memberikan anak sesuatu yang bisa dikunyah. Memijat gusi anak dengan jari juga bisa membantu.

Nyeri perut

Menangis yang tidak bisa ditenangkan, punggung melengkung ke belakang, dan muntah merupakan gejala gangguan pencernaan. Hal ini bisa disebabkan oleh kolik, refluks gastroesofageal, intoleransi, virus, atau penyebab lain. Sebagian besar nyeri perut ini tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri. Jika tidak membaik, atai anak muntah, diare, lemah, atau demam, segera hubungi dokter.

Batuk

Batuk pada bayi dapat bervariasi. Batuk menyalak seperti anjing laut dapat disebabkan oleh penyakit croup. Batuk dengan demam yang tidak terlalu tinggi biasanya karena flu, tetapi jika demamnya tinggi, bisa pneumonia atau masih bisa juga karena flu. Batuk disertai suara napas mengi (wheezing) menandai asma atau infeksi. Bayi dengan pertusis akan mengalami batuk rejan (whooping cough). Cool-mist humidifier dapat meredakan gejala batuk. Jangan memberikan obat batuk yang dijual bebas di pasaran pada anak di bawah usia 4 tahun.

Ruam

Bayi memiliki kulit yang sensitif. Ruam dapat bervariasi dari tonjolan kecil-kecil kemerahan (milia) hingga plak merah, kering, gatal (eksim). Untuk mencegah ruam popok, gantilah popok lebih sering, dan oleskan pelembab untuk melindungi kulit. Pada eksim, hindari sabun berbahan keras dan jaga kelembapan kulit. Kebanyakan ruam tidak berbahaya, tetapi jangan ragu untuk menghubungi dokter jika ruam menimbulkan nyeri, atau disertai demam atau kulit melepuh.

Konstipasi

Beberapa bayi bisa buang air besar beberapa kali dalam sehari, beberapa bayi yang lain bisa beberapa hari sekali. Jangan khawatir. Konstipasi adalah jika tinja keras dan anak kesakitan saat buang air besar. Dokter mungkin menyarankan untuk memperbanyak minum air putih atau konsumsi jus buah. Jika konstipasi terjadi terus-menerus dan diikuti gejala lain seperti nyeri perut atau muntah, segera hubungi dokter.

Demam

Pada bayi baru lahir, demam, meskipun tidak tinggi, dapat menjadi tanda dari suatu infeksi serius. Segera hubungi dokter jika bayi di bawah usia 3 bulan memiliki suhu rektal 38 ºC atau lebih tinggi, atau jika bayi usia 3-6 bulan memiliki suhu 38,3 ºC atau lebih tinggi. Cari apakah ada nyeri di sekitar telinga, batuk, anak tampak lemah atau mengantuk, ruam, muntah, atau diare. Tenangkan bayi dengan memberikan minum, mandi air hangat, dan memakaikan pakaian yang tipis dan longgar. Tanyakan pada dokter obat penurun panas apa yang aman untuk bayi.

Diare

Diare merupakan penyakit yang paling sering ditemukan pada anak. Penyebabnya bisa meliputi infeksi, intoleransi, atau terlalu banyak konsumsi jus buah. Sampai diare berhenti, pastikan kebutuhan cairan anak terpenuhi. Jika anak sudah bisa makan makanan padat, hindari susu dan produknya, hindari serat yang terlalu tinggi, dan hindari makanan berminyak. Hubungi dokter jika diare tidak membaik dalam 24 jam, bayi berusia kurang dari 6 bulan, atau disertai gejala lain seperti demam 38 ºC atau lebih, muntah, tinja berwarna merah atau hitam, atau nyeri perut.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi