Terbit: 16 December 2015 | Diperbarui: 28 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Banyak sekali kita mendengar mitos-mitos yang menghantui ibu hamil terutama pada awal kehamilan yang membuat rasa was-was bagi seorang ibu hamil (bumil). Salah satunya tentang mual muntah pada awal kehamilan. Pada dasarnya mual-mual dan muntah yang terjadi pada awal masa kehamilan terjadi akibat ketidak seimbangan hormon didalam tubuh seorang bumil. Peningkatan hormon Beta HCG merupakan hormon yang paling berperan dalam masalah ini. Apabila hanya mual muntah sebanyak 2-3 kali masih dianggap normal. Namun apabila sudah lebih dari 10 kali hal ini yang perlu diwaspadai. Peningkatan hormon ini pada trimester pertama yang sangat signifikan dapat menyebabkan peningkatan hormon ini dapat menyebabkan meningkatnya reflex muntah yang ada diotak.

Sering Mual Muntah pada Kehamilan Muda Membuat Keguguran, Benarkah?

Mual dan muntah berlebihan pada masa awal kehamilan hingga lebih dari sepuluh kali perhari dalam istilah kedokteran disebut hyperemesis gravidarum (HEG). Namun apabila hanya mual muntah sesekali atau kurang dari lima kali ataupun hanya mual-mual saja maka tidak dapat dikelompokkan menjadi penyakit ini. Gejala penyakit HEG ini hampir dirasakan oleh 30% wanita hamil yang menyebabkan terbatasnya aktivitas dari pada ibu hamil. Dalam perjalanannya, penyakit ini dapat dikelompokkan menjadi tiga derajat berdasarkan keparahannya. Pada tingkat pertama seoarang ibu hamil akan merasakan mual muntah sering hingga merasa kehausan yang sangat dan terjadi dehidrasi. Pada tingkat kedua seorang ibu hamil akan mengalami mual muntah berlebih hingga terjadi penurunan kesadaran dan susah diajak komunikasi. Pada derajat tiga penyakit ini dapat menyebabkan ibu hamil hingga tidak sadar (koma) hingga mengancam kematian. Pada derajat dua dan tiga, seoarang ibu hamil harus dirawat di rumah sakit.

Penyakit ini merupakan salah satu masalah yang sangat serius jika sudah menjadi derajat lanjut. Tidak dipungkiri apabila penyakit ini sudah masuk ke derajat dua ataupun tiga yang mengancam kesehatan ibu, maka dapat mengancam kesejahteraan janin. Apabila ibu kekurangan cairan saja misalnya, nutrisi yang diterima oleh bayi akan berkurang sehingga menyebabkan gangguan metabolisme perkembangan bayi apalagi hal ini terjadi pada bulan pertama kehamilan. Jadi, jangan pernah sedikitpun mengganggap enteng penyakit mual muntah pada ibu hamil. Terapi yang diberikan biasanya suportif dengan pengawasan ketat pada kesehatan janin.

Walaupun seorang ibu masih dalam derajat pertama harus tetap memeriksakan ke dokter karena bisa beresiko pada keguguran bayi. Karena kesehatan bayi bergantung pada kesehatan ibu, maka perlu perhatian khusus walaupun untuk hal-hal kecil seperti mual muntah. Jangan sampai sudah parah baru menyesal nantinya.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi