Terbit: 14 July 2018 | Diperbarui: 23 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Saat hamil beberapa wanita sering mengalami flek darah di celana dalam. Kondisi ini sering dianggap sebagai menstruasi yang tertinggal. Padahal saat wanita hamil, endometrium tidak akan mengalami peluruhan karena janin sudah menempel di sana untuk tumbuh membesar sebelum akhirnya dilahirkan.

Penyebab Munculnya Flek Darah Saat Hamil

Flek darah yang dialami wanita datang tidak terduka dan kadang intensitasnya cukup tinggi. Kondisi ini bisa saja berbahaya atau pun tidak. Nah, untuk mengetahui berbahaya atau tidaknya perdarahan atau flek yang terjadi saat hamil, kenali dahulu apa penyebabnya. Secara umum, penyebab flek muncul saat hamil terdiri dari beberapa hal di bawah ini.

  1. Implantasi janin

Setelah terjadi pembuahan dan terbentuk janin, implantasi atau proses penempelan janin pada rahim terjadi. Proses penempelan ini biasanya menyebabkan perdarahan yang cukup ringan sehingga tidak menyebabkan gangguan pada wanita. Perdarahan ini wajar dan kadang tidak disadari oleh wanita.

Implantasi janin biasanya tidak menimbulkan apa-apa. Perdarahan yang terjadi selama beberapa jam atau hari ini akan sembuh dengan sendirinya. Rasa sakit juga tidak akan muncul sehingga wanita tidak perlu mengawatirkannya.

  1. Keguguran

Perdarahan yang berjalan cukup hebat pada trimester pertama kehamilan harus diwaspadai. Pasalnya sekitar lima puluh persen wanita yang alam perdarahan pada trimester pertama ini kerap mengalami keguguran kalau janin tidak dijaga dengan baik. Keguguran ini terjadi karena implantasi janin tidak terjadi dengan sempurna atau ada gangguan pada rahim.

Kalau perdarahan ringan sering terjadi pada trimester pertama, segera lakukan pemeriksaan secara rutin. Dokter biasanya memberikan obat tertentu yang bisa menguatkan janin sehingga perdarahan bisa dihentikan dengan cepat. Pada tahap penguatan ini wanita tidak boleh terlalu lemah dan makannya harus dijaga dengan baik.

  1. Solusio placenta

Saat hamil tua, perdarahan juga kerap terjadi dengan intensitas yang cukup tinggi. Perdarahan ini terjadi karena plasenta sudah mulai lepas dari dinding rahim. Kondisi ini cukup berbahaya karena janin belum waktunya lahir sehingga kemungkinan terjadi kelahiran prematur bisa saja terjadi.

Perdarahan ini terjadi disertai dengan rasa sakit yang cukup besar. Rasa sakit ini akan membuat wanita menjadi tidak nyaman, terlebih kehamilannya sudah tua. Perdarahan ini biasanya mendapatkan perawatan berupa penguatan janin agar bisa lahir dengan normal.

  1. Kehamilan ektopik

Perdarahan juga terjadi karena wanita mengalami kehamilan ektopik. Kehamilan jenis ini adalah kelainan yang hanya dialami oleh dua persen wanita. Kalau janin biasanya melakukan implantasi pada rahim, kelainan menyebabkan janin justru menempel pada tuba falopi yang tidak begitu kuat.

Kalau janin membesar, tuba falopi akan mengalami gangguan berupa perdarahan yang cukup hebat. Perdarahan ini bisa menyebabkan wanita dan janin yang ada di dalamnya berisiko alami kondisi serius hingga kematian.

  1. Placenta previa

Perdarahan terakhir yang bisa terjadi pada wanita yang sedang mengalami kehamilan adalah placenta previa. Kondisi ini menyebabkan plasenta menempel di bagian bawah dari rahim dan menyebabkan jalan keluar dari rahim terhalangi. Saat janin akan keluar plasenta akan tertekan dan kemungkinan terjadi perdarahan cukup tinggi.

Karena kondisi ini sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kematian pada ibu dan bayi, persalinan normal tidak bisa dilakukan. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan adalah dengan persalinan caesar. Bayi bisa dikeluarkan dengan mudah dan mengecilkan terjadinya komplikasi yang cukup berat. Kalau ibu memaksakan persalinan normal, rasa sakit yang besar akan dirasakan.

Semoga ulasan di atas bermanfaat untuk mengetahui penyebab perdarahan saat hamil. Dengan mengetahui hal di atas kita diharapkan bisa lebih waspada dengan kehamilan.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi