DokterSehat.Com- Salah satu masalah kesehatan yang bisa muncul saat hamil adalah naiknya tekanan darah. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, dikhawatirkan ibu hamil bisa mengalami masalah kesehatan lainnya layaknya preeklampsia. Sebenarnya, apa alasan dari meningkatnya tekanan darah saat hamil?

Pakar kesehatan dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP, FIHA, yang berasal dari Rumah Sakit Harapan Kita menyebutkan bahwa naiknya tekanan darah saat hamil ternyata dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen pada tubuh. Saat hamil atau saat wanita mulai memasuki fase menopause, kadar hormon estrogen di dalam tubuh memang akan menurun dengan signifikan. Hal ini ternyata bisa menyebabkan sel-sel endotel rusak dan akhirnya menyebabkan munculnya plak pada pembuluh darah. Adanya plak ini akan menghambat sirkulasi darah dan pada akhirnya memicu tekanan darah tinggi.
Berbeda dengan hormon estrogen pada wanita, menurunnya hormon testosteron pada kaum pria ternyata tidak akan memberikan dampak yang sama pada tekanan darah. Terkecuali, kaum pria menjalani gaya hidup yang buruk berupa kerap merokok atau mengalami obesitas. Tak hanya bisa memicu hipertensi, gaya hidup tidak sehat ini juga bisa memicu penyakit kardiovaskular lainnya yang dikenal mematikan.
Melihat adanya fakta ini, ibu hamil memang sebaiknya menjaga pola makannya dengan sehat, tetap melakukan olahraga, dan menjaga kesehatan mentalnya agar tidak mudah stress demi mencegah munculnya masalah tekanan darah tinggi. Selain itu, ada baiknya ibu hamil juga rutin melakukan pemeriksaan kondisi kehamilannya agar bisa mengetahui apakah dirinya mengalami masalah kehamilan atau kenaikan tekanan darah atau tidak. Tak hanya berpengaruh pada kesehatannya, tekanan darah tinggi bisa saja mempengaruhi kondisi janin, pemilihan proses persalinan, hingga adanya resiko kesehatan pada saat melakukan proses persalinan atau setelah melakukannya.