Terbit: 23 May 2016
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Keguguran adalah kehilangan janin sebelum minggu ke-20 kehamilan. Istilah medis untuk keguguran adalah aborsi spontan, tetapi “spontan” adalah kata kunci di sini karena “aborsi” di sini merupakan kondisi yang berbeda dari kata “aborsi” yang biasa kita gunakan sebagai “menggugurkan kandungan”.

Keguguran pada Kehamilan (Aborsi Spontan) – Definisi, Penyebab, dan Gejala

Menurut March of Dimes, sebanyak 50% dari seluruh kehamilan berakhir dengan keguguran, paling sering sebelum seorang wanita melewatkan periode menstruasi atau bahkan tahu dia hamil. Sekitar 15-25% dari kehamilan yang disadari akan berakhir pada keguguran.

Lebih dari 80% keguguran terjadi dalam tiga bulan pertama kehamilan. Keguguran jarang terjadi setelah 20 minggu kehamilan; jika pun terjadi, hal ini disebut keguguran terlambat.

Apa Apakah Gejala Keguguran?

Gejala keguguran meliputi:

  • Perdarahan yang berlangsung dari ringan hingga berat
  • kram parah
  • Sakit perut
  • Demam
  • Kelemahan
  • Sakit punggung

Jika Anda mengalami gejala-gejala yang tercantum di atas, hubungi dokter kebidanan Anda segera. Sebaiknya Anda segera datang ke tempat praktiknya atau ke ruang gawat darurat.

Apa Penyebab Keguguran?

Kebanyakan keguguran terjadi ketika bayi yang belum lahir memiliki masalah genetik fatal yang menyebabkan kecacatan dalam kandungan. Biasanya, masalah ini tidak ada hubungannya dengan ibu.

Penyebab lain keguguran meliputi:

  • Infeksi
  • kondisi medis pada ibu, seperti diabetes atau penyakit tiroid
  • masalah hormon
  • respon sistem kekebalan tubuh
  • masalah fisik pada ibu
  • kelainan rahim

Seorang wanita memiliki risiko keguguran lebih tinggi jika dia:

  • Di atas usia 35 tahun
  • Memiliki penyakit tertentu, seperti diabetes atau masalah tiroid
  • Telah mengalami keguguran tiga kali atau lebih

 

Insufisiensi serviks

Insufisiensi serviks adalah suatu kondisi kelemahan dari leher rahim (serviks). Keguguran kadang-kadang terjadi karena ada kelemahan dari leher rahim, yang disebut inkompentensia serviks, sehingga leher rahim tidak bisa menahan kehamilan. Keguguran karena inkompetensia serviks biasanya terjadi pada trimester kedua.

Biasanya ada beberapa gejala sebelum keguguran disebabkan oleh insufisiensi serviks. Seorang wanita mungkin merasa ada tekanan tiba-tiba, “air ketuban” bisa pecah, dan jaringan dari janin dan plasenta dapat dikeluarkan tanpa banyak rasa sakit. Serviks yang tidak mampu menahan biasanya dapat diobati dengan “cirlcing” yang dijahit yang diletakkan di leher rahim pada kehamilan berikutnya, biasanya sekitar 12 minggu. Jahitan itu akan memegang leher rahim tertutup sampai nantinya ditarik keluar sekitar menjelang waktu persalinan. Jahitan juga dapat ditempatkan di serviks jika belum ada riwayat keguguran sebelumnya dengan syarat adanya insufisiensi serviks yang ditemukan cukup dini.

 


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi