Terbit: 20 January 2017 | Diperbarui: 24 December 2021
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Dunia kesehatan sebenarnya sedang mengalami dilema. Bagaimana tidak, sudah bertahun-tahun pakar kesehatan menyarankan ibu hamil dan anak kecil untuk mengkonsumsi ikan laut karena memiliki berbagai manfaat kesehatan. Sayangnya, ada sebagian ikan laut yang mengandung merkuri dalam kadar yang tinggi sehingga tentu akan bisa berdampak buruk bagi kesehatan andai kerap dikonsumsi. Sebenarnya, apakah ada cara yang bisa dilakukan untuk membedakan mana ikan yang kaya akan kandungan merkuri dan mana yang tidak?

Ibu Hamil Sebaiknya Tidak Mengkonsumsi Ikan-Ikan Berikut Ini

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan juga Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) baru-baru ini mengeluarkan panduan bagi ibu hamil, ibu menyusui, para orang tua, dan juga anak kecil tentang cara mengkonsumsi ikan yang benar, aman, dan sehat. Sebagai informasi, badan kesehatan di Amerika Serikat memang mendorong warganya untuk rutin mengkonsumsi dua hingga tiga porsi ikan yang rendah kadar merkuri setiap minggunya karena bisa memberikan berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh.

Berdasarkan panduan ini, kita bisa melihat ikan mana saja yang memiliki kadar merkuri yang rendah dan mana yang memiliki kadar merkuri yang tinggi. Bagi ibu hamil, ada baiknya menghindari tujuh jenis ikan yang memiliki kadar merkuri sangat tinggi yakni ikan hiu, ikan marlin, ikan king mackerel, ikan big eye tuna, ikan swordfish, ikan orange roughy, dan juga ikan tilefish yang berasal dari Teluk Meksiko. Sementara itu, ikan yang rendah kalori sehingga dianggap cukup aman untuk dikonsumsi adalah ikan salmon, ikan nila, ikan kod, dan juga udang.

Tak hanya meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi ikan, panduan ini juga diharapkan bisa menjadi acuan bagi pedagang ikan dalam menjual ikan-ikannya. Para pedagang ikan ini juga diminta untuk memasang panduan ini di tokonya agar pelanggan bisa memilih ikan mana yang baik untuk dikonsumsi.


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi