DokterSehat.Com- Mimisan adalah sesuatu yang normal dialami oleh para wanita hamil terutama saat memasuki trimester kedua. Meski begitu, mimisan tidak selalu dialami oleh wanita yang sedang hamil. Mimisan bisa terjadi karena hormon kehamilan bernama progesteron dan estrogen membuat pembuluh darah terbuka lebih lebar. Di waktu yang sama, peningkatan persediaan darah menekan urat darah halus di bagian hidung Anda.

Mimisan juga kemungkinan disebabkan oleh membran lendir di dalam hidung Anda yang bengkak dan kering. Kondisi ini akan bertambah parah pada saat cuaca dingin dan rumah bersuhu hangat dan kering karena penggunaan alat pemanas. Semua ini memudahkan pembuluh darah di hidung menjadi terbuka dan menyebabkan Anda mengalami mimisan minor.
Biasanya mimisan dimulai dari pembuluh darah kecil yang berada di bagian depan hidung. Sementara mimisan yang dimulai di bagian belakang hidung berasal dari pembuluh darah yang lebih besar dan cenderung lebih berat serta lebih sulit untuk dihentikan.
Mimisan saat hamil bukanlah sesuatu yang fatal dan harus dikhawatirkan. Berikut ini beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghindari mimisan saat hamil.
- Hindari paparan udara panas saat siang hari terlalu sering. Cuaca yang tidak terlalu panas atau dingin dapat menghindari ibu hamil dari mimisan.
- Karena salah satu penyebab mimisan adalah adalah hidung yang kering, Anda bisa menggunakan pelembap berbasis air untuk mengatasi kekeringan
- Jangan terlalu sering menggunakan obat semprotan hidung. Obat tersebut dapat membuat kering dan selanjutnya berpotensi menyebabkan iritasi di hidung Anda.
- Konsumsi cairan tambahan untuk membantu menjaga selaput lendir tetap terhidrasi dengan baik.
- Hindari bernapas dengan agresif, karena hal ini bisa meningkatkan risiko mimisan.
- Usahakan untuk mulut tetap terbuka saat Anda bersin.
Sementara itu, mimisan yang terjadi di masa kehamilan bisa berhubungan dengan peningkatan resiko pendarahan hebat setelah melahirkan. Satu penelitian menemukan bahwa resiko pendarahan hebat terjadi pada 1 dari 10 wanita yang mengalami mimisan di masa kehamilan, dibandingkan dengan 1 dari 17 wanita yang tidak mengalaminya. Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan mimisan dapat meningkatkan resiko komplikasi ini.
Namun, kasus mimisan jarang sekali memengaruhi bagaimana cara Anda melahirkan. Tapi bila Anda mengalami mimisan yang parah dan berlangsung pada trimester terakhir, Anda mungkin disarankan untuk melahirkan bayi secara caesar.
Anda perlu segera mendapatkan pertolongan medis bila:
- Mimisan tidak berhenti meski Anda telah menekan bagian hidung selama 20 menit.
- Mengalami pendarahan sangat banyak dari bagian belakang hidung dan mulut. Kondisi ini sulit dihentikan oleh Anda sendiri, jadi sangat penting untuk mendapatkan bantuan medis.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi pendarahan pada hidung.
- Ketika hidung Anda mulai mengeluarkan darah, Anda dapat segera duduk dan menjaga kepala Anda lebih tinggi dari jantung Anda. Berikan tekanan pada lubang hidung berdarah selama beberapa menit. Gunakan ibu jari dan sisi jari telunjuk untuk menekan lubang hidung ke arah wajah.
- Kompres hidung Anda dengan es batu untuk membantu menyempitkan pembuluh darah. Kompresan bisa tempelkan pada bagian atas hidung dan pipi. Jangan berbaring atau memiringkan kepala Anda kembali karena hal ini akan membuat Anda menelan darah.
- Apabila dalam waktu 20 menit darah belum berhenti walaupun sudah menggunakan kompres es, segera hubungi profesional kesehatan untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
- Setelah mimisan berhenti, usahakan Anda tidak membuang ingus, mengupil, membungkuk, atau melakukan aktivitas berat selama setidaknya 12 jam guna mencegah terjadinya iritasi pada hidung.