DokterSehat.Com– Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah berlebihan pada ibu hamil. Mual dan muntah (morning sickness) terjadi terus menerus pada awal minggu ke-4 kehamilan atau bahkan dapat bertahan hingga kelahiran.

Wanita yang mengalami hiperemesis gravidarum biasanya muntah sebanyak 10 hingga 20 kali sehari, yang menyebabkan dehidrasi. Kondisi ini menyababkan kesulitan menahan muntah, sehingga sulit memberi nutrisi untuk ibu dan bayi dalam kandungan.
Berbeda dengan morning sickness yang ditandai mual dan terkadang disertai dengan muntah di pagi hari. Gejala ini biasanya dimulai pada bulan pertama dan akan hilang setelah 12 hingga 14 minggu kehamilan. Kondisi ini tidak menyebabkan dehidrasi parah.
Wanita hamil yang mengalami mual dan muntah di pagi hari dapat menyebabkan kelelahan, nafsu makan berkurang, atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
Penyebab Hiperemesis gravidarum
Mual dan muntah yang berlebihan pada masa kehamilan belum diketahui secara pasti. Tetapi, ada sejumlah yang mungkin menjadi penyebab hiperemesis gravidarum, di antaranya:
1. Kadar Estrogen Meningkat
Kadar hormon seks wanita (estrogen) mulai meningkat selama kehamilan. Hormon estrogen cenderung sangat meningkat selama tiga bulan pertama.
2. Kadar hCG Meningkat
Setelah pembuahan (ketika sperma membuahi sel telur), tubuh mulai menghasilkan hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG). Kenaikan hCG juga diduga dapat menyebabkan mual dan muntah berlebihan selama kehamilan.
3. Hormon Progesteron
Hormon progesteron yang diproduksi ibu hamil dipersiapkan untuk rahim, dapat mengurangi pergerakan di dalam perut dan usus kecil, yang mengakibatkan mual dan muntah berlebihan.
4. Pengaruh Psikologis
Meski belum dilakukan penelitian, penyebab hiperemesis gravidarum mungkin karena gejala psikologis yang lebih cenderung mengakibatkan mual dan muntah berlebihan.
5. Kehamilan Ganda
Mual dan muntah yang berlebihan selama kehamilan ini juga diduga mengindikasikan kehamilan ganda atau mengandung lebih dari satu bayi.
Selain beberapa penyebab hiperemesis gravidarum di atas, mual muntah yang ekstrem kemungkinan disebab oleh kondisi berikut:
- Peningkatan kadar tiroksin dalam darah
- Kekurangan nutrisi, seperti vitamin B6, piridoksin dan zinc
- Mola hidatidosa atau hamil anggur
- Kelainan hati
- Kelainan lemak dalam darah
- Masalah telinga bagian dalam
- Infeksi Helicobacter pylori, atau H. pylori (bakteri yang menyebabkan asam lambung)
Faktor Risiko
Berbagai faktor berikut dapat meningkatkan kemungkinan mengalami hiperemesis gravidarum:
- Telah mengalami mual dan muntah berlebihan selama kehamilan sebelumnya
- Kehamilan ganda
- Kelebihan berat badan
- Hamil untuk pertama kalinya
- Memiliki penyakit trofoblas (pertumbuhan sel yang tidak normal di dalam rahim)
- Riwayat keluarga (wanita) yang mengalami hiperemesis gravidarum
Baca juga: Bahaya Hiperemesis Gravidarum, Mual dan Muntah Berlebihan saat Hamil
Gejala Hiperemesis gravidarum
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang dapat menimbulkan berbagai gejala atau kondisi berikut:
- Mual dan muntah yang parah
- Pusing dan pingsan
- Mengeluarkan banyak air liur
- Anemia
- Sakit kepala
- Kebingungan
- Kulit dan mata menguning (jaundice)
- Tekanan darah rendah (hipotensi)
- Detak jantung yang cepat
- Tiroid atau paratiroid yang terlalu aktif
- Dehidrasi dan produksi keton (terkadang menyebabkan napas berbau buah)
- Kekurangan Gizi
- Ketidakseimbangan metabolisme
- Ketajaman indra penciuman meningkat
- Gangguan indra perasa
- Kulit tidak elastisitas
- Penurunan berat badan lebih dari 5 persen, dan biasanya lebih dari 10 persen
- Kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari
- Masalah psikologis – kebanyakan wanita penderita hiperemesis gravidarum juga mengalami depresi, perubahan suasana hati, kecemasan, atau mudah marah
Tingkatan Hiperemesis Gravidarum
Berikut tingkatan hiperemesis gravidarum atau mual dan mntah yang berlebihan selama kehamilan:
1. Hiperemesis Gravidarum Ringan:
- Muntah dan mual biasanya berakhir pada pertengahan kehamilan.
- Penurunan berat badan sekitar 5%.
- Membutuhkan obat-obatan dan terkadang cairan IV.
- Penderitanya dapayt melakukan beberapa kegiatan sehari-hari.
- Pemulihan mungkin memakan waktu beberapa bulan atau lebih.
2. Hiperemesis Gravidarum Sedang:
- Seringkali gejala berlanjut setelah pertengahan kehamilan tetapi tingkat keparahan berkurang.
- Penurunan berat badan adalah 5 – 10% (tetapi akan lebih sedikit jika diobati sejak dini).
- Membutuhkan obat-obatan, cairan, dan terkadang nutrisi melalui tabung atau IV.
- Penderitanya sangat lelah dan hanya mampu melakukan beberapa aktivitas.
- Pemulihan mungkin memakan waktu beberapa bulan.
3. Hiperemesis Gravidarum Parah:
- Kondisinya seringkali konstan dan mungkin sulit dikendalikan dengan obat-obatan.
- Penurunan berat badan adalah 10 – 20% atau lebih (tetapi akan lebih sedikit jika diobati sejak dini).
- Membutuhkan cairan, obat-obatan, dan tambahan nutrisi untuk sebagian besar kehamilan.
- Kelelahan, kurang gizi dan tidak mampu merawat dirinya sendiri.
- Pemulihan bisa memakan waktu beberapa bulan hingga satu tahun atau lebih.
- Persalinan mungkin rumit dan sangat sulit karena kelemahan.
- Tanpa perawatan, bayi dalam kandungan dapat meninggal dan ibu dapat mengalami kegagalan organ.
Diagnosis Hiperemesis Gravidarum
Dokter akan mengajukan pertanyaan hingga melakukan beberapa tes untuk mendiagnosis hiperemesis gravidarum, di antaranya:
- Biasanya dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan dan gejala Anda.
- Pemeriksaan fisik sudah cukup untuk mendiagnosis sebagian besar kasus mual dan muntah yang berlebihan.
- Dokter akan memeriksa tanda-tanda hiperemesis gravidarum yang umum, seperti tekanan darah rendah yang tidak normal atau denyut nadi yang cepat.
- Tes darah dan urine untuk memeriksa tanda-tanda dehidrasi.
- Tes tambahan untuk mengatasi masalah pencernaan sebagai penyebab hiperemesis gravidarum.
- Ultrasonografi (USG) untuk mengetahui apakah hamil kembar atau jika ada masalah lainnya. Tes ini menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan visual bagian dalam tubuh Anda.
Komplikasi Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan masalah bagi Anda dan bayi dalam kandungan, di antaranya:
1. Penurunan Berat Badan
Komplikasi hiperemesis gravidarum yang pertama adalah berat badan turun sekitar 5%. Kondisi ini merupakan hal yang biasa dan mungkin disebabkan oleh makanan yang dikonsumsi keluar kembali atau dimuntahkan. Ditambah lagi menyebabkan berkurangnya cairan dalam tubuh atau dehidrasi.
2. Gangguan Ginjal
Ginjal mungkin berhenti berfungsi dengan baik, yang menyebabkan ibu hamil buang air kecil lebih sedikit dari biasanya.
3. Kekurangan Mineral
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi yang mungkin menyebabkan kadar mineral dalam tubuh berkurang. Mineral ini termasuk natrium dan kalium.
Tubuh yang tidak memiliki cukup mineral dapat menyebabkan pusing, kelemahan, dan perubahan tekanan darah.
4. Melemahnya Otot-Otot
Kekurangan nutrisi, ketidakseimbangan elektrolit, dan perlunya istirahat di tempat tidur dapat melemahkan otot.
5. Mengeluarkan Banyak Air liur
Komplikasi hiperemesis gravidarum berikutnya terlalu banyak mengeluarkan air liur, dan jika ditelan akan menyebabkan mual lebih buruk.
Jika beberapa kondisi tersebut tidak segera diobati, kemungkinan akan menyebabkan kelahiran prematur atau memiliki berat badan lahir rendah.
Pengobatan Hiperemesis Gravidarum
Perawatan hiperemesis gravidarum tergantung gejala dan bagaimana kondisinya mengganggu kesehatan Anda. Sekitar 5% wanita yang mengalami kondisi ini memerlukan pemeriksaan di rumah sakit. Berikut beberapa pengobatan yang mungkin dianjurkan:
1. Perubahan Gaya Hidup
Makan dengan porsi yang sedikit, tetapi lebih sering. Minum lebih sedikit, lebih sering, dan menggunakan sedotan. Cobalah makanan dingin jika yang panas memicu mual. Dokter mungkin menganjurkan untuk minum minuman pengganti elektrolit dan suplemen gizi. Juga tidur yang cukup dan coba kurangi stres.
2. Jahe
Mengonsumsi jahe sekitar 1 hingga 1,5 gram sehari dapat membantu meringankan mual dan muntah. Anda dapat mengonsumsi jahe dalam bentuk teh jahe, permen jahe, atau suplemen.
3. Piridoksin
Vitamin ini dikenal sebagai vitamin B6, biasanya diresepkan untuk mengatasi mual saat kehamilan. Penggunaan piridoksin dengan dosis 10 mg hingga 25 mg, sebanyak 3 kali sehari. Hati-hati, terlalu banyak dapat menyebabkan kerusakan saraf yang bersifat sementara.
4. Tiamin
Vitamin ini juga disebut vitamin B1, penggunaan tiamin dengan dosis 1,5 miligram sehari dapat meredakan muntah.
5. Obat-Obatan
Dokter dapat meresepkan satu atau lebih obat untuk membantu meredakan muntah. Anda dapat menggunakan obat melalui mulut, supositoria (melalu anus, vagina, uretra ), atau melalui suntikan. Antasida juga dapat membantu
Pengobatan lainnya yang mungkin dapat meredakan kondisi adalah steroid IV. Dokter akan memastikan semua obat yang digunakan aman untuk bayi.
Baca juga: Tips Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil
Sumber:
- Hyperemesis Gravidarum (Severe Nausea & Vomiting During Pregnancy). https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12232-hyperemesis-gravidarum-severe-nausea–vomiting-during-pregnancy. (Diakses 18 Oktober 2019)
- Wint, Carmella. 2012. https://www.healthline.com/health/hyperemesis-gravidarum#symptoms. (Diakses 18 Oktober 2019)
- Nierenberg, Cari. 2017. Hyperemesis Gravidarum: Extreme Morning Sickness. https://www.livescience.com/60831-hyperemesis-gravidarum.html. (Diakses 18 Oktober 2019)
- Cassata, Cathy. 2015. What Is Hyperemesis Gravidarum?. https://www.everydayhealth.com/hyperemesis-gravidarum/guide/. (Diakses 18 Oktober 2019)
- What Is Hyperemesis Gravidarum?. https://www.webmd.com/baby/what-is-hyperemesis-gravidarum#1. (Diakses 18 Oktober 2019)
- Severity Levels of Hyperemesis Gravidarum. http://www.helpher.org/blog/severity-levels-of-hyperemesis-gravidarum/. (Diakses 18 Oktober 2019)