Terbit: 29 July 2021
Ditulis oleh: Gerardus Septian Kalis | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Cara mengatasi masuk angin pada dasarnya sama seperti perawatan untuk demam, perut kembung, diare, hingga nyeri otot. Namun, perlu Anda ketahui bahwa masuk angin tidak dikenal dalam dunia medis medis, istilah ini sering digunakan masyarakat Indonesia untuk menggambarkan kondisi tidak enak badan usai terpapar oleh suhu dingin.

11 Cara Mengatasi Masuk Angin dengan Mudah

Cara Mengatasi Masuk Angin yang Aman

Masuk angin adalah suatu kumpulan gejala ketika tubuh tidak bersahabat untuk beraktivitas. Meski istilah masuk angin sudah lama dikenal, istilah ini tidak dikenal dalam dunia medis. Pada umumnya, ciri seorang yang masuk angin adalah badan terasa tidak enak, sakit kepala, kedinginan, nafsu makan menurun, dan kelelahan.

Bagi masyarakat Indonesia, cara yang cukup populer untuk mengatasi masuk angin adalah kerokan. Meskipun masuk angin tidak diakui di dunia kedokteran, namun kerokan diteliti memiliki efek pada tubuh menghasilkan hormon endorfin, yaitu hormon yang memberikan kebahagiaan dan memberikan imunitas pada tubuh. 

Cara lain yang bisa Anda coba untuk mengatasi kondisi tidak enak badan ini, di antaranya:

1. Meningkatkan Asupan Cairan

Saat tubuh mengalami demam, tubuh perlu menggunakan lebih banyak air untuk mengimbangi peningkatan suhu tubuh. Dampaknya, hal ini dapat menyebabkan dehidrasi. Mengonsumsi air putih atau minuman elektrolit untuk membantu rehidrasi tubuh.

2. Istirahat

Istirahat adalah cara mengatasi masuk angin lainnya yang mudah untuk dilakukan. Dalam melawan infeksi, tubuh membutuhkan banyak energi. Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk beristirahat sebanyak mungkin untuk membantu tubuh pulih lebih cepat.

3. Mandi dengan Air Hangat

Orang yang masuk angin sering kali merasa kedinginan dan sering kali enggan untuk mandi dengan air dingin. Jika Anda tetap mandi menggunakan air dingin, hal itu dapat menyebabkan menggigil.

Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan air hangat untuk memberikan kenyamanan pada tubuh. Mandi juga dapat menenangkan otot yang lelah.

4. Konsumsi Obat

Meski istilah masuk angin tidak dikenal dalam dunia medis, Anda bisa menggunakan cara mengatasi masuk angin dengan bantuan medis. Beberapa obat tanpa resep yang dijual dapat membantu mengurangi demam dan membuat tubuh lebih nyaman.

Obat-obatan ini termasuk:

  • Ibuprofen.
  • Parasetamol.
  • Naproxen.

5. Menggunakan Pakaian yang Tepat

Demam bisa membuat suhu tubuh seseorang naik turun, kadang merasa panas namun bisa juga merasa dingin. Jika Anda mengenakan pakaian yang terlalu tebal, suhu panas tubuh bisa terperangkap dan bisa meningkatkan suhu tubuh.

Namun jika Anda mulai merasa kedinginan, menggunakan pakaian rangkap bisa dilakukan untuk menciptakan kehangatan.

 

6. Makan dengan Perlahan

Salah satu ciri masuk angin adalah sering buang angin. Salah satu penyebab hal ini adalah menelan udara lewat makanan atau minuman.  Meskipun tidak mungkin untuk menghindari hal ini sepenuhnya, Anda bisa mengurangi jumlah udara yang tertelan yaitu dengan makan secara perlahan. Hindari makan sambil melakukan aktivitas lain.

7. Hindari Mengunyah Permen Karet

Seseorang yang mengunyah permen karet sepanjang hari akan menelan jauh lebih banyak udara daripada mereka yang tidak. Jika hal ini dilakukan untuk menjaga mulut tetap segar, cobalah obat kumur sebagai gantinya untuk mengurangi bakteri yang menyebabkan bau di mulut.

8. Kurangi Makanan yang Menghasilkan Gas

Beberapa makanan menghasilkan lebih banyak gas daripada yang lain. Karbohidrat tertentu adalah penyebab umum, termasuk yang mengandung fruktosa, laktosa, serat tidak larut, dan pati. Karbohidrat ini difermentasi di usus besar dan memiliki riwayat menyebabkan masalah pencernaan.

Namun, banyak dari makanan penghasil gas ini merupakan bagian penting dari diet sehat. Anda mungkin tidak perlu benar-benar menghilangkan makanan ini dari diet, tetapi Anda bisa mengonsumsinya lebih sedikit.

Karbohidrat penghasil gas yang umum meliputi:

  • Gula kompleks. Seperti kacang, kubis, kubis Brussel, brokoli, asparagus, biji-bijian, sorbitol, dan sayuran lainnya.
  • Fruktosa. Seperti bawang, artichoke, pir, minuman ringan, jus buah, dan buah-buahan lainnya.
  • Laktosa. Semua produk olahan susu, termasuk susu murni, keju, dan es krim.
  • Serat tidak larut. Sebagian besar buah-buahan, dedak gandum, dan kacang-kacangan.
  • Pati. Seperti kentang, pasta, gandum, dan jagung.

9. Periksa Intoleransi Makanan dengan Diet Eliminasi

Intoleransi makanan berbeda dengan alergi makanan. Alih-alih respons alergi, intoleransi makanan menyebabkan gangguan pencernaan seperti diare, kembung, dan mual. Intoleransi makanan yang umum adalah intoleransi laktosa. Laktosa terdapat di semua produk susu.

Diet eliminasi dapat membantu Anda mempersempit penyebab kelebihan gas. Cobalah menghilangkan semua produk susu dari diet.

Jika Anda masih mengalami masuk angin, cobalah menghilangkan makanan penghasil gas seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Kemudian, perlahan-lahan mulailah menambahkan makanan satu per satu. Simpan catatan terperinci tentang makanan dan gejala apa pun yang muncul.

Pada beberapa kasus, banyak orang merasa kondisi ini terkait dengan intoleransi gluten. Sebelum Anda mulai mengonsumsi makanan bebas gluten, konsultasi dengan dokter spesialis gastroenterologi diperlukan untuk mendiagnosis kondisi dengan tepat.

10. Hindari Soda, Bir, dan Minuman Berkarbonasi

Gelembung udara yang ditemukan dalam minuman berkarbonasi terkenal karena kemampuannya menghasilkan sendawa. Tetapi sebagian dari udara ini juga akan masuk melalui saluran pencernaan dan keluar dari tubuh melalui rektum. Cobalah mengganti minuman berkarbonasi dengan air putih atau teh.

11. Konsumsi Suplemen Enzim

Cobalah konsumsi obat bebas yang yang mengandung enzim pencernaan a-galaktosidase untuk membantu pemecahan karbohidrat kompleks. Suplemen ini memungkinkan karbohidrat kompleks dipecah di usus kecil, daripada dipecah oleh bakteri penghasil gas di usus besar.

Sebuah studi menemukan bahwa a-galactosidase secara signifikan mengurangi keparahan perut kembung setelah makan kacang. Akan tetapi, suplemen ini tidak membantu mengurangi gas yang akibat laktosa atau serat.

Lactaid mengandung enzim yang disebut laktase yang dapat membantu orang dengan intoleransi laktosa mencerna produk susu. Namun suplemen ini harus Anda konsumsi sebelum makan

Nah, itulah berbagai cara mengatasi masuk angin di rumah yang bisa Anda lakukan. Jaga kesehatan dan semoga informasi ini bermanfaat!

paket obat isolasi mandiri doktersehat

 

  1. Cho-Dorado, Michele. 2019. 10 Tips to Help You Stop Farting. https://www.healthline.com/health/how-to-stop-farting. (Diakses pada 29 Juli 2021).
  2. Martinez, Kevin. 2021. What are the best home remedies for fever?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326925. (Diakses pada 29 Juli 2021).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi