DokterSehat.Com – Dunia diet terus berkembang setiap tahunnya. Aneka protokol bar uterus bermunculan dengan pendekatan yang beragam. Ada diet dengan pendekatan rendah karbohidrat. Selain itu ada juga diet dengan pendekatan vegetarian, tapi semua makanannya masih mentah atau tidak dimasak sama sekali.
Nah, pada artikel ini kita akan membahas salah satu diet yang mulai naik daun dan dilakukan oleh banyak orang. Diet itu adalah raw vegan atau vegetarian dengan konsep mentah atau raw.
Selama ini kita mengenal vegetarian sebagai salah satu gaya hidup yang sudah ada sejak lama. Konsep gaya hidup vegetarian adalah tidak mengonsumsi olahan makanan dari hewan apa pun bentuknya termasuk keju, susu, dan telur. Selanjutnya, sayuran dan buah yang dikonsumsi juga boleh matang atau dimasak dahulu dengan suhu tinggi.
Berbeda dengan gaya hidup vegetarian, diet raw vegan tidak memasak buah, sayur, dan biji-bijiannya dengan suhu tinggi. Biasanya standar yang digunakan oleh pelaku diet ini adalah 48° C. Lebih tinggi dari suhu ini, sayuran akan matang sehingga konsep raw atau mentah tidak berlaku lagi.
Para pelaku diet ini meyakini kalau memasak buah dan sayuran terlebih dahulu akan mengurangi gizi yang dikandung. Apalagi kalau makanannya direbut, gizi akan larut dengan air sehingga apa yang dimakan tidak mengandung apa-apa selain serat.
Melakukan diet raw vegan diklaim bisa memberikan banyak sekali manfaat untuk tubuh. Manfaat itu terdiri dari beberapa hal di bawah ini.
Mengonsumsi makanan yang mentah ternyata bisa menyehatkan jantung. Pasalnya makanan yang tidak diolah akan jarang menggunakan minyak dan juga garam. Dampaknya kolesterol merugikan di dalam tubuh akan menurun. Peredaran darah juga akan menjadi lancar sehingga jantung selalu sehat.
Makanan mentah tidak mengandung banyak gula yang bisa memicu kenaikan gula darah dan juga diabetes tipe 2. Kondisi ini bisa didapatkan kalau Anda tidak banyak mengonsumsi buah yang manis atau jus dengan tambahan gula dapur atau pemanis lainnya.
Diet raw vegan ternyata membantu seseorang untuk menurunkan berat badannya cukup banyak. Penurunan berat badan ini terjadi secara berkala bersamaan dengan kadar lemak. Dari penelitian yang dilakukan, diet ini mampu menurunkan berat badan hingga 12 kg selama 3 tahun kalau dijalankan dengan konsisten.
Pencernaan akan menjadi sangat sehat karena di dalam lambung banyak sekali serat yang sehat. Dengan serat yang sehat ini, sembelit bisa diatasi. Inflamasi dan gangguan di dalam saluran pencernaan juga bisa dicegah. Aneka sayuran yang masuk juga membuat bakteri baik di dalam saluran pencernaan.
Meski dianggap mampu memberikan banyak manfaat, diet tetap memiliki beberapa risiko yang harus diperhatikan. Berikut beberapa risiko dari diet raw vegan.
Tubuh manusia membutuhkan banyak sekali nutrisi dalam tubuh mulai dari protein, lemak, dan karbohidrat. Melakukan diet ini memungkinkan Anda akan sulit memenuhi semua kebutuhan nutrisi. Apalagi minyak yang menjadi sumber lemak jarang sekali digunakan untuk konsumsi harian.
Kalau Anda tidak mau mendapatkan masalah ini ada baiknya untuk mencari sumber-sumber protein, karbohidrat, dan lemak terbaik dari buah sayur. Dengan begitu, diet tetap ada pada jalan yang benar dan Anda tidak mengalami sakit.
Otot dan tulang bisa saja menjadi lemah. Pasalnya kebutuhan kalsium dan vitamin D jarang terpenuhi. Dua zat penting ini lebih banyak berasal dari olahan hewani sehingga konsumsi suplemen harus dilakukan kalau tidak ingin mendapatkan efek samping lebih besar.
Dari studi yang dilakukan sekitar 97 persen pelaku vegetarian memiliki pengeroposan gigi. Kondisi ini muncul karena kebutuhan kalsium tubuh yang besar diambil dari gigi dan tulang.
Meski belum jelas penyebabnya, sekitar 70 persen wanita dengan gaya hidup ini mengalami gangguan siklus menstruasi. Akibat gangguan ini fertilitas juga menurun akibat berat badan yang cukup rendah.
Melakukan diet raw vegan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Kalau Anda ingin melakukannya, coba simak beberapa tips di bawah ini.
Inilah sedikit ulasan tentang diet raw vegan yang mulai banyak dilakukan oleh masyarakat khususnya kaum hawa. Nah, menurut Anda sendiri, apakah diet jenis ini cocok untuk tubuh atau malah memberikan banyak kekurangan? Kalau diminta mencoba, apakah Anda mau melakukannya?