Diet Atkins adalah salah satu jenis diet yang bisa Anda jadikan pilihan dalam upaya menurunkan berat badan maupun menjaga kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai macam penyakit. Simak informasi selengkapnya mengenai Atkins diet berikut ini!
Diet Atkins adalah diet rendah karbohidrat namun tinggi protein dan lemak yang cukup populer di kalangan para pelaku diet. Diet ini dicetuskan oleh Dr. Robert C. Atkins yang juga seorang kardiolog pada awal dekade 70-an. Terlepas dari banyaknya pro dan kontra yang berkembang tentang keamanan diet tersebut, namun tak sedikit orang yang tetap mencoba dan merasakan manfaatnya.
Teori Atkins diet mengatakan bahwa dengan meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan lemak serta tidak makan makanan tinggi karbohidrat selama 2 minggu pertama, tubuh akan membangun ketosis. Ketosis adalah keadaan di mana tubuh menggunakan lemak sebagai ‘bahan bakar’. Hal inilah yang kemudian dianggap efektif mengurangi kadar lemak sehingga berat badan pun menurun.
Manfaat diet Atkins yang paling utama tentu saja untuk menurunkan berat badan. Akan tetapi, ada sejumlah manfaat penting lainnya yang juga bisa dirasakan oleh para pelaku diet yang secara prinsip hampir serupa dengan diet ketogenik ini.
Berikut adalah manfaat diet ini selain menurunkan berat badan:
Manfaat yang pertama dari diet ini adalah dapat menurunkan kadar lemak LDL alias kolesterol ‘jahat’ dan trigliserida darah. Kendati demikian, belum dapat diketahui secara pasti seberapa besar efektivitas diet dalam menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah tersebut.
Bagi para penderita tekanan darah tinggi alias hipertensi, salah satu cara guna mengatasi masalah ini adalah dengan menerapkan diet Atkins. Memang, belum ada bukti ilmiah yang kuat untuk mendukung manfaatnya yang satu ini. Akan tetapi, tidak ada salahnya Anda yang mengidap hipertensi untuk mencoba menjadikan diet tersebut sebagai salah satu cara menurunkan tekanan darah.
Berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter perihal rencana Anda untuk menerapkan Atkins diet ini agar jangan sampai salah langkah dan malah justru membahayakan diri sendiri.
Terkait dengan manfaat yang sudah disampaikan pada poin-poin di atas, sampailah kita di satu konklusi bahwa diet ini dapat mencegah Anda dari penyakit yang menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia (menurut data Kemenkes RI tahun 2014) yakni penyakit jantung.
Sebagaimana diketahui, jantung adalah penyakit kardiovaskular yang dipicu oleh kolesterol dan juga hipertensi. Dengan menjaga kadar kolesterol dan tekanan darah tetap normal, risiko penyakit jantung pun dapat ditekan.
Penelitian lainnya menunjukkan jika menerapkan diet Atkins yang notabene mengharuskan pelakunya untuk meminimalisir konsumsi makanan tinggi karbohidrat ternyata berdampak positif bagi kesehatan tubuh, yakni mencegah penyakit diabetes di kemudian hari.
Makanan-makanan yang dikonsumsi selama menjalani program diet ini dikatakan dapat membantu gula darah (glukosa) tetap terkendali.
Sayangnya, manfaat-manfaat tersebut belum bisa dikatakan kuat oleh karena masih terbatasnya penelitian yang dilakukan. Penelitian lebih lanjut diperlukan guna memastikan potensi yang dimiliki oleh diet ini.
Sebelum melakukan Atkins diet, ketahui terlebih dahulu beberapa hal berikut ini:
Menu diet Atkins yang dianjurkan adalah makanan-makanan seperti:
Sementara itu, jenis minuman yang masih boleh dikonsumsi selama menjalani Atkins diet adalah sebagai berikut:
Sebaliknya, Anda disarankan untuk menghindari—atau setidaknya membatasi—konsumsi makanan-makanan seperti:
Berikut adalah panduan menu diet Atkins setiap hari yang bisa menjadi referensi bagi Anda:
Dalam menjalankan Atkins diet, ada 4 (empat) fase yang akan Anda jalani yaitu:
Fase pertama adalah fase di mana kadar karbohidrat yang boleh masuk ke dalam tubuh tidak lebih dari 20 gram per harinya. Fase ini berlangsung selama 2 minggu. Anda lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung banyak protein, pun tinggi lemak. Selain itu, konsumsi sayuran rendah karbohidrat juga dianjurkan.
Memasuki fase kedua, jumlah karbohidrat yang diperbolehkan masuk ke dalam tubuh dapat ditingkatkan. Sumber karbohidrat yang disarankan adalah buah-buahan, sayuran, beras merah, dan gandum.
Fase kedua berlangsung hingga selisih antara berat badan saat ini dengan berat badan yang diinginkan berada di angka 4,5 kg.
Setelah berhasil mencapai berat badan yang diinginkan, Anda akan memasuki fase ketiga. Pada fase ini, kadar karbohidrat dapat ditambah hingga 10 gram yang mana sumber karbohidrat ini bisa berasal dari gandum utuh, sayuran, dan buah-buahan.
Fase keempat tidak memiliki batasan waktu, dalam artian Anda akan menjalani fase ini seumur hidup. Fase keempat adalah ketika Anda sudah berada pada berat badan yang diinginkan, kemudian Anda bisa mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat. Dengan catatan, jumlah karbohidrat harus tetap dibatasi dan jangan sampai membuat berat badan kembali bertambah.
Jika Anda bertanya-tanya apakah diet ini memiliki efek samping atau tidak, jawabannya tentu saja ya. Mengingat diet mengharuskan Anda mengonsumsi sedikit karbohidrat—padahal karbohidrat merupakan sumber energi tubuh—maka ada sejumlah efek samping yang akan dirasakan, yaitu:
Diet ini bahkan dapat menyebabkan pelakunya mengalami ketosis. Ketosis adalah kondisi ketika kadar keton di dalam darah melebihi batas normal akibat minimnya kadar pasokan karbohidrat ke dalam tubuh. Jika tidak segera diatasi, penyakit ini bisa berkembang menjadi ketoasidosis yang dapat mengancam keselamatan jiwa. Ketoasidosis utamanya dialami oleh para pelaku diet yang kebetulan juga mengidap penyakit diabetes.
Oleh sebab itu, tidak semua orang bisa melakukan diet ini sebagai upaya menurunkan berat badan. Berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu jika Anda ingin melakukannya. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!