DokterSehat.Com – Seks selama ini dikenal sebagai aktivitas fisik yang memberikan kenikmatan saja. Puncak dari seks adalah orgasme yang berujung pada ejakulasi pada pria. Selebihnya, seks hanya kita anggap sebagai aktivitas wajib untuk mendapatkan momongan yang selama ini diidamkan.
Selain untuk kepuasan dan juga mendapatkan keturunan, seks sejatinya dilakukan untuk menguatkan hubungan suami istri. Selama ini seks hanya dilakukan dengan tujuan mendapatkan orgasme saja. Akibatnya, kemesraan tidak didapatkan dengan maksimal dan pasangan hanya terobsesi mendapatkan kenikmatan.
Selama ini kita selalu salah menafsirkan seks sebagai aktivitas fisik saja. Padahal seks melibatkan banyak hal khususnya pikiran dari pasangan. Seks yang tidak dilakukan secara relaks dan memiliki kedekatan tinggi bisa mengalami gangguan. Itulah kenapa kita tidak boleh berpadangan kalau seks hanya masalah penetrasi saja.
Seks yang dilakukan tanpa harus melakukan penetrasi dan mendapatkan orgasme, Dinamakan teknik bernama karezza. Pada pembahasan ini kita akan mengulik semua hal tentang karezza agar variasi seks yang Anda miliki jadi lebih beragam.
Karezza adalah teknik berhubungan seksual yang fokusnya bukan mendapatkan orgasme. Aktivitas ini dilakukan untuk mendekatkan pasangan dan sama-sama memberikan apa yang dimiliki dengan maksimal.
Teknik karezza lebih banyak melakukan foreplay ketimbang penetrasi. Pasangan akan saling memberikan rangsangan dan mengungkapkan rasa sayangnya. Ingat ya, rasa sayangnya bukan hanya mengumbar nafsu saja.
Puncak dari aktivitas seksual ini adalah mendapatkan keintiman dan afeksi yang lebih besar dari sebelumnya. Masalah nanti mendapatkan orgasme tidak menjadi masalah. Intinya seks dilakukan dengan santai, relaks, dan perlahan-lahan.
Jika dilihat sekilas karezza seperti aktivitas seks yang tidak bermakna. Bagaimana mungkin seks dilakukan tanpa ada puncak berupa orgasme.
Memang benar, tapi justru seks jenis inilah yang membantu banyak orang melakukan aktivitas yang intim dengan pasangan. Berikut beberapa manfaat dari karezza yang harus kita tahu.
Selama ini kita selalu menghindari seks saat sedang lelah. Kalau melakukan seks dalam kondisi tubuh yang lemah, kita jadi tidak maksimal melakukannya. Pria pun juga akan susah melakukan penetrasi.
Nah, kalau Anda menerapkan karezza, rasa lelah tidak akan menjadi masalah. Toh inti dari seks yang dilakukan bukan mendapatkan orgasme, tapi untuk mendekatkan diri dan memperkuat keintiman.
Wanita yang baru saja melahirkan atau mengalami menopause biasanya mengalami rasa sakit saat bercinta dengan pasangan. Rasa sakit inti tentu menurunkan kenikmatan seks yang dirasakan.
Dengan karezza ini mereka tidak perlu menerima penetrasi kalau tidak memungkinkan. Yang didapatkan hanyalah pelukan dan stimulus di zona sensitif lainnya.
Pria yang mengalami gangguan pada penis entah itu impotensi hingga masalah prostat selalu enggan untuk bercinta dengan pasangan. Alasannya sederhana saja, mereka tidak mau mengecewakan istri.
Kalau menggunakan karezza, ereksi atau tidaknya penis tidak menjadi masalah. Inti dari seks ini adalah saling mendekatkan diri ditambah dengan sedikit rangsangan jika memang perlu.
Ingin mencoba seks dengan teknik karezza malam ini juga dengan pasangan? Coba lakukan beberapa langkah di bawah ini. Jangan tergesa-gesa dan lakukan dengan santai saja. Namanya baru pertama kali, melakukan kesalahan adalah sesuatu yang wajar.
Selain tata cara di atas, Anda bisa melakukan variasi gerakan sendiri yang cocok untuk Anda dan juga pasangan. Biasanya setiap pasangan memiliki ritualnya sendiri dalam hal seks.
Sumber: