Terbit: 16 September 2019
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Memiliki kondisi kesehatan tertentu bisa membuat aktivitas seks yang menyenangkan terkadang mengalami gangguan. Misal pada pria terjadi disfungsi ereksi sehingga kemampuan untuk melakukan seks dengan maksimal terganggu. Lebih lanjut pada wanita, gangguan bisa terjadi saat mereka mengalami keputihan patogen atau mengalami vagina kering.

7 Cara Melakukan Seks pada Penderita Diabetes

Gangguan Seks Akibat Sakit

Selain masalah disfungsi ereksi, pria juga cenderung tidak mampu mempertahankan kekerasan penis sehingga seks yang intens susah dilakukan. Akibatnya, saat seks dilakukan, penis jadi lemas dengan sendirinya. Kondisi ini menyebabkan pria tidak bisa melakukan penetrasi dengan sempurna.

Selanjutnya pada wanita, gangguan seks yang terjadi bisa berupa nyeri yang sangat intens di dalam vagina. Nyeri ini muncul akibat ada masalah pada organ internal dari vagina. Dampak dari masalah ini adalah rasa tidak nyaman yang terus muncul. Seks yang dilakukan bisa terganggu sehingga kemungkinan mendapatkan orgasme dan kepuasan secara psikologi susah terjadi.

Selain dua gangguan di atas ada satu lagi kondisi tubuh yang menyebabkan gangguan seks lebih besar. Kondisi itu adalah diabetes. Kalau Anda atau pasangan memiliki kondisi diabetes, simak tips melakukan seks di bawah ini dengan saksama agar tidak mengalami masalah yang tidak perlu.

Cara Melakukan Seks Meski Memiliki Diabetes

Meski memiliki diabetes, seseorang masih bisa melakukan seks dengan sangat sempurna. Asal melakukan beberapa cara di bawah ini seks bisa berjalan dengan lebih sempurna.

  1. Rutin Melakukan Olahraga

Kalau darah mengalami peningkatan gula darah, tubuh akan sering lemas sehingga pria atau wanita pun malas melakukan kegiatan agak berat. Saat seks, sensitivitas tubuh juga menurun sehingga kenikmatan yang akan didapatkan juga anjlok cukup jauh.

Agar seks tetap berjalan dengan lancar, seseorang dengan kondisi diabetes tetap disarankan untuk melakukan olahraga secara rutin. Dengan melakukan olahraga rutin, mereka bisa memperlancar aliran darah khususnya yang bergerak ke kemaluan sehingga seks bisa berjalan dengan maksimal.

  1. Mengubah Pola Makan Harian

Seseorang yang mengalami diabetes biasanya tidak bisa makan sembarangan. Kadar gula darah di dalam tubuh mengalami kenaikan, tubuh akan mengalami gangguan. Tubuh akan merasa lemas, pusing, dan gangguan lain yang bisa menurunkan kemampuan seks secara menyeluruh.

Kalau Anda masih melakukan seks secara rutin dan tetap aktif meski memiliki diabetes, usahakan selalu mengatur pola makan. Jangan biarkan gula darah terlalu tinggi khususnya sebelum bercinta. Kalau kadar gula darah bisa stabil setiap saat, aktivitas harian tidak akan terganggu.

  1. Tidak Makan Berlebihan Sebelum seks

Hindari makan terlalu berlebihan. Kalau Anda makan terlalu berlebihan, tubuh akan mengalami kenaikan gula darah lalu anjlok dengan cepat. Sebelum melakukan seks, hanya konsumsi makanan yang bisa mengganjal perut saja. Jangan makan berat karena tubuh bisa jadi sangat lemas dan sulit dikendalikan.

Kalau Anda terpaksa makan, sebisa mungkin untuk hanya mengonsumsi makanan yang tidak terlalu manis dan mengandung karbohidrat sederhana. Lebih baik mengonsumsi makanan yang aman dikonsumsi seperti buah atau sayuran.

  1. Gunakan Kondom untuk Pengaman

Diabetes menyebabkan kadar gula darah di dalam tubuh naik dan area di sekitar vagina mengalami perubahan pH yang signifikan. Perubahan pH ini menyebabkan flora normal sering mati dan memudahkan bakteri dari luar masuk dan menyebabkan infeksi dengan cepat.

Melakukan seks dengan bantuan pengaman seperti kondom akan mengurangi risiko terjadinya infeksi. Selain itu, penis yang tidak ditutupi kondom juga kemungkinan besar membawa kotoran masuk ke dalam sehingga infeksi lanjutan bisa terjadi dan mengganggu kesehatan vagina dan sistem reproduksi secara menyeluruh.

  1. Hindari Alkohol

Beberapa orang menganggap alkohol bisa menaikkan gairah seks. Padahal alkohol yang diminum sebelum bercinta bisa menyebabkan penurunan gula darah yang signifikan pada tubuh. Selain itu seks yang dilakukan juga membuat energi di dalam tubuh semakin habis.

Kalau seks yang dilakukan pada kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini peluang pasangan merasakan lemas cukup tinggi. Bahkan kondisi gula darah yang terlalu rendah bisa membahayakan kesehatan.

  1. Gunakan Pelicin untuk Seks

Wanita yang mengalami gangguan pada vagina dan juga kerap mengalami infeksi biasanya memiliki rongga yang kering. Tingginya gula darah di dalam tubuh menghambat produksi cairan pelumas sehingga seks yang dilakukan akan berjalan terhambat dan penuh dengan rasa sakit.

Agar tidak ada gesekan dan luka tambahan di dalam vagina, pasangan disarankan untuk menggunakan pelumas tambahan yang terbuat dari bahan air. Dengan pelumas ini seks bisa berjalan dengan lebih aman dan tetap memberikan rasa nikmat.

  1. Rutin Memeriksakan Kesehatan

Pastikan tubuh dalam kondisi sehat terlebih dahulu kalau Anda ingin melakukan seks. Kalau tubuh tidak sehat, kemungkinan besar akan terjadi gangguan. Misal, gula darah yang  Anda miliki sedang tinggi, tentu aktivitas intens seperti seks tidak akan terjadi dengan sempurna.

Lakukan perawatan rutin ke dokter untuk mengecek kadar gula darah. Konsumsi oat yang diberikan juga agar kondisi tubuh terus stabil dan tidak mengalami masalah dengan tenaga.

Demikianlah ulasan tentang seks yang dilakukan oleh pengidap diabetes. Dengan melakukan beberapa cara di atas, masalah seks yang terjadi saat diabetes tidak akan muncul dan aktivitas intim Anda berjalan dengan lancar.

 

 

Sumber:

  1. Nall, Rachel. 2019. How does diabetes affect your sex life?. https://www.medicalnewstoday.com/articles/317194.php. (Diakses 16 September 2019).
  2. Peri, Camille. Better Sex With Diabetes. https://www.webmd.com/diabetes/head2toe-15/better-sex-diabetes. (Diakses 16 September 2019).
  3. Connell, Kelly. 2018. Type 2 Diabetes and Sexual Health. https://www.healthline.com/health/type-2-diabetes/sex-health. (Diakses 16 September 2019).

 


DokterSehat | © 2023 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi