DokterSehat.Com – Seks anal memang jarang sekali dilakukan oleh pasangan karena dianggap tabu dan terlalu berisiko. Namun, beberapa pasangan juga mencobanya untuk sekadar menjawab rasa penasaran atau ingin mendapatkan alternatif seks yang lebih lebar selain vaginal dan oral.
Seks anal memang berisiko, tapi kalau dilakukan dengan benar akan memberikan kenikmatan yang besar pada dua belah pihak. Kalau seks ini tidak dilakukan dengan benar, perdarahan akan sering terjadi. Perdarahan yang terjadi pada anus pasca seks bisa menimbulkan masalah besar atau tidak berdampak sama sekali.
Sebenarnya seks anal memang tidak dianjurkan untuk pasangan baik yang heteroseksual atau homoseksual. Namun, pada beberapa orang, seks anal memberikan kenikmatan sendiri baik secara seksual atau psikis. Itulah kenapa seks anal tetap dilakukan.
Sayangnya seks anal sering dianggap sebagai seks pada umumnya yang dilakukan secara vaginal. Padahal hal ini memiliki cukup banyak perbedaan mulai dari kebersihannya hingga penggunaan pelumas. Seperti yang kita tahu, anus tidak menghasilkan pelumas sendiri seperti vagina.
Sebelum melakukan seks, pasangan harus sama-sama paham apa yang harus dilakukan. Selain itu mereka juga harus memahami berbagai jenis risiko yang akan terjadi kalau pasangan tetap melakukannya.
Seks anal berbeda dengan seks yang pada umumnya dilakukan oleh pasangan. Pertama struktur otot di anus dan vagina itu berbeda. Kalau vagina cukup elastis dan tebal, anus tidak demikian. Kemungkinan terjadi sakit dan perdarahan akan besar khususnya pasangan yang baru pertama kali melakukannya.
Seks vaginal yang dilakukan untuk pertama kali juga membuat wanita mengalami perdarahan. Namun, perdarahan ini sering tidak menimbulkan dampak apa-apa. Setelah seks dilakukan berkali-kali, rasa sakitnya akan hilang dengan sendirinya dan berganti rasa nikmat yang besar.
Anus mungkin juga sama dengan vagina untuk masalah perdarahan dan juga adaptasi. Namun, area anus mungkin lebih kotor kalau tidak dibersihkan dengan sempurna. Kemungkinan terjadi penularan penyakit cukup besar termasuk HIV yang sangat berbahaya.
Kalau dilakukan dengan benar, seks anal tidak akan menimbulkan masalah yang besar. Misal dengan dicuci bagian dalamnya terlebih dahulu agar tidak ada sisa kotoran. Selain itu pasangan harus melakukannya dengan kesadaran tinggi. Kalau seks anal dilakukan dengan paksaan, kemungkinan besar akan terjadi masalah termasuk perdarahan.
Perdarahan setelah seks anal akan terjadi pada saat pasangan baru melakukannya untuk pertama kali. Perdarahan ini terjadi karena penis merobek beberapa jaringan kulit dan juga bukaan dari anus. Rasa sakit akan bertahan selama beberapa hal dan kembali normal seperti sebelumnya.
Kalau perdarahan yang terjadi hanya sedikit atau berupa bercak, mungkin pasangan tidak perlu khawatir. Perdarahan akan hilang dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Kalau selama melakukan seks anal, perdarahan terus terjadi dan wanita tidak nyaman, Anda sebaiknya hati-hati.
Rasa sakit yang terus-menerus di anus bisa jadi tanda wasir atau ada pembengkakan di dalam anus. Selanjutnya meski cukup langka, kanker anus juga bisa terjadi dan menyebabkan perdarahan yang cukup masif. Kalau sudah sampai pada kondisi ini seks tidak bisa dilakukan lagi oleh pasangan karena sangat berisiko.
Selalu cek kondisi dari anus setelah melakukan seks anal. Kalau memang sering mengalami perdarahan, berarti caranya salah. Bisa jadi pelumas yang digunakan kurang banyak. Selain itu, intensitas dari penetrasi juga menentukan apakah seks akan berjalan lancar atau sebaliknya.
Seks anal memang berbahaya, tapi kalau dilakukan dengan benar tidak akan memberikan efek apa-apa. Kalau Anda ingin mencobanya, selalu perhatikan beberapa hal di bawah ini.
Inilah ulasan tentang seks anal yang kerap menimbulkan efek perdarahan. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua terkait alternatif seks lain yang cukup berisiko, tapi juga menawarkan kenikmatan yang berbeda.
Sumber: