Meski penggunaan kondom tampak sederhana, ternyata banyak pria tidak mengetahui bagaimana penyimpanan dan penggunaan kondom dengan benar. Pemasangan dan cara menyimpan yang salah berisiko meningkatkan penularan penyakit seksual serta kehamilan. Lantas, apa saja kesalahan dalam memakai kondom yang sering dilakukan?
Mengetahui kesalahan dalam memakai kondom dapat mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Berikut kesalahan paling umum yang membuat fungsi kondom menjadi tidak efektif, di antaranya:
Kesalahan memakai kondom yang umum terjadi adalah tidak memeriksa tanggal kedaluwarsanya. Selain kedaluwarsa, sering kali pria tidak menyadari bahwa kondom yang dibelinya sudah dalam keadaan rusak. Oleh karena itu, memeriksa kemasan kondom adalah hal pertama yang tidak boleh dianggap sepele.
Jika Anda menemukan kondom yang tampak lengket pada kemasan atau warna yang pudar, sebaiknya jangan dibeli apalagi digunakan.
Kesalahan memakai kondom berikutnya adalah membeli kondom yang tidak sesuai ukuran. Seperti halnya bagian tubuh yang lain, ukuran penis setiap orang berbeda-beda. Sebelum membeli, kenali berbagai ukuran kondom. Pastikan Anda membeli kondom yang sesuai ukuran.
Jika Anda membeli kondom dengan ukuran yang tidak sesuai, misalnya lebih kecil dari ukuran penis, maka kondom akan mudah sobek. Sedangkan, ukuran yang besar akan mudah lepas ketika berhubungan.
Ketika nafsu Anda menggebu-gebu untuk segera melakukan penetrasi, sering kali pria membuka kemasan kondom dengan terburu-buru; bisa menyobek atau mengigitnya dengan keras. Membuka kemasan dengan cara tersebut dapat meningkatkan risiko kondom sobek.
Jika Anda menggunakan kondom saat penis belum sepenuhnya ereksi, hal itu akan membuat kondom lebih sulit dikenakan dan mudah koyak karena tidak terpasang dengan baik.
Meski begitu, saat penis sudah ereksi dengan maksimal kondom dapat mengalami perubahan posisi karena perubahan ukuran penis sebelum dan sesudah ereksi.
Supaya kondom dapat melekat sempurna pada penis, Anda bisa memulai dengan meletakkan pada kepala penis dan perlahan buka gulungannya hingga menutupi seluruh permukaan penis.
Saat nafsu pria dan wanita sudah menggebu-gebu, banyak pasangan melaporkan hubungan seksual dilakukan sebelum kondom benar-benar melapisi seluruh penis.
Apabila gulungan kondom tidak terbuka dengan benar, Anda akan berisiko terkena infeksi menular seksual atau terjadi kehamilan yang tidak diinginkan.
Kesalahan utama saat menggunakan kondom ini umum dilakukan karena banyak laki-laki menganggap kondom harus digunakan rapat tanpa menyisakan ruang udara.
Padahal ruang di ujung kondom berguna sebagai tempat air mani. Jika ruang tersebut tidak ada, maka air mani akan mudah tercecer. Kondisi ini juga bisa membuat kondom robek.
Banyak pria tidak menyadari bahwa tidak mencabut kondom usai ejakulasi termasuk kesalahan. Mendiamkan kondom setelah terjadi ejakulasi adalah tindakan yang tidak tepat.
Kondisi ini bisa membuat air mani keluar dari kondom. Oleh karena itu, pegang pinggiran kondom saat Anda menarik untuk melepasnya. Cara ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya tumpahan air mani.
Jika Anda memiliki kebiasaan berlama-lama menggunakan kondom setelah ejakulasi, sepertinya hal ini adalah aktivitas yang harus dihindari. Kesalahan memakai kondom ini bisa membuat iritasi kulit penis karena air mani mengandung banyak molekul anti-peradangan.
Jika kondom didiamkan terlalu lama melapisi penis, sisa air mani dapat bercampur dengan cairan pra-ejakulasi sehingga berisiko menyumbat uretra penis.
Penggunaan pelumas pada dasarnya diperlukan agar berhubungan seks lebih nyaman. Namun, tidak semua pelumas cocok dengan bahan kondom.
Menjadikan baby oil, lotion, atau petroleum jelly sebagai pelumas tidaklah tepat karena dapat merusak kondom. Gunakanlah pelumas berbahan dasar air.
Demi menjaga penyebaran penyakit dan mencegah terjadinya kehamilan, terdapat beberapa pria yang menggunakan kondom lebih dari satu lapis. Padahal, menggunakan kondom dua sekaligus justru memudahkan gesekan antara kondom, di mana hal ini justru berisiko membuat kondom sobek.
Kesalahan memakai kondom tidak hanya saat menggunakannya, tetapi juga bagaimana cara penyimpanannya. Salah satu tempat yang sering dijadikan tempat penyimpanan adalah dompet. Padahal, kondom yang disimpan di dompet dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan rusak.
Jika Anda mengalami iritasi atau pembengkakan, atau pasangan Anda yang mengalami hal tersebut setelah menggunakan kondom lateks, Anda perlu memeriksakan diri ke dokter , karena hal ini bisa menjadi tanda alergi lateks.
Alergi lateks dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai dermatitis kontak, yang berarti bagian tubuh Anda yang terkena lateks menjadi bengkak, merah, dan gatal. Oleh karena itu, pilihlah kondom yang terbuat dari bahan alternatif seperti usus domba atau polyurethane.
Kesalahan memakai kondom yang sering kali terjadi adalah menempatkan kondom secara terbalik. Jika ini terjadi, proses penetrasi menjadi tidak nyaman. Guna menghindari hal ini, sebaiknya buka sedikit gulungan sebelum menutupi seluruh bagian penis.
Setelah Anda mengetahui ragam kesalahan dalam memakai kondom, hal lain yang juga tak kalah penting adalah mengetahui bagaimana memakai kondom yang tepat. Berikut tips yang penting untuk diperhatikan, antara lain:
Selain cara penggunaannya, hal lainnya yang harus diketahui antara lain:
Nah, itulah ulasan lengkap tentang berbagai kesalahan memakai kondom dan cara penggunaan yang benar. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat.