DokterSehat.Com – Selama ini kita hanya tahu kalau disfungsi ereksi adalah gangguan seksual pada pria yang menyerang penis. Pria yang mengalami gangguan ini akan susah mendapatkan ereksi sehingga aktivitas seksualnya tidak bisa dilakukan. Kondisi ini akan mematikan pria secara seksual sehingga kehidupannya akan terganggu.
Selain masalah penis yang tidak bisa mengalami ereksi dengan sempurna. Gangguan ini juga merupakan tanda dari penyakit berbahaya lain. Disfungsi ereksi berkorelasi dengan beberapa penyakit berbahaya yang bisa merenggut nyawa pria dengan mudah.
Nah, agar masalah ereksi tidak merembet ke mana-mana, mari kita lebih memahami apa saja yang menyebabkan pria mengalami gangguan ereksi dan penyakit apa saja yang menjadi turunannya pada beberapa poin yang akan kita bahasa selanjutnya.
Disfungsi ereksi bisa muncul para pria karena beberapa hal, berikut penyebab umumnya yang wajib kita waspadai atau diperlambat kondisinya.
Seiring dengan berjalannya waktu, kadar testosteron di dalam tubuh akan menurun perlahan-lahan. Begitu pria berusia 30 tahun, kadar testosteron akan turun satu persen setiap tahunnya. Kadar ini bisa saja lebih besar jika kondisi kesehatan pria semakin rendah.
Kalau testosteron yang dimiliki pria rendah, kemampuan seksual dan juga reproduksinya juga ikut anjlok. Ubahkan gaya hidup dan sebisa mungkin tidak mengalami obesitas saat usia semakin tua.
Diabetes adalah salah satu penyebab pria tidak bisa mendapatkan ereksi dengan sempurna. Penyakit ini menyebabkan aliran darah ke penis tidak bisa berjalan dengan lancar sehingga kondisi ereksi yang keras tidak akan bisa terjadi. Kalau sudah seperti ini seks dengan pasangan tidak akan bisa terjadi dengan sempurna.
Gangguan peredaran darah yang terjadi di penis bisa terganggu karena ada kerusakan saraf. Kalau Anda masih bisa mengendalikan level gula darah di dalam tubuh, kemungkinan besar tidak akan terjadi masalah pada jaringan saraf. Jaringan saraf yang ada di penis bisa saja menurun dan sensitivitasnya juga menjadi anjlok.
Obesitas akan membuat pria mengalami penurunan testosteron perlahan-lahan. Selain itu, kondisi ini juga membuat peredaran darah ke penis menurun dan libido dari pria penurun. Lemak akan menyebabkan aliran darah mengalami gangguan. Selain itu lemak berlebihan juga menekan produksi testosteron.
Gangguan pada prostat seperti kanker atau peradangan membuat pria susah mendapatkan ereksi. Otot di area penis yang bekerja untuk membantu ereksi tidak bisa berfungsi dengan maksimal dan menyebabkan aliran darah tidak bisa masuk dengan sempurna.
Gangguan psikis seperti tidak percaya diri atau mengalami stres akan membuat pria susah mendapatkan ereksi. Kondisi membuat mereka tidak bisa melakukan seks dengan sempurna.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Circulation American Heart Association, pria yang mengalami disfungsi ereksi berisiko dua kali lipat mengalami gagal jantung. Selain gagal jantung, pria juga berisiko mengalami kematian akibat serangan jantung, dan stroke ketimbang pria yang tidak mengalami impotensi.
Gangguan pada penis ternyata erat sekali dengan penyakit kardiovaskular yang cukup akut. Oleh karena itu, dokter disarankan untuk memeriksa kesehatan jantung pria yang mengalami disfungsi ereksi untuk menghindari adanya komplikasi yang berujung pada kematian.
Disfungsi ereksi erat sekali hubungannya dengan gangguan jantung pada pria. Oleh karena itu, kita disarankan untuk segera mencegah dan mengatasinya. Berikut beberapa hal yang bisa digunakan untuk mengatasi impotensi.
Semoga apa yang dituliskan di atas bisa digunakan untuk rujukan supaya kesehatan penis tetap terjaga dengan baik apa pun kondisinya. Kalau ada masalah yang membuat Anda bingung, segera lakukan konsultasi dengan dokter.
Sumber: