DokterSehat.Com – Onani adalah salah satu aktivitas yang bisa dianggap sebagai seks karena bisa memberikan kenikmatan secara seksual. Onani biasanya dilakukan oleh pria untuk mendapatkan kenikmatan dengan cepat dan mudah. Pada hari biasa, onani bisa dilakukan kapan saja asal tidak berlebihan. Tidak akan ada efek negatif bila tidak dilakukan setiap hari dan berlebihan. Nah, bagaimana jika melakukan onani saat puasa di bulan Ramadan, apa yang akan terjadi pada tubuh dan juga ibadah?
Menurut pandangan Islam, onani yang dilakukan siang hari dapat membatalkan puasa. Artinya ibadah yang dilakukan sejak pagi buta hingga akhirnya penis melakukan ejakulasi adalah sia-sia. Batalnya puasa karena onani ini ada di dalam hadis yang dikeluarkan oleh Bukhari, “Orang yang berpuasa itu meninggalkan syahwat, makan dan minumnya.”
Masturbasi saat puasa di siang hari adalah wujud dari ketidakmampuan kita mengendalikan syahwat atau hawa nafsu. Jadi, selama hawa nafsu tidak bisa ditahan dan akhirnya berujung dengan pengeluaran sperma, puasa akan batal.
Bila sperma keluar bukan karena onani, misal karena mimpi basah, puasa tidak akan batal. Mimpi basah adalah kondisi alami yang akan terjadi pada pria yang lama tidak melakukan ejakulasi. Biasanya mimpi basah terjadi 4-5 minggu sekali kalau pria tidak mengalami ejakulasi sama sekali.
Barangkali Anda masih bisa mengendalikan libido saat siang hari sehingga onani saat puasa tidak dilakukan. Namun, bisa saja Anda akan melakukan onani setelah buka puasa. Adakah efek yang akan dialami oleh tubuh bila melakukannya? Efek tetap ada, dan berikut efek buruk yang mungkin bisa terjadi pada Anda:
Pada dasarnya onani akan menguras energi yang cukup besar. Efek masturbasi saat puasa akan membuat tubuh semakin lemas sehingga Anda tidak kuat melakukan apa-apa. Bila Anda tetap ingin melakukannya, usahakan dilakukan setelah buka puasa dan makan dengan cukup. Energi yang masuk setidaknya bisa mengurangi rasa lemas.
Melakukan onani setelah buka puasa sangat menyenangkan karena Anda sudah menahannya sejak siang. Kondisi ini akan membuat onani menjadi aktivitas rutin sehingga kemungkinan terjadi ketagihan cukup besar.
Beberapa orang bisa mengalami kecanduan onani. Anda mungkin menghabiskan terlalu banyak waktu seks solo ini jika onani menyebabkan Anda:
Kecanduan onani dapat merusak hubungan Anda dan bagian lain kehidupan Anda. Onani terlalu banyak dapat mengganggu pekerjaan atau studi Anda, yang dapat menurunkan produktivitas.
Onani saat bulan puasa juga dapat merusak hubungan romantis dan pertemanan, karena Anda tidak menghabiskan banyak waktu dengan orang yang Anda sayangi seperti dulu, atau tidak memperhatikan kebutuhan mereka.
Jika Anda khawatir memiliki kecanduan onani, segera konsultasikan dengan dokter atau psikolog tentang cara mengurangi onani.
Terapi bicara dapat membantu mengatasi kecanduan. Anda Juga bisa mengganti kebiasaan ini dengan aktivitas lain, seperti:
Sebagian besar pria melakukan onani dengan menggunakan video untuk pemicunya. Bila sudah begini, Anda bisa jadi kecanduan menonton video porno.
Onani saat bulan puasa biasanya dilakukan saat sahur dan menjelang imsak tiba. Melakukan onani saat pagi hari akan memberikan rasa lelah yang cukup besar. Saat bekerja Anda akan susah berkonsentrasi sehingga pekerjaan menjadi terganggu.
Beberapa orang yang khawatir bahwa onani bertentangan dengan kepercayaan agama, spiritual, atau budaya, dan inilah yang mungkin menyebabkan mereka mengalami perasaan bersalah.
Berkonsultasi atau membahas perasaan bersalah dengan seorang teman, ahli kesehatan, atau terapis yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual, dapat membantu Anda untuk memindahkan perasaan bersalah atau malu masa lalu yang berhubungan dengan onani.
Onani yang berlebihan juga dapat memengaruhi kehidupan sosial Anda. Melakukannya terlalu sering dapat mencegah bergaul di lingkungan. Ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan mental Anda. Namun, jika ini yang terjadi dengan Anda, segera dapatkan pertolongan medis karena ini bukan perilaku seksual yang normal.
Kasus yang jarang terjadi, beberapa individu dapat melakukan onani lebih dari yang mereka inginkan, namun kondisi ini dapat:
Bila berpikir mungkin Anda akan terkena dampak buruk dari onani, Anda harus berbicara dengan seorang profesional kesehatan.
Seorang dokter atau konselor dapat menyarankan terapi bicara untuk menentukan cara pecandu onani dapat mengelola perilaku seksualnya. Berkonsultasi dengan terapis seks juga dapat membantu mengatasi strategi untuk onani yang berlebihan.
Agar tidak mendapatkan efek samping dari onani dan puasa menjadi tidak terganggu, ada baiknya bila Anda segera mengatasinya. Nah, untuk mengatasi masalah yang cukup rumit ini, lakukan beberapa hal di bawah ini.
Setiap orang memiliki pemicu sendiri-sendiri yang menyebabkan mereka ingin melakukan onani. Ada yang muncul karena melihat video pornografi, karena melihat gambar lawan jenis, dan hal lainnya.
Sebisa mungkin untuk mengalihkan pikiran yang terlanjur dipenuhi keinginan untuk memuaskan diri. Jadi, konsentrasikan pikiran untuk pekerjaan atau hobi.
Jika Anda mudah menuruti keinginan untuk melakukan onani, kemungkinan untuk melakukannya lagi lebih besar. Untuk itu, kendalikanlah diri Anda.
Mengingat hukum onani saat puasa dapat membatalkan. Cobalah untuk mengambil air wudhu atau mandi dilanjutkan dengan ibadah agar tubuh dan pikiran menjadi lebih tenang.
_
Nah, Teman Sehat! Semoga ulasan di atas bisa membantu Anda untuk lebih bijak dalam melakukan onani khususnya saat bulan puasa.