Ada banyak pilihan cara mengatasi ejakulasi dini, baik yang alami dan medis. Perlu diketahui bahwa ejakulasi dini terjadi ketika seorang pria mencapai orgasme terlalu cepat dan tanpa kontrol. Dengan kata lain, ejakulasi terjadi sebelum seorang pria menginginkannya terjadi. Kondisi ini mungkin terjadi sebelum atau setelah memulai foreplay atau hubungan seksual. Ketahui tips mengatasinya!
Sebelum membahas mengenai cara mengatasi ejakulasi dini secara alami dan medis, hal penting yang perlu Anda ketahui adalah masalah psikologis seperti stres, depresi dan faktor-faktor lain yang memengaruhi kesehatan mental dan emosional bisa memperburuk kondisi ini.
Namun, terdapat bukti yang mengatakan bahwa faktor biologis juga dapat membuat beberapa pria lebih rentan mengalami ejakulasi dini. Pada kasus yang jarang terjadi, ejakulasi dapat dapat disebabkan oleh masalah fisik tertentu, seperti radang kelenjar prostat atau masalah sumsum tulang belakang.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi ejakulasi dini yang wajib diketahui, di antaranya:
Dalam beberapa kasus, cara mencegah ejakulasi dini mungkin melibatkan langkah-langkah sederhana yaitu masturbasi satu atau dua jam sebelum hubungan seksual. Selain itu, cobalah untuk berfokus pada permainan seksual lainnya, sehingga tekanan pada organ vital dapat berkurang.
Otot-otot dasar panggul yang lemah dapat mengganggu kemampuan Anda untuk menunda ejakulasi. Latihan dasar panggul (latihan kegel) dapat membantu memperkuat otot-otot ini.
Sebelum melakukan latihan ini, Anda harus:
Cara mengatasi ejakulasi dini secara alami berikutnya adalah menggunakan metode yang disebut teknik pause-squeeze. Metode ini dilakukan dengan:
Dengan mengulangi sebanyak yang diperlukan, Anda dapat mencapai titik di mana penetrasi mudah dilakukan tanpa ejakulasi. Setelah beberapa sesi latihan, perasaan mengetahui bagaimana menunda ejakulasi mungkin menjadi kebiasaan yang tidak lagi membutuhkan teknik pause-squeeze.
Jika teknik pause-squeeze menyebabkan rasa sakit atau tidak nyaman, teknik lain yang bisa digunakan adalah menghentikan rangsangan seksual sesaat sebelum ejakulasi. Metode ini dikenal sebagai teknik stop-start.
Setelah rangsangan terhadap pasangan menurun, perlahan-lahan mulailah melakukan aktivitas seksual lagi. Ulangi proses ini sebanyak yang diperlukan untuk membantu Anda mengontrol ejakulasi.
Zinc tidak hanya mendukung kekebalan dan pertumbuhan sel yang sehat, mineral esensial ini juga membantu menghasilkan testosteron serta meningkatkan libido dan energi. Sebuah penelitian mengungkapkan, seseorang yang kekurangan zinc terkait dengan disfungsi seksual pada pria. Mengonsumsi 11 miligram zinc per hari dapat meningkatkan waktu ejakulasi.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi zinc dapat menyebabkan:
Selain zinc, magnesium juga berperan dalam mengatasi gangguan seksual. Menurut sebuah penelitian, memasukan zinc dan magnesium dalam asupan Anda sehari-hari dapat membantu meningkatkan waktu yang diperlukan untuk mencapai ejakulasi. Makanan-makanan itu termasuk:
Jika ejakulasi dini terjadi setelah hubungan seksual, pasangan harus diinstruksikan untuk tidak melakukan hubungan seksual sampai masalah ejakulasi diobati. Sementara itu, pria dapat menggunakan stimulasi manual, seks oral, atau cara lain untuk memuaskan pasangan wanita.
Sementara jika pria selalu mengalami ejakulasi dengan rangsangan seksual awal atau saat foreplay, hal ini menunjukkan masalah yang serius. Kasus seperti ini kemungkinan besar akan membutuhkan perawatan bersamaan dengan seorang profesional perawatan kesehatan mental.
Konseling dapat membantu Anda mengurangi kecemasan dan menemukan cara yang lebih baik untuk mengatasi stres. Konseling juga akan membantu ketika digunakan dalam kombinasi dengan terapi obat.
Semua pria yang mengalami ejakulasi dini bisa merasa kehilangan kedekatan dengan pasangan, merasa marah, malu, kesal, dan berpaling dari pasangan. Bahkan, gangguan seksual ini juga bisa menyebabkan pasangan kesal dengan perubahan keintiman seksual. Oleh karena itu, membicarakan masalah adalah langkah awal yang penting dilakukan. Seorang konselor hubungan atau terapis seks mungkin dapat membantu.
Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual adalah salah satu cara mengatasi ejakulasi dini yang mudah dilakukan. Terdapat beberapa varian kondom yang beredar di pasaran dapat menurunkan sensitivitas penis. Pilihlah kondom yang mengandung agen mati rasa seperti benzocaine atau lidocaine atau terbuat dari lateks yang lebih tebal untuk menunda ejakulasi.
Krim dan semprotan anestesi yang mengandung agen mati rasa, seperti benzocaine, lidocaine atau prilocaine, kadang-kadang digunakan sebagai cara mengatasi ejakulasi dini. Produk ini diaplikasikan pada penis 10 hingga 15 menit sebelum berhubungan seks untuk mengurangi sensasi dan membantu menunda ejakulasi.
Krim lidocaine-prilocaine untuk ejakulasi dini tersedia dengan resep dokter. Sedangkan semprotan lidocaine untuk ejakulasi dini tersedia tanpa resep.
Meskipun agen anestesi topikal efektif dan dapat ditoleransi dengan baik, cara ini memiliki efek samping potensial. Misalnya, beberapa pria melaporkan hilangnya sensitivitas sementara dan penurunan kenikmatan seksual. Terkadang, pasangan wanita juga telah melaporkan efek ini.
Meskipun tidak satu pun dari obat-obatan ini secara khusus disetujui oleh Food and Drug Administration untuk mengobati ejakulasi dini, beberapa digunakan sebagai cara mengatasi ejakulasi dini termasuk antidepresan, analgesik dan phosphodiesterase-5 inhibitors.
Selain beberapa cara mengatasi ejakulasi dini secara medis seperti di atas, beberapa penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat obat lain yang membantu mengatasi ejakulasi dini, namun studi lanjutan masih diperlukan terkait efektivitas obat ini.
Obat-obatan ini termasuk:
Setelah Anda mengetahui cara mengatasi ejakulasi dini seperti di atas, hal penting lainnya yang harus dipahami adalah bagaimana ejakulasi bisa terjadi. Ejakulasi sendiri dikendalikan oleh sistem saraf pusat.
Saat pria dirangsang secara seksual, sinyal dikirim ke sumsum tulang belakang dan otak. Ketika pria mencapai tingkat kegembiraan tertentu, sinyal kemudian dikirim dari otak ke organ reproduksi. Hal inilah yang menyebabkan air mani dikeluarkan melalui penis.
Ejakulasi memiliki 2 fase, yaitu:
Emission adalah ketika sperma bergerak dari testis ke prostat dan bercampur dengan cairan mani untuk membuat semen. Vasa deferentia adalah tabung yang membantu memindahkan sperma dari testis melalui prostat ke pangkal penis.
Expulsion adalah ketika otot-otot di pangkal penis berkontraksi. Kondisi ini memaksa semen keluar dari penis. Biasanya, ejakulasi dan orgasme (klimaks) terjadi pada saat bersamaan. Beberapa pria mencapai klimaks tanpa ejakulasi. Dalam kebanyakan kasus, ereksi hilang setelah langkah ini.
Kadang-kadang ejakulasi dini adalah masalah bagi pria yang memiliki disfungsi ereksi. Ini terjadi ketika pria tidak bisa mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk aktivitias seksual. Karena ereksi hilang setelah ejakulasi, mungkin sulit untuk mengetahui apakah masalahnya adalah ejakulasi dini atau disfungsi ereksi.
Penanganan disfungsi ereksi seperti halnya cara mengatasi ejakulasi dini, namun jika beberapa penanganan ejakulasi dini seperti di atas tidak membantu, dokter mungkin akan merekomendasikan tindakan operasi untuk mengatasi disfungsi ereksi.
Pada akhirnya, konsultasi dengan dokter Spesialis Urologi adalah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan. Meskipun ejakulasi dini dapat menyebabkan ketegangan dan kecemasan dalam suatu hubungan, Anda tidak perlu khawatir karena hal ini adalah kondisi yang dapat diobati.