DokterSehat.Com – Cairan pelumas atau pelicin jarang sekali digunakan oleh pasangan muda atau yang baru saja menikah. Alasan tidak menggunakan pelumas ini sederhana saja, vagina masih menghasilkan pelumas alami yang jumlahnya cukup besar. Jadi, untuk apa buang-buang uang kalau nantinya malah jarang terpakai.
Sebenarnya, cairan pelumas diciptakan bukan untuk pasangan yang sudah tua atau wanita yang sudah menopause. Cairan pelumas diciptakan untuk membantu siapa saja yang ingin mendapatkan pengalaman seks yang hebat. Berikut fakta tentang cairan pelumas yang mungkin belum Anda tahu.
Wanita memang menghasilkan cairan pelumas alami yang membantu aktivitas seks. Namun, ada kalanya seks tetap terasa sakit khususnya pada pasangan yang baru saja menikah. Untuk mengatasi rasa sakit itu, gunakan cairan pelumas dengan bahan dasar air.
Dengan cairan pelumas ini kemungkinan terjadi luka pada vagina bisa diatasi. Seks bisa berjalan dengan aman dan menyenangkan.
Cairan pelumas yang dijual di pasaran ada yang mengandung kadar gula cukup tinggi. Kadar gula ini tentu tidak baik untuk kesehatan vagina karena bisa menyebabkan iritasi.
Beberapa pelumas memang memiliki bahan anti sperma sehingga bisa mengurangi peluang terjadi kehamilan. Selain itu, ada juga pelumas yang malah membantu sperma masuk ke dalam serviks dengan mudah.
Beberapa jenis pelumas menyebabkan wanita mengalami alergi atau tidak nyaman. Sebelum dipakai untuk bercinta, coba uji coba di tangan atau permukaan luar vagina.
Beberapa minyak alami seperti minyak kelapa dan zaitun bisa digunakan sebagai pelumas alami. Namun, pelumas ini bisa merusak kondom yang terbuat dari bahan lateks.
Nah, Anda sering pakai pelumas atau tidak saat bercinta?