DokterSehat.Com- Apa menu sarapan Anda pagi ini? Sarapan tentu selalu identik dengan waktu makan yang terbatas sehingga menu yang dipilih adalah menu-menu makanan yang praktis. Salah satu jenis menu makanan yang praktis, mengenyangkan dan juga nikmat, adalah mi instan.
Ya, mi instan menjadi salah satu jenis menu makanan yang super praktis dan memiliki rasa yang banyak digemari, sehingga tak ayal mi instan menjadi banyak dipilih untuk menu makan saat sarapan, akan tetapi, sehatkah jika kita sarapan dengan mi instan?
Dalam ¾ porsi atau bungkus mi instan, kandungan karbohidratnya sama dengan kita mengonsumsi 1 porsi nasi atau setara 100 gram nasi.
Hal ini tentu bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat awal pagi hari yang cenderung lebih praktis ketimbang harus menanak nasi, ya.
Selain itu, mi instan juga kerap ditambahkan beberapa zat fortifikasi, yaitu zat gizi yang ditambahkan dalam produk, berupa vitamin A dan B kompleks. Hal ini juga akan menambah manfaat mi instan untuk memenuhi zat gizi awal hari.
Mi instan untuk sarapan juga memiliki beberapa dampak untuk kondisi kesehatan tubuh jika dikonsumsi secara asal, utamanya di awal hari, diantaranya adalah:
Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan agar menu mi instan untuk sarapan super sehat:
Seperti yang telah disebutkan, usahakan sajikan mi instan sebagai pengganti nasi, bukan sebagai lauk.
Konsumsi mi instan dalam porsi yang tepat, jika kebutuhan karbohidrat awal hari Anda setara dengan 1 porsi nasi, maka konsumsi mi instan sebanyak ¾ porsi atau bungkus saja karena kandungan karbohidratnya sudah mencukupi.
Ganti bumbu kemasan yang tinggi natrium dengan bumbu alami yang juga praktis, misalnya bubuk bawang putih, bubuk lada, minyak zaitun atau biji-bijan. Hal ini tidak hanya sehat namun juga tetap memberikan cita rasa yang nikmat pada mi instan.
Sajikan mi instan dengan potongan sayuran, misalnya tomat, timun, atau daun selada, tambahkan kacang-kacangan kering agar tekstur dan kandungan gizi mi instan untuk sarapan super unik dan lengkap. Jangan lupa, pilih lauk yang rendah lemak, misalnya telur ceplok air, atau daging rebus, ya.