DokterSehat.Com- Apakah menu sarapan Anda hari ini? Salah satu menu sarapan yang cukup populer di Indonesia adalah bubur. Sarapan dengan bubur memang super nikmat, selain itu menu bubur juga bisa menjadi menu sarapan yang praktis dan bergizi seimbang.
Bubur cukup mudah disiapkan, biasanya disajikan dengan berbagai toping dan beragam kuah tergantung dengan olahan bumbu yang khas di masing-masing daerah.
Akan tetapi, sarapan dengan bubur bukan berarti tidak memiliki risiko, lho.
Bubur yang biasanya disajikan dengan banyak toping, justru rentan membuat kita memilih bahan baku yang berlemak dan hanya kaya cita rasa saja.
Hal ini secara tidak langsung akan menyebabkan asupan lemak dalam tubuh di awal hari menjadi tinggi.
Lebih lanjut, asupan lemak yang tinggi saat sarapan akan menyebabkan metabolisme tubuh menjadi berat, tubuh menjadi lemas dan risiko terjadinya gangguan pencernaan semakin besar.
Untuk itu, kita sebaiknya mengontrol pilihan bahan makanan yang ditambahkan saat sarapan dengan bubur.
Kebiasaan-kebiasaan berikut di bawah ini sebaiknya Anda hindari saat sarapan dengan bubur, yaitu:
Kuah dari hewani, misalnya kuah dari kaldu daging, tulang, atau ayam, memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi.
Apalagi disajikan dalam konsistensi cair yang justru lebih mudah diserap namun memberatkan kerja metabolisme pencernaan. Sebaiknya hindari menambahkan kuah hewani terlalu banyak pada bubur.
Lauk hewani yang paling khas pada bubur tentu adalah potongan ayam dan telur, ya.
Lauk hewani sendiri sudah memiliki kandungan lemak jenuh, apabila kita memilih lauk ayam yang atau telur yang digoreng, maka tentu kandungan lemak pada bubur akan semakin tinggi.
Meskipun memang praktis disajikan, akan lebih baik jika Anda memilih metode masak lain untuk lauk hewani pada bubur agar kandungan lemaknya bisa ditekan.
Sayangnya, sebagian besar pilihan toping pada bubur disajikan dengan metode yang tinggi lemak, yaitu digoreng. Misalnya saja, kacang goreng, bawang goreng atau cakwe yang juga digoreng.
Menambahkan banyak toping berlemak tentu secara otomatis akan meningkatkan kandungan lemak dalam bubur pula dengan cukup drastis, ya.
Nah, yang satu ini memang seakan tidak boleh ketinggalan saat makan bubur, ya.
Akan tetapi, jangan lupa bahwa kerupuk juga banyak mengandung lemak. Kebiasaan menambahkan kerupuk dalam jumlah banyak saat makan bubur tentu akan meningkatkan asupan lemak saat mengonsumsi bubur untuk sarapan.
Mengonsumsi bubur dengan pilihan bahan baku yang tidak lengkap, tentu tidak nikmat ya.
Tenang, Anda bisa tetap menikmati sajian bubur dengan bahan baku yang lengkap, namun tetap rendah lemak, yaitu dengan: